Mungkin adakah yg menarik dari judul yang saya sematkan diatas? Saya rasa itu hanyalah hal biasa yg aku poles menggunakan judul yg sedemikian rupa. Melalui goresan pena ini saya hanya ingin menaruh sejumlah edukasi kepada masyarakat tentang pembahasan-pembahasan yang tengah hangat dewasa ini. Entah itu pembahasan yg bermutu atau pembahasan yang cenderung menyebabkan pancingan yg dikeluarkan oleh oknum-oknum yang berpikiran sempit, simpel, dan kebelinger.
Masalah ras sebagai topik yang hangat bagi duduk perkara bangsa kita ketika ini. Isu primodial pulang mencuat selesainya beberapa usang tidak terdengar. Isu ini aku rasa berawal berdasarkan proses Pilkada DKI Jakarta 2017. Ada orang Indonesia yang keturunan cina mencalonkan diri sebagai gubernur, sama seperti calon lainnya yg adalah orang Indonesia berketurunan jawa dan sunda.
Hal yang dipersoalkan adalah pribumi dan non-pribumi, menggunakan mengangkat isu-isu primodialisme buat menciptakan sebuah konsolidasi melawan atau planning memojokan suku atau keturunan yg tidak sinkron dengannya. Hal yg selalu diangkat merupakan bahwa Etnis Tionghua adalah bangsa asing yang tak pantas memimpin pribumi! Dengan banyak sekali dalih bahwa itu adalah bentuk penjajahan non-pribumi kepada pribumi dengan sejumlah penggiringan pancingan . Ayo kita ganyang cina & usir menurut tanah air kita! Yang sebagai pertanyaanya adalah siapakah orang orisinil Indonesia itu? Apakah mereka yg orang Jawa, Sunda, Betawi, Padang, Batak, Madura, & lainya? Nah, buat itu ditulisan aku kali ini saya akan balik mengangkat topik tentang siapakah insan Indonesia asli itu sendiri, apakah kita pantas menyebut diri kita orang Indonesia orisinil? Simak teori sejarah yang akan aku angkat ini.
Sejarawan Indonesia, Moh. Ali berargumen bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Daerah Yunan terletak pada daratan Asia Tenggara. Tepatnya, pada daerah Myanmar sekarang. Hal ini didasarkan pada argument bahwa nenek moyang Indonesia datang melalui hulu-hulu sungai besar pada Asia & kedatangannya ke Indonesia dilakukan secara bergelombang.
Gelombang pertama berlangsung berdasarkan tahun 3000 SM ? 1500 SM dengan menggunakan perahu bercadik satu. Sedangkan gelombang ke 2 berlangsung antara tahun 1500 SM ? 500 SM menggunakan memakai bahtera bercadik 2.Selain itu terdapat beberapa teori juga yg mengenai bangsa Indonesia.
Salah satunya datang berdasarkan Prof. Dr. H. Kern dengan teori imigrasi menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia dari menurut Campa, Kochin Cina, Kamboja. Pendapat ini berdasarkan dalam kesamaan bahasa yg dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanisia, & Mikronesia. Menurut output penelitiannya, bahasa-bahasa yg digunakan di wilayah-wilayah tadi dari dari satu akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Hal ini dibuktikan menggunakan adanya nama & bahasa yang digunakan wilayah-daerah tadi. Objek penelitian Kern merupakan kecenderungan bahasa, namanama binatang & indera-alat perang.
Dari beberapa pendapat pakar diatas kita dapat merogoh kesimpulan sementara bahwa apakah orang cina yang kita coba ganyang merupakan sebenarnya satu ras menggunakan kita? Saya tidak dapat menggiring ke opini tadi karena aku hanya ingin menyebutkan fakat mengenai info pribumi yg kita angkat buat menyudutkan keturunan cina yang kita sebut pendatang tersebut, meskipun dalam Pasal 41 UU No 12 Tahun 2006 mengenai Kewarganegaraan. Mengeaskan bahwa Etnis Tionghua adalah bagian menurut Indonesia.
Tetapi sebenarnya terdapat hal yang perlu anda ketahui tentang nenek moyang bangsa Indonesia. Beberapa berdasarkan kita memang mengetahui bahwa etnis yg sebenarnya dapat kita sebut orang Indonesia asli adalah saudara yang kerap kali kita lupakan di timur jauh sana. Ya mereka adalah orang papua. Menurut beberapa ahil bahwa orang melanosoid atau ras negorid papua adalah orang yang pertama kali datang ke Indonesia lebih kurang 100.000 tahun yang lalu. Orang papua melanosid tersingkirkan terus ke timur akibat kedatangan secara bertahap orang-orang Proto dan Dutro Melayu dari Yunan tersebut.
Hal yang saya tekankan disini merupakan bahwa kita nir dapat memisahkan identitas bangsa sebagai primodial-primodial eksklusif. Hal tersebut jelaslah merupakan suatu tindakan disintegrasi bangsa. Sejak kita merdeka & membentuk suatu identitas nasional. Tentulah bukti diri primodial harus disingkirkan buat kepentingan bangsa & nasional.
Kita nir dapat menyudutkan suatu etnis menggunakan dalih bangsa pendatang & segala macamnya. Karena jelaslah bahwa menggunakan berbagai teori sejarah, arkeologi tadi bahwa ?Kita semua adalah bangsa pendatang.? Terlepas berapa usang kita bermukim di bumi nusantara. Hal yg wajib kita ketahui adalah bahwa Etnis Cina sudah berada semenjak berdiri kokohnya Kerajaan Majapahit. Mereka adalah Muslim Cina yg bermukim pada pantai utara jawa dan menyebarkan jua kepercayaan islam.
Sekarang berdasarkan saya kita wajib sepakat. Bahwa seluruh suku bangsa dan budaya yang berada di bumi Indonesia sebelum kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan bagian menurut suatu kesatuan identitas nasional kita. Lantaran semua etnis dan ikatan kebudayaan mengambil bagian sendiri-sendiri dalam mencita-citakan kehidupan bangsa yang merdeka. Salam persatuan!
Sumber Kepustakaan :
- Dahlan, Ahmad Phd. (2014). Sejarah Melayu. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia
- Dwi Putrohari, Rovicky., et al. (2015). DIASPORA Melanesia Di Nusantara. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya