Pada tahun 2006, Parlindungan Lubis menerbitkan memoarnya mengenai pengalamannya sebagai seseorang tawanan Nazi, sebuah kisah lengkap pertama tentang eksistensi orang Indonesia yang ditawan di kamp konsentrasi Nazi. Lubis, seorang aktivis PI (Perhimpunan Indonesia), ditangkap Nazi pada tahun 1941 dan menghabiskan saat selama empat tahun di empat kamp konsentrasi: Kamp Schoorl & Amersfoort di Belanda, serta Buchenwald dan Sachsenhausen pada Jerman. Dia selamat menurut perang & kembali ke Indonesia, pada mana dia wafat pada tahun 1994.
Source: Tirto.Id
Lubis bukanlah satu-satunya orang Indonesia yg pernah ditawan pada kamp konsentrasi Nazi. Sidartawan Kartosudirdjo, yang pula ditangkap Jerman pada tahun 1941 pada Amsterdam, merupakan anggota PI pertama yg sebagai korban Nazi. Dia mangkat global pada Dachau pada lepas 15 Oktober 1942.
Djajeng Pratomo merupakan aktivis PI lainnya yg dikirimkan ke kamp konsentrasi selesainya ditahan pada tahun 1943 beserta 3 orang Indonesia lainnya, seseorang pelajar bernama Mun Sundaru dan dua pekerja paksa bernama Hamid & Kajat. Rekannya, Mun Sundaru, mangkat global dalam bulan Februari 1945 di Kamp Konsentrasi Neuengamme.
Donald Putiray, seseorang pekerja paksa dari Maluku, ditangkap waktu hendak melarikan diri ke Inggris dalam tahun 1942. Dikirimkan ke Buchen wald, beliau selamat dari perang. Nasib Rawindra Notosuroto, anak politisi terkemuka Raden Mas Noto Suroto, yang dipenjarakan Nazi sejak tahun 1941 nir seberuntung dirinya. Sekalipun selamat dari perang, namun ke sehatannya begitu memburuk sehingga beliau wafat hanya dua,lima tahun selesainya pembebasannya.
Sumber: Nazi di Indonesia Sebuah Sejarah yang Terlupakan oleh Nino Oktorino
Jangan lupa buat membeli bukunya yah
Bourbon
0 comments:
Post a Comment