Cari cara mengatasi bibir kering?

Home » » Cari cara mengatasi bibir kering? Pakai pelembab bibir dari bahan alami ini, yuk

pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis

Tips 3 Menit Putihkan Ketiak dan Selangkangan

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Showing posts with label Hindu Budha. Show all posts
Showing posts with label Hindu Budha. Show all posts

Thursday, April 8, 2021

Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Awal Permulaan

Berdasarkan catatan I Tsing, Sriwijaya sudah ada semenjak 671 M (saat beliau pertama kali pada Sriwijaya). Tidak dijelaskan secara gamblang mengenai Sriwijaya.

Tak sedikit yg mengungkapkan bahwa mengusut sejarah kerajaan-kerjaan pada Nusantara merupakan sesuatu hal yang sulit. Terutama bila kita mengusut kerajaan-kerjaan yg pernah ada dalam abad ke-1 sampai ke-15. Saya rasa kesulitan tadi poly disebabkan lantaran bukti utama yang kurang tersedia, sehingga pantaslah para sejarawan mengaku cukup sulit untuk merekonstruksi sejarah kerajaan pada Nusantara. Kerajaan yg sudah runtuk ratusan bahkan ribuan tahun. Salah satu hal yg bisa diselidiki mengenai kerajaan-kerjaan tadi merupakan melalui prasasti-prasasti yang ditemukan.

Sriwijaya berasal dari Bahasa Sansekerta. Sri artinya gemilang atau bercahaya, dan Wijaya artinya kejayaan atau kemenangan. Maka secara bahasa, Sriwijaya adalah Kemenangan yang gemilang. Dan sepertinya, arti dari kata Sriwijaya benar-benar terjadi, terbukti Kerajaan Sriwijaya mampu berdiri kokoh selama kurang lebih 5 abad. Mungkin ini yang disebut kemengangan yang gemilang.

Berbicara tentang kerajaan maritim dunia, mungkin Sriwijaya merupakan keliru satu kerajaan maritim terbesar pada dunia. Luasnya kerajaan Sriwijaya membentang menurut Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat, dan kemungkinan Jawa Tengah.

Sejarah Awal

Perkiraan Wajah I Tsing.Wikipedia

Ada 2 bukti fisik yg berkaitan dengan awal mula Sriwijaya, pertama Catatan Perjalanan I Tsing (seseorang biksu budha menurut China), & yang kedua adalah prasasti Kedukan Bukit.

Kita mulai berdasarkan I Tsing terlebih dahulu. I Tsing merupakan Biksu Budha menurut China, tepatnya Guangzhou. Awal mulanya, I Tsing berniat pergi ke India buat menyelidiki kepercayaan Budha. Namun, ia nir sanggup bahasa Sanskerta (bahasa yg dipakai di India dalam saat itu). Akhirnya, ia tetapkan buat singgah dulu di Fo-shih (Sriwijaya) buat menilik segala tentang Bahasa Sanskerta. Biksu Budha ini singgah kurang lebih 6 bulan, pada rentang waktu 671-672 M.

Dalam buku catatannya, I Tsing menulis

"apabila agamawan China hendak pulang ke Barat buat mendengar dan membaca (teks-teks Budhis yg asli), sebaiknya dia tinggal di Fo-shih selama satu tahun atau 2 tahun dan di Fo-shih menerapkan aturan yang sesuai seperti Barat. Kemudian dia bisa pergi ke India Tengah."

Setelah belajar Bahasa Sanskerta, I Tsing berlayar menuju India. Keinginannya buat memperdalam ajaran Budha akhir terlaksana. Di India, I Tsing menetap selama kurang lebih sepuluh tahun. Setelah dikiranya cukup, I Tsing tetapkan untuk pulang menurut India. Bukan China tujuannya, tetapi Sriwijaya. Lagi-lagi dia tetapkan untuk tinggal di Sriwijaya. Pada tahun 685 M beliau tiba pada Sriwijaya. Selama masa-masanya di sana, I Tsing banyak menghabiskan ketika buat menerjemahkan teks Budha yg dia dapatkan di India.

Ketika tahun 689 M, beliau memutuskan buat mudik ke Guangzhou. Kunjungan kali ini ia pakai untuk mencari 4 asisten buat membantunya di Sriwijaya - Alhamdulillah dapat. Pada tahun yang sama, I Tsing eksklusif pulang ke Sriwijaya, nampaknya pulang kampung kali ia lewatkan dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh syarat angin yang sedang baik.

Bersama asistennya, I Tsing memulai tugasnya seperti biasa. Pada tahun 695, dia tetapkan buat pulang kampung ke Guangzhou. Setelah itu dia tidak kembali lagi ke Sriwijaya

Berdasarkan catatan I Tsing, Sriwijaya sudah ada semenjak 671 M (saat beliau pertama kali pada Sriwijaya). Tidak dijelaskan secara gamblang mengenai Sriwijaya. Tidak menjelaskan letak tepatnya, tidak menjelaskan siapa rajanya, berapa luas kerajaannya, bahkan I Tsing sama sekali tidak menyebut kata Sriwijaya (ia menyebutnya dengan Shih-li-fo-shih). Namun, berdasarkan catatan I Tsing, kita tahu bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang termahsyur dengan ratusan biksu, selain itu rajanya baik kepadanya.

Kedukan Bukit : Ekspedisi Sriwajaya

Prasasti Kedukan Bukit.Wikipedia

Antara catatan I Tsing dengan prasasti Kedukan Bukit punya fungsi yang erat. Pada dasarnya Prasasti Kedukan Bukit  menguatkan bukti bahwa Sriwijaya benar-benar ada.

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan pada kampung Kedukan Bukit, Palembang. Prasasti ini berbentuk batu berukuran 45 x 80 cm, ditulis pada aksara Pallawa. Menggunakan bahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna ini jarang digunakan pada menulis prasasti, kebanyak prasasti pada Nusantara ditulis dengan bahasa Sanskerta.

Isinya menjadi berikut. Pada 6Dapunta Hyang (gelar raja Sriwijaya) melakukan ekspansi dari Minanga ke daerah Palembang (tempat ditemukannya prasasti). Adapun jumlah tentara yang ia bawa sejumlah 20 ribu. Ekspansi ini berhasil menaklukan beberapa wilayah. Untuk letak Minanga, sampai kini masih sebagai perdebatan.

Apabila kita hubungkan dengan catatan I Tsing, ia datang pada tahun 671 M, ini adalah Sriwijaya telah ada dalam ketika itu, tetapi I Tsing tidak menjelaskan menggunakan niscaya siapa Rajanya. Menurut Prasasti KB, dalam tahun 682 M, seorang raja bergelar Dapunta Hyang melakukan perluasan besar -besaran ke wilayah lain. Dengan begitu, pada saat I Tsing datang, Sriwijaya dipimpin oleh Dapunta Hyang, yang bernama Jayanasa (nanti akan dijelaskan mengenai Jayanasa pada prasasti Kebun Kopi).

Talang Tuwo

Prasasti Talang Tuwo.Wikipedia

Dua tahun selesainya Prasasti KB, tepatnya 684 M. Muncul sebuah prasasti baru. Yang pada dasarnya membicarakan kebaikan hati oleh Raja. Di ceritakan bahwa oleh raja menciptakan sebuah kebun buah-buahan buat umum pada Talang Tuwo, sebelah barat Palembang. Pada pembangunan kebun ini, oleh raja meminta diukirkan sebuah teks, yg menyampaikan asa semoga manfaat pembuatan kebun ini dapat dirasakan sang semua makhluk.

Raja yang baik hati itu namanya merupakan Jayanasasa. Dan kemungkinan akbar, Dapunta Hyang yang tertulis pada Prasasti Kedukan Bukit merupakan Jayanasa.

First Published by Gu-buk.Net

Monday, February 1, 2021

Peran Sungai Brantas Pada Masa Kerajaan Majapahit

Kehidupan Majapahit ditopang sungai-sungai yang mengalir di pedalaman. Foto: Pinterest

Harian Sejarah -Indonesia memiliki beragam kerajaan Hindu-Budha yang terkenal pada jamannya. Salah satunya ialah kerajaan Majapahit. Kerajaan terbesar di pulau Jawa ini berdiri sekitar abad ke-13. Majapahit mencapai masa kejayaannya dibawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk. Bersama dengan Patih Gadjah Mada. Dimana perekonomian Majapahit sangat maju. Kemajuan ini ditopang pula oleh aspek sosial budaya, dan politik.

Wilayah kekuasaan Majapahit berdasarkan Kakawin Negarakretagama pupuh XIII-XV, mencakup Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik, dan sebagian kepulauan Filipina (Timbul Haryono, 2012:dua).

Letak kerajaan Majapahit sangat strategis mengingat letaknya berada pada antara 2 sungai yg luas, yaitu Sungai Brantas & Bengawan Solo. Ibukota Majapahit berada di Trowulan, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Alasan dipilihnya Trowulan menjadi Ibukota meski letaknya dipelosok merupakan sebagai antisipasi keamanan dari ancaman kerajaan lain. Dalam catatan pelaut cina menyatakan, waktu akan ke Majapahit maka harus melewati Surabaya buat mencapai ke Trowulan.

Peran Sungai pada masa kerajaan Majapahit jua sangat krusial. Kerajaan Majapahit yang merupakan sebuah negara agraris & maritim sangat bergantung kepada sungai menjadi penunjang baik pada irigasi maupun menjadi sarana transportasi. Diketahui berdasarkan catatan Ma Huan tahun 1433, bahwa di pelabuhan-pelabuhan primer pantai utara Jawa, banyak dijumpai para pedagang Islam & pedagang Cina yg sudah berhasil dan menduduki posisi terhormat. Sebagian berdasarkan para pedagang tadi menduduki jabatan penting pada pelabuhan Tuban, Gresik, dan Surabaya

Kerajaan Majapahit memanfaatkan sungai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari masyarakat Majapahit yang melakukan kegiatan pertanian dengan bercocok tanam, menangkap ikan serta berdagang.  Kegiatan produksi menghasilkan barang dan jasa ini tidak terlepas dari peran anak-anak cabang daerah aliran Sungai Brantas. Adanya aliran-aliran anak cabang Sungai Brantas mempermudah distribusi barang-barang secara cepat dengan menggunakan perahu  atau rakit.

Sungai Brantas sebagai sungai kedua terpanjang di Jawa setelah sungai Bengawan Solo bermata air di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Berasal dari simpanan air di Gunung Arjuno, lalu mengalir ke Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, dan Mojokerto. Di Kabupaten Mojokerto, sungai ini bercabang  dua menjadi Kali Mas (Ke arah Surabaya) dan Kali Porong (Ke Arah Porong Sidoarjo).

Secara geografis, wilayah Sungai Brantas memang cocok untuk pengembangan sistem pertanian sawah dengan irigasi yang teratur sehingga dari segi politik pun tidak mengherankan daerah itu menjadi salah satu pusat kekuasaan di Jawa Timur (Tanudirdjo, 1997). Hal ini terbukti dengan ditemukannya Prasasti Harinjing di Pare, dimana ada tiga bagian prasasti yang ditemukan. Yang tertua berangka tahun 726-804 M dan yang termuda tahun 849-927 M. Dalam prasasti  ini disebutkan pembangunan sistem irigasi (yang terdiri atas saluran bending atau tanggul) yang disebut dawuhan pada anak sungai kali Konto, yakni kali Harinjing (Lombard, 2000).

Menurut sejarah geologinya, dataran rendah lembah Sungai Brantas  dari Blitar sampai Mojokerto dulunya merupakan suatu teluk lautan yang  semakin lama terisi oleh elfata gunung berapi yang mengapitnya teruatama Gunung Kelud ( Daldjoeni, 1984:76).  Ciri-ciri tanah di Sungai Brantas ini berkaitan dengan letusan gunung api tersebut. Hal ini mengakibatkan dampak yang penting bagi pertanian.

Sungai Brantas sebagai salah satu sungai terpanjang memiliki peranan besar  dalam pertanian kerajaan Majapahit. Hal ini sejalan dengan timbulnya pemukiman-pemukiman penduduk disekitar daerah aliran Sungai Brantas. Dikarenakan daerah sepanjang alirannya ini subur dan cocok untuk perniagaan. Selain itu keberadaan Sungai Brantas menguntungkan karena sebagai akses penghubung yang lebih cepat dan aman antar daerah pedalaman dengan pesisir. Mengingat Ibukota kerajaan Majapahit yang berada dipedalaman, maka kerajaan Majapahit sukses memadukan keunggulan agraris dan memperluas kekuatan maritimnya dengan memanfaatkan Sungai Brantas sebagai penghubung ke laut lepas.

Daftar Pustaka.

Nugroho Notosusanto. Marwati Djoened Poesponegoro. 2009. Sejarah Nasional Indonesia I (Zaman Prasejarah Indonesia). Jakarta: Balai Pustaka

Sartono Kartodirjo, Marwati Djoened P, Nugroho Notosusanto. 1975. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Djoko Dwijanto. 1993. “Perpajakan pada Masa Majapahit”  dalam Sartono Kartodirdjo, dkk. 700 Tahun Majapahit (1293-1993) Suatu Bunga Rampai. (edisi II). Surabaya: Dinas Pariwisata Daerah Propinsi Tingkat I Jawa Timur.

Darsiti Soeratman. 2000. Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939.Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia

Agus Aris Munandar. 2008. Ibu Kota Majapahit, Masa Jaya dan Pencapaiannya. Depok: Komunitas Bambu

Muhammad Yamin. 1962. Tatanegara Majapahit Parwa II. Jakarta: Yayasan Prapantja

Supratikno Rahardjo. 2011. Peradaban Jawa: Dari Mataram Kuno Sampai Majapahit Akhir. Jakarta: Komunitas Bambu

Titi Surti Nastiti. 1991. “Perdagangan Pada Masa Majapahit” dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi II. Jakarta: Depdikbud.

Sunday, December 6, 2020

Konsep Dewaraja, Penguasa Sebagai Wakil Tuhan

“Dewa-Raja” merupakan konsep yang sebenarnya digunakan dalam Hindu dan Buddha yang menganggap bahwa seorang raja (diyakini) memiliki sebuah sifat kedewaan (ketuhanan) yang dimiliki sebab karena seorang raja merupakan titisan atau utusan dewa untuk mengatur kehidupan di tanah yang dikuasainya. Konsep ini tumbuh dan berkembang di Asia Tenggara. Bentuk dan korelasi yang terlihat pun berbeda-beda, terkadang bentuk dari penghormatan rakyat kepada raja sebagai wakil dewa di muka bumi lebih kearah pemujaan.

Patung Airlangga yang didewakan berupa Dewa Wisnu mengendarai Garuda, koleksi Museum Trowulan, Jawa Timur.
Dalam bahasa Sanskerta istilah dewa-raja bermakna "raja para dewa" atau "raja yang juga (titisan) dewa." Dalam masyarakat Hindu, jabatan dewa tertinggi biasanya disandang oleh Siwa, terkadang Wisnu, atau sebelumnya Indra. Kerajaan langit tempat para dewa bersemayam di Swargaloka merupakan bayangan kerajaan fana di atas bumi, konsep ini memandang raja sebagai dewa yang hidup di muka bumi.

Raja dianggap memiliki sifat illahiah yang merupakan manifestasi dewa yang hidup di bumi dan dikaitkan sebagai titisan dewa tertinggi yaitu Siwa dan Wisnu. Konsep ini terikat dengan sistem di India mengenai raja sebagai “jagat cakrawartin”. Cakrawartin merupakan istilah yang digunakan dalam agama Dharma (terutama Hindu dan Buddha) untuk merujuk kepada sosok seorang penguasa jagat yang ideal, seorang maharaja yang bijaksana dan welas asih kepada seluruh makhluk di dunia.

Konsep Raja:

  • Kekuasaan raja ialah mutlak
  • Daulat, raja memiliki kelebihan luar biasa, dapat mendatangkan musibah bagi yang ingkar
  • Derhaka atau Durhaka, bagi rakyat yang melanggar perintah raja
  • Tulah, rakyat yang derhakan akan mendapatkan tulah atau karma
Secara politik, gagasan ini dilihat sebagai suatu upaya pengesahan atau justifikasi kekuasaan raja dengan memanfaatkan sistem keagamaan. Konsep ini mencapai bentuk dan wujudnya yang paling canggih di Jawa dan Kamboja, dimana monumen-monumen agung seperti Prambanan dan Angkor Wat dibangun untuk memuliakan raja di atas bumi.

Tujuan Konsep Dewa Raja

Konsep dewaraja ini bertujuan untuk memastikan legitimasi dan hegemoni politik, memastikan raja sebagai pemegang tertinggi dalam menata tatanan sosial, ekonomi, dan agama. Konsep ini pula yang memperkuat hak raja dan wangsanya (keluarganya) untuk memiliki kekuasaan yang absolut sebagai penguasa yang sah. Raja akan dimualiakan sebagai dewa yang menjelma sebagai manusia dan memberikan pelayanan yang maksimal. Hal ini sebagaimana keyakinan masyarakat bahwa raja yang merupakan perwakilan dewa akan membawa masyarakat ke dalam kehidupan yang sejahteran dan memberikan pengabdian kepada umat.

Raja pula yang akan memperkenalkan sistem kasta India juga mendefinisikan kelas sosial, pekerjaan, serta cara hidup rakyat. Konsep dewaraja dibentuk melalui ritual keagamaan yang dilembagakan dalam pranata kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Asia Tenggara.

Kepercayaan dewaraja juga memungkinkan raja untuk mengerahkan rakyatnya untuk melakukan pekerjaan umum berskala besar dan proyek-proyek raksasa, misalnya menciptakan dan memelihara sistem pengairan hidrolik yang rumit untuk mendukung pertanian padi dalam skala besar, atau untuk membangun monumen agung, membangun candi-candi untuk menghormati raja yang telah wafat. Contoh dari proyek-proyek pembangunan besar misalnya pembangunan candi Borobudur, Prambanan, juga kompleks percandian dan baray di Angkor.

Konsep Dewa Raja dalam Islam

Ilustrasi Sultan Agung dari Mataram. Foto: Historia.id

Mengenai konsep dewa raja dalam Islam menempatkan seorang raja atau sultan bukan sebagai sosok jelmaan atau titisan tuhan yang kemudian hidup bersama-sama dengan umatnya. Konsep dewa raja yang dikenal dalam Ilsmam menkankan seorang sultan sebagai “Amirulmukminin” (perwakilan) tuhan di muka bumi. Dari hal tersebut kita dapat melihat kedudukan seorang sultan memiliki dua peranan, yaitu sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan dan sebagai pemimpin umat Islam.

Sultan sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan dan pemimpin umat Islam mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan mendapatkan perlakuan istimewa. Perlakuan yang istimewa tersebut dapat berupa bahasa yang diucapkan dalam penyebutan seorang sultan yang terkadang mendapatkan gelar seperti , Yang Mulia Paduka, Baginda Sultan, Tuanku Yang Agung, dan lain sebagai macamnya. Sultan juga dapat memberikan titah (perintah) dan daulat (pengakuan) kepada siapa saja yang ingin ia berikan.  Dalam pengangkatannya, sultan akan dikukuhkan dengan beberapa upacara dengan kris, tapak sirih atau simbol-simbol kerajaan.

Penggunaan warna juga penting iaitu warna kuning menjadi warna rasmi negara dan sultan. Penggunaan payung putih dikhaskan untuk sultan dan payung kuning untuk anak raja. Malah barang perhiasan lain dan perahu baginda turut berwarna kuning.

Seorang sultan pun memiliki simbol dalam dirinya yang membedakannya dengan masyarakat lain atau dengan penguasa lain. Simbol tersebut dapat dilihat dari pengguaan pakaian dan warna yang menjadi ciri, seperti warna hijau atau kuning yang semua itu tidak boleh ditiru oleh rakyat karena hal tersebut hanya boleh dilakukan oleh sultan dan keluarganya. Sultan dan keluarganya pun memiliki wewenang dalam penggunaan emas dan hanya raja yang dapat menggunakan emas atau memberikan emas kepada siapapun.

Dalam pemerintahan seorang sultan berhak membentuk undang-undangan (konun) yang mengatur kehidupan bernegara atau sultan dapat menunjuk seorang Perdana Menteri yang bertugas menjalankan pemerintahan atas nama sultan. Dalam kehidupan beragama sultan memastikan penerapan syariat Islam berjalan dalam kehidupan sosial masyarakat dan memutuskan perkara keagamaan yang tidak dapat diselesaikan. Terkadang sultan juga berposisi sebagai seorang hakim karena kekuasaannya absolut.

Saturday, December 5, 2020

Penerapan Konsep Dewa-Raja Pada Masa Majapahit

Sebagai salah satu kerajaan yang bersifat agraris, Majapahit berkembang tidak terlepas dari latar belakang agama Hindu-Buddha yang sangat dekat dengan kalangan istana. Sehingga penataan kerajaan ini sangatlah erat dengan penggunaan ajaran-ajaran agama Hindu-Buddha yang selanjutnya disesuaikan berdasarkan kondisi setempat. Menurut ajaran Brahma, jagad raya terdiri dari Jambudwipa, sebuah benua berbentuk lingkaran dan terletak di pusat. Jambudwipa dikelilingi oleh tujuh buah samudra berbentuk cincin, dan tujuh benua lain yang juga berbentuk cincin. Di luar samudera terakhir ditutup dengan barisan pegunungan yang sangat besar.

Di tengah-tengah Jambudwipa berdiri Gunung Meru, gunung kosmis yang dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang. Di puncak Gunung Meru terdapat kota dewa-dewa yang dikelilingi  oleh delapan dewa penjaga mata angin atau Dewa Lokapala (Geldern, 1972: 2-4). Sedangkan menurut ajaran Buddha, pusat jagat raya ini terletak di Gunung Meru. Gunung ini dikelilingi oleh tujuh samudera yang berbentuk seperti cincin. Di luar barisan pegunungan terdapat lautan yang di dalamnya terdapat empat buah benua yang terletak di empat penjuru mata angin benua yang terletak di selatan Gunung Meru adalah Jambudwipa, sebagai tempat tinggal manusia (Geldern, 1972: 5).

Paparan di atas jelas memperlihatkan adanya persamaan antara ajaran Brahma dengan ajaran Buddha yang terkait konsep jagat raya. Persamaan itu bisa dilihat dari bentuknya yang sama-sama melingkar dengan susunan wilayah yang memiliki pusat Gunung Meru. Dengan demikian konsep jagat raya tersebut memiliki makna simbolis yang sama dari kedua agama tersebut sehingga konsep inilah yang digunakan oleh raja- raja masa kerajaan kuna di Indonesia, khususnya pada masa Majapahit. Pusat kerajaan bukan saja sebagai pusat politik dan kebudayaan saja, melainkan dianggap pula sebagai pusat magis (Santoso, 2001: 110).

Menganut ajaran Hindu-Buddha, Majapahit sebagai negara kosmis, raja dianggap sebagai titisan dewa atau keturunan para dewa. Hal ini sesuai dengan konsepsi yang mengatakan bahwa raja harus dapat menjaga keseimbangan antara mikrokosmos dan makrokosmos. Sehubungan dengan hal tersebut, maka raja-raja pada masa itu selalu menggunakan nama gelar atau abhisekanama yang sesuai dengan agama serta tokoh

yang diperdewakannya. Bisa saja pemakaian nama dewa sebagai nama gelar ini tidak asal pakai, melainkan disesuaikan dengan situasi politik yang terjadi pada masa ketika raja itu berkuasa. Banyak para raja-raja Majapahit yang lebih sering menggunakan nama titisan dari dewa Siwa dan Wisnu sebagai abhisekanamanya.

Pemakaian nama Siwa sangat wajar sebagai nama gelar raja dikarenakan di dalam konsep agama dewa Siwa merupakan penguasa Gunung Meru, sering pula disebut dengan istilah Bathara Girimātha (raja gunung), sehingga seorang raja menganggap dirinya titisan atau pun keturunan Siwa agar dimaksudkan sebagai penguasa jagat kecil di dunia. Begitupun penggunaan Wisnu berkaitan dengan sifat Wisnu sebagai dewa pemelihara dan penyelamat dunia. Para raja menggunakannya untuk mempertegas atau melegitimasi dirinya bahwa raja tersebut dianggap dapat menyelamatkan dan mmembuat ketentraman di dunia (Santoso, 2001: 111-112).

Konsep yang dianut oleh raja-raja pada masa jawa kuno ini yang menganggap atau melegitimasi dirinya sebagai titisan dewa atau keturuanan para dewa dinamakan dengan dewa-raja. Konsep dewa-raja ini sudah muncul jauh sebelum kerajaan Majapahit. Banyak sumber-sumber tertulis yang menyebutkan nama gelar raja dikaitkan dengan seorang atau lebih dewa. Di dalam prasasti Wanua Tengah III 1008 Masehi, raja Balitung menggunakan nama gelar Rudra (Siwa dalam bentuk demonis) dalam nama gelarnya (Kusen, 1989: 122).

Demikian pula Airlangga yang menganggap dirinya penjelmaan dewa Wisnu, karena telah berhasil menyelamatkan kerajaan dari pralaya. Berdasarkan bukti tinggalan arkeologis yang terdapat di pemandian Belahan, berupa Wisnu naik Garuda, menunjukkan bahwa dirinya adalah penjelmaan dari dewa Wisnu. Demikian pula dengan penggunana garudalañcana pada prasasti-prasasti yang dikeluarkannya (Santosa, 2001: 109).

Untuk memperlihatkan adanya konsep dewa-raja pada masa Kerajaan Majapahit marilah kita tengok sebagian besar raja-raja Majapahit yang dalam masa kekuasaannya memperlihatkan suatu legitimasi lewat penamaan gelar raja yang dihubungkan dengan satu atau lebih dewa yang menjadi titisan atau pun penjelmaannya.

1. Raden Wijaya

Raden Wijaya merupakan raja pertama Kerajaan Majapahit yang  memerintah dalam kurun waktu antara 1293 – 1309 M. Menggunakan gelar Kṛtarājasa Jayawardhana dan selalu menggunakan nama dan lañcana Buddha, Siwa,

dan Siwa-Wisnu secara bergantian. Dalam Negarakertāgama XLIV: 3 disebutkan bahwa Raden Wijaya ketika mengalahkan Jayakatwang bagaikan dewa Siwa yang menghancurkan dunia. Sedangkan sebagai Wisnu, tampak dari pendharmaan Kṛtarājasa di candi Simping, yang digambarkan dalam arca perwujudan berupa lancana Siwa-Wisnu atau Hari-Hara. Sedangkan sebagai penganut Buddha Kṛtarājasa Jayawardhana didharmakan di Antahpura sebagai Jina (Santiko, 2005: 91).

2. Jayanagara

Raja kedua Majapahit ini menunjukkan adanya sifat Wisnu dan Buddha. Hal ini ditunjukkan dari beberapa prasasti dan naskah yang menyebut Jayanagara merupakan titisan dewa Wisnu, sehingga dalam prasastinya menggunakan lancana minadwaja. Penggunaan simbol ini ada kaitannya dengan situasi politik pada saat Jayanagara memerintah, yakni adanya pemberontakan terhadap istana. Sehingga penggunaan simbol Wisnu dapat menjadikan Jayanagara sebagai penyelamat dunia dari kehancuran. Dalam prasasti Pamintihan 1246 Saka, Jayanagara disebut sebagai jelmaan dewa Wisnu, disebut sebagai penghancur kejahatan, pelindung perairan kerajaan dan samudra. Dalam Negarakertāgama setelah meninggal Jayanagara didharmakan di Silapetak dan Bubat sebagai Wisnu, dan di Sukalila sebagai Buddha (Santosa, 2001: 114-115).

3. Tribhuwanottunggadewî

Pengganti raja Jayanagara, yaitu Tribhuwanottunggadewî merupakan adik Jayanagara. Raja wanita ini masih mengaku sebagai jelmaan dewa Wisnu, dan disebut pula sebagai pemeluk agama Buddha yang taat. Prasasti Berumbung 1251 Saka menyebutkan bahwa Tribhuwanottunggadewî merupakaan jelmaan Wisnu sekaligus umat Buddha. Tribhuwanottunggadewî menggunakan nama gelar Jayawisnuwarddhani yang taat kepada ajaran Buddha (bodhapaksabuddharmargarahamyo).

Pemakaian gelar yang berhubungan dengan Wisnu sangat dimungkinkan dikarenakan situasi perpolitikan pada masa itu sangat dipenuhi banyak pemberontakkan. Setelah meninggal, Tribhuwanottunggadewî didharmakan di Panggih dengan nama Pāntarapurwa (Santosa, 2001: 116).

4. Hayam Wuruk

Mengenai keterkaitan raja Hayam Wuruk terhadap suatu agama bisa dilihat dengan banyaknya sumber tertulis yang menjelaskannya. Dalam Negarakertāgama yang disusun pada masa pemerintahannya, naskah dibuka dengan pemujaan bhatara Siva-Buddha. Selanjutnya, Prapanca sebagai penggugah Negarakertāgama melukiskan Hayam Wuruk seperti raja gunung (Siwa) yang memberikan perlindungan kepada seluruh rakyatnay, termasuk golongan agamawan. Secara sepintas terlihat bahwa Prapanca lewat gubahannya tersebut ingin menggambarkan Hayam Wuruk sebagai penjelmaan dewa Siwa di dunia, namun dalam perjalanannya Hayam Wuruk mengunjungi tempat-tempat suci, tidak hanya yang bersifat Siwa, melainkan juga tempat-tempat suci yang bersifat Buddha dan karesyan.

Dengan begitu perhatiannya Hayam Wuruk terhadap kaum agamawan sehingga banyak bangunan-bangunan suci, khususnya berupa candi yang dibangun pada masa pemerintahannya. Perhatian ini menunjukkan bahwa raja Hayam Wuruk tidak hanya memikirkan hal-hal yang bersifat duniawi saja, tetapi juga bersifta spiritual disesuaikan dengan sifat kosmis yang dijalankannya. Hal ini menunjukkan bahwa konsekuensi dari peranan raja yang bersifat kosmis mencerminkan penjelmaan dewa, keturunan dewa, atau bahkan kedua-duanya  (Santosa, 2001: 118-120).

Berdasarkan hal-hal yang telah ditunjukkan oleh raja-raja Majapahit tersebut, seorang raja hendaknya menunjukkan sifat-sifat kedewaannya. Salah satu cara yang dimanfaatkan seorang raja bahwa dirinya merupakan penjelmaan seorang dewa adalah dengan cara menambahkan unsur dewa pada nama gelarnya. Cara seperti ini merupakan cara yang umum digunakan oleh raja-raja pada zaman kuna, khususnya masa Majapahit. Selain itu pula, adanya pendharmaan tokoh-tokoh atau raja-raja mencerminkan pula sifat kedewaannya. Perhatian terhadap bangunan-bangunan keagamaan tempat pendharmaan para penguasa terdahulu pun dapat menambah keyakinan tentang munculnya konsep dewa-raja ini.

Penulis: Ghilman Assilmi

DAFTAR PUSTAKA

  • Geldern, R. von Heine. Conceptions of States and Kingship in Southeast Asia terjemahan Deliar Noor, Konsepsi tentang Negara dan Kedudukan Raja di  Asia Tenggara. Jakarta: CV Rajawali, 1972.
  • Kusen. Faktor-faktor penyebab terjadinya Perubahan Status Sawah di Wanua Tengah dalam masa Pemerintahan Raja-raja Mataram Kuna abad VIII-X. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, 1989.
  • Poesponegoro, Marwati Djoened (ed.). Sejarah Nasional Indonesia II, cetakan VIII. Jakarta: Balai Pustaka, 1993.
  • Santiko, Hariani. “Penelitian Awal Agama Hindu-Siwa pada Masa Majapahit” dalam Hari-hara Kumpulan Tulisan tentang Agama Veda dan Hindu di Indonesia Abad IV-XVI Masehi hal. 87-109. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005a.
  • Santosa, HB. Hery. Fungsi Agama dalam Pemerintahan pada Masa Kejayaan Majapahit. Tesis Program Program Studi Arkeologi. Depok: Program Pascasarjana Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2001.
  • Soekmono, R. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius, 1981.

Tuesday, October 6, 2020

Kerajaan Sriwijaya : Sejarah Awal

Illustrasi dariBoy Dozan

Banyak orang yg menganggap bahwa mengusut kerajaan klasik merupakan hal yang sulit, saya pun putusan bulat, apalagi buat kerajaan dalam abad 1-15. Saya kira kesulitan itu disebabkan oleh sedikitnya bukti fisik yg ditemukan. Sehingga para sejarawan sangat sulit buat merangkai kisah kerajaan tadi secara runtut & menarik. Maka buat tahu Kerajaan Klasik, ada baiknya kalian mencari tahu dulu prasasti-prasasti yg ditinggalkan sang kerajaan bersangkutan.

Sriwijaya berasal menurut Bahasa Sansekerta. Sri ialah gemilang atau bercahaya, dan Wijaya adalah kejayaan atau kemenangan. Maka secara bahasa, Sriwijaya merupakan Kemenangan yang gemilang. Dan tampaknya, arti berdasarkan kata Sriwijaya sahih-benar terjadi, terbukti Kerajaan Sriwijaya bisa berdiri kokoh selama sekitar lima abad. Mungkin ini yang dianggap kemengangan yang gemilang.

Berbicara mengenai kerajaan maritim global, mungkin Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di global. Luasnya kerajaan Sriwijaya membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat, & kemungkinan Jawa Tengah.

Sejarah Awal
Perkiraan Wajah I Tsing.Wikipedia

Ada dua bukti fisik yg berkaitan dengan awal mula Sriwijaya, pertama Catatan Perjalanan I Tsing (seseorang biksu budha menurut China), dan yang kedua adalah prasasti Kedukan Bukit.

Kita mulai berdasarkan I Tsing terlebih dahulu. I Tsing adalah Biksu Budha menurut China, tepatnya Guangzhou. Awal mulanya, I Tsing berniat pergi ke India buat menyelidiki agama Budha. Namun, beliau nir bisa bahasa Sanskerta (bahasa yg digunakan di India pada ketika itu). Akhirnya, beliau tetapkan untuk singgah dulu pada Fo-shih (Sriwijaya) untuk mempelajari segala mengenai Bahasa Sanskerta. Biksu Budha ini singgah sekitar 6 bulan, dalam rentang ketika 671-672 M.

Dalam buku catatannya, I Tsing menulis

"Jika agamawan China hendak pulang ke Barat buat mendengar & membaca (teks-teks Budhis yg asli), sebaiknya beliau tinggal pada Fo-shih selama satu tahun atau dua tahun & pada Fo-shih menerapkan aturan yang sesuai seperti Barat. Kemudian dia bisa pergi ke India Tengah."

Setelah belajar Bahasa Sanskerta, I Tsing berlayar menuju India. Keinginannya buat memperdalam ajaran Budha akhir terealisasi. Di India, I Tsing menetap selama sekitar sepuluh tahun. Setelah dikiranya cukup, I Tsing menetapkan buat pulang menurut India. Bukan China tujuannya, tetapi Sriwijaya. Lagi-lagi ia tetapkan buat tinggal pada Sriwijaya. Pada tahun 685 M dia datang pada Sriwijaya. Selama masa-masanya di sana, I Tsing banyak menghabiskan ketika buat menerjemahkan teks Budha yg ia dapatkan pada India.

Ketika tahun 689 M, dia menetapkan buat mudik ke Guangzhou. Kunjungan kali ini ia gunakan buat mencari 4 asisten untuk membantunya di Sriwijaya - Alhamdulillah dapat. Pada tahun yg sama, I Tsing eksklusif pulang ke Sriwijaya, nampaknya pulang kampung kali beliau lewatkan dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh syarat angin yang sedang baik.

        Bersama asistennya, I Tsing memulai tugasnya seperti biasa. Pada tahun 695, dia memutuskan untuk pergi kampung ke Guangzhou. Setelah itu beliau nir balik lagi ke Sriwijaya

Berdasarkan catatan I Tsing, Sriwijaya telah terdapat semenjak 671 M (waktu dia pertama kali pada Sriwijaya). Tidak dijelaskan secara gamblang tentang Sriwijaya. Tidak mengungkapkan letak tepatnya, nir menyebutkan siapa rajanya, berapa luas kerajaannya, bahkan I Tsing sama sekali nir menyebut kata Sriwijaya (beliau menyebutnya dengan Shih-li-fo-shih). Tetapi, dari catatan I Tsing, kita memahami bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yg termahsyur dengan ratusan biksu, selain itu rajanya baik kepadanya.

Kedukan Bukit : Ekspedisi Sriwajaya

Prasasti Kedukan Bukit.Wikipedia

Antara catatan I Tsing dengan prasasti Kedukan Bukit punya fungsi yang erat. Pada dasarnya Prasasti KB (kedukan bukit) menguatkan bukti bahwa Sriwijaya benar-sahih terdapat.

Prasasti KB ditemukan pada kampung Kedukan Bukit, Palembang. Prasasti ini berbentuk batu ukuran 45 x 80 cm, ditulis dalam aksara Pallawa. Menggunakan bahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna ini sporadis dipakai dalam menulis prasasti, kebanyak prasasti di Nusantara ditulis menggunakan bahasa Sanskerta.

Isinya menjadi berikut. Pada 6Dapunta Hyang (gelar raja Sriwijaya) melakukan ekspansi dari Minanga ke wilayah Palembang (tempat ditemukannya prasasti). Adapun jumlah tentara yg beliau bawa sejumlah 20 ribu. Ekspansi ini berhasil menaklukan beberapa daerah. Untuk letak Minanga, hingga sekarang masih menjadi perdebatan.

Apabila kita hubungkan dengan catatan I Tsing, beliau datang pada tahun 671 M, ini merupakan Sriwijaya telah terdapat dalam ketika itu, tetapi I Tsing tidak mengungkapkan dengan niscaya siapa Rajanya. Menurut Prasasti KB, pada tahun 682 M, seseorang raja bergelar Dapunta Hyang melakukan ekspansi besar -besaran ke daerah lain. Dengan begitu, dalam ketika I Tsing tiba, Sriwijaya dipimpin oleh Dapunta Hyang, yang bernama Jayanasa (nanti akan dijelaskan tentang Jayanasa dalam prasasti Kebun Kopi).

Talang Tuwo

Prasasti Talang Tuwo.Wikipedia

Dua tahun sesudah Prasasti KB, tepatnya 684 M. Muncul sebuah prasasti baru. Yang pada dasarnya mengungkapkan kebaikan hati sang Raja. Di ceritakan bahwa sang raja menciptakan sebuah kebun butir-buahan buat generik pada Talang Tuwo, sebelah barat Palembang. Pada pembangunan kebun ini, sang raja meminta diukirkan sebuah teks, yg mengungkapkan harapan semoga manfaat pembuatan kebun ini bisa dirasakan sang seluruh makhluk.

Raja yang baik hati itu namanya adalah Jayanasasa. Dan kemungkinan besar , Dapunta Hyang yg tertulis di Prasasti KB merupakan Jayanasa.

Referensi

  • http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/09/sriwijaya-di-mata-biksu-pengembara-dari-cina
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kedukan_Bukit
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya
  • Cœdès, George (2015). Asia Tenggara Masa Hindu-Budha: KPG

Bourbon

Friday, August 21, 2020

Kerajaan Pajang

Pajang merupakan sebuah kerajaan yang terletak di daerah Kartasura, Jawa Tengah. Nama Pajang sebenarnya telah disebutkan dalam kitab Negarakertagama sebagai bagian berdasarkan tanah kekuasaan Majapahit pada abad ke-14. Penguasa Pajang merupakan saudara termuda Hayam Wuruk, Dyah Nertaja yang bergelar Bharata I Pajang. Pada masa itu, meskipun pada Demak mulai ada kerajaan-kerajaan mini bercorak Islam, kewibawaan raja Majapahit masih sangat dihormati.

sejarah kerajaan pajang

Babad Banten menyebutkan bahwa Pengging sebagai kerajaan kuno yang dipimpin oleh Anglingdriya merupakan cikal bakal kerajaan Pajang. Ketika Brawijaya menjadi raja Majapahit, putrinya yaitu Retno Ayu Pembayun diculik oleh raja Blambangan, Menak Daliputih. Jaka Sengsara berhasil merebut kembali sang putri, sehingga Brawijaya mengangkatnya sebagai bupati Pengging dengan gelar Andayaningrat. Andayaningrat wafat ketika terjadi perang antara Majapahit dan Demak. Meskipun Majapahit mengalami kehancuran pada tahun1625, Pengging masih berdaulat hingga pertengahan abad ke-16 di bawah pemerintahan putera mahkota Andayaningrat, Kebo Kenanga yang bergelar Ki Ageng Pengging.

Kesultanan Demak berniat buat menaklukkan Pengging dengan donasi Ki Wanapala dan Sunan Kudus karena Ki Ageng Pengging dianggap melakukan pemberontakan terhadap Kesultanan Demak. Ki Ageng Pengging akhirnya terbunuh, sedangkan adiknya yaitu Kebo Kanigara berhasil melarikan diri. Ki Ageng Pengging meninggalkan seorang putera yaitu Mas Karebet yang diambil sebagai anak angkat Nyi Ageng Tingkir sepeninggal kedua orang tuanya. Mas Karebet atau yg lebih dikenal menggunakan nama Jaka Tingkir tetapkan buat mengabdi dalam Kesultanan Demak. Kesultanan Demak mengutus Jaka Tingkir mendirikan Kerajaan Pajang sekaligus sebagai raja dengan sebutan Hadiwijaya.

Source: tokohmuslim.Com

Sementara itu, sepeninggal Sultan Trenggana, Kesultanan Demak dan kerajaan-kerajaan Islam di pesisir utara pulau Jawa mengalami kemunduran. Pada tahun 1549, Arya Penangsang, bupati Jipang, berusaha merebut tahta & mengakibatkan terbunuhnya Sunan Prawoto, pewaris tahta Kesultanan Demak. Arya Penangsang jua berusaha untuk membunuh Hadiwijaya, akan namun gagal. Hadiwijaya dengan dukungan dari bupati Jepara, Ratu Kalinyamat, berhasil memukul mundur pasukan Arya Penangsang. Hadiwijaya menjadi pewaris tahta Kesultanan Demak, lalu memindahkan ibu kotanya ke Pajang. Pada tahun 1568, adipati kerajaan-kerajaan di Jawa Timur meliputi Jipang, Wirasaba/Maja Agung, Kediri, Pasuruan, Madiun, Sedayu, Lasem, Tuban, Pati, & Surabaya mengakui kedaulatan Kerajaan Pajang. Hal ini ditandai dengan pernikahan politik antara Panji Wiryakrama, putera adipati Surabaya, menggunakan puteri Hadiwijaya.

Hadiwijaya menghadiahkan tanah Mataram kepada Ki Ageng Pamanahan & tanah Pati kepada Ki Penjawi atas jasanya pada menumpas pasukan Arya Penangsang. Sunan Prapen meramalkan bahwa Mataram akan sebagai kerajaan yang lebih besar daripada Kerajaan Pajang. Di kemudian hari, Mataram sahih-sahih semakin akbar pada bawah kepemimpinan Sutawijaya, putera Ki Ageng Pamanahan. Pada tahun 1582 terjadi perang antara Pajang & Mataram karena Tumenggung Mayang, saudara termuda ipar Sutawijaya diasingkan ke Semarang sang Hadiwijaya. Perang ini dimenangkan sang Mataram, ad interim Hadiwijaya jatuh sakit & meninggal dunia.

Sepeninggal Hadiwijaya, terjadi perebutan tahta Kerajaan Pajang. Putera mahkota, Pangeran Benawa merelakan tahta Kerajaan Pajang kepada Arya Panggiri, putera Sunan Prawoto menurut Kesultanan Demak. Arya Panggiri sebagai raja Kerajaan Pajang dengan gelar Sultan Ngawantipura, sedangkan Pangeran Benawa sebagai bupati Jipang. Pemerintahan Arya Panggiri hanya berorientasi pada bisnis balas dendam terhadap Mataram sebagai akibatnya kesejahteraan warga terabaikan. Arya Panggiri jua berupaya menggeser kedudukan para pejabat Pajang menggunakan mendatangkan orang-orang Demak. Akibatnya, banyak warga Pajang yg pindah ke Jipang & mengabdi pada Pangeran Benawa.

Pada tahun 1586, Pangeran Benawa mengajak Sutawijaya bersekutu buat menyerbu Pajang. Perang berakhir dengan kekalahan Arya Panggiri, yg lalu dipulangkan ke Demak. Pangeran Benawa diangkat menjadi raja Pajang menggunakan gelar Prabuwijaya. Pemerintahan Prabuwijaya hanya berlangsung singkat, karena Prabuwijaya lebih menentukan sebagai penyebar kepercayaan Islam. Atas kebijakan Sutawijaya, Kerajaan Pajang dijadikan negeri bawahan Mataram menggunakan Pangeran Gagak Baning, adik Sutawijaya, sebagai bupatinya. Pada tahun 1591, Gagak Bening mangkat dunia dan digantikan oleh putranya. Riwayat Pajang berakhir dalam tahun 1618 setelah dihancurkan oleh pasukan Mataram di bawah Sultan Agung.

Pajang adalah kerajaan bercorak Islam yg berada pada pedalaman pertama di Jawa. Berbeda menggunakan kerajaan-kerajaan sebelumnya yg bersifat maritim, Pajang bersifat agraris, yakni mengandalkan output pertanian & perkebunan menjadi tulang punggung perekonomian. Pajang mengalami kemajuan pesat pada bidang pertanian lantaran berada pada daratan rendah yg mempertemukan sungai Pepe & Dengkeng, sehingga menjadi lumbung beras primer di pulau Jawa.

Sistem pemerintahan dan struktur sosial masyarakat Pajang tak jauh beda dengan Kesultanan Demak. Raja dianggap sebagai pusat yang memiliki kekuasaan absolut, dan tahtanya diturunkan kepada putera laki-laki tertua dari raja dan permaisuri (garwa padmi). Apabila raja tidak memiliki putera dari permaisuri, yang dapat diangkat menjadi raja berikutnya adalah putera tertua dari raja dengan selir (garwa ampeyan) atau kerabat laki-laki raja lainnya.

Pajang mendapat imbas Islam yang relatif kental. Beberapa model adanya akulturasi kebudayaan tradisional Jawa menggunakan Islam diantaranya adalah munculnya kejawen, diadakannya Grebeg Syawal & Grebeg Maulud, serta perubahan hitungan tarikh yang semula menurut aliran mentari sebagai sirkulasi bulan. Pada masa Kerajaan Pajang, peran Wali Songo mulai memudar. Sunan Kalijaga sempat berpesan pada Sunan Kudus supaya para wali berperan hanya sebagai ulama & penasehat, serta nir ikut campur pada urusan pemerintahan. Akan namun sepeninggal Sunan Kalijaga, Sunan Kudus justru terlibat dalam upaya pembunuhan Sunan Prawoto dan Hadiwijaya.

Peninggalan Kerajaan Pajang tidak banyak ditemukan. Di daerah Pajang ketika ini hanya bisa ditemui reruntuhan yg dianggap sebagai petilasan keraton Pajang. Yosodipuro dan Ronggowarsito, syahdan, merupakan pujangga-pujangga kesusasteraan Jawa keturunan Prabuwijaya, raja terakhir Kerajaan Pajang.

Sumber: Ensiklopedia Kerajaan Islam Di Indonesia

Penulis: Binuko Amarseto

Dinamika Kerajaan Kutai Kartanegara

Pada awal abad ke-13, berdirilah sebuah kerajaan baru pada Tepian Batu atau Kutai Lama yg bernama Kerajaan Kutai Kartanegara menggunakan rajanya yang pertama Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325), Kutai usang dalam bab ini adalah Kutai yg masih memeluk agama Hindu, Dengan adanya 2 kerajaan pada daerah Sungai Mahakam ini tentunya menyebabkan bentrokan diantara ke 2 kerajaan tadi. Pada abad ke-16 terjadilah peperangan di antara ke 2 kerajaan Kutai ini. Dan pada akhirnya kerajaan Kutai Kartanegara di bawah rajanya Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura. Raja kemudian menamakan kerajaannya sebagai Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Pada abad ke-17 agama Islam mulai diterima menggunakan baik sang Kerajaan Kutai Kartanegara. Tetapi peristiwa yg membarui sejarah terjadi saat pemerintahan Raja Makota. Dua penyebar Islam Tuan Haji Tunggang Parnagan dan Tuan Di Bandang menurut Makassar tiba buat menyebarkan Islam. Peristiwa diawali dengan debat teologis antara Raja Makota & 2 penyebar Islam ini. Selain itu, pula dilakukan adu kesaktian yg menciptakan Raja Makota mengakui kesaktian 2 penyebar Islam ini. Ia akhirnya masuk Islam & seluruh masyarakat harus mengikuti. Raja Makota merupakan raja pertama yang memeluk Islam dan mulai didirikan Mesjid. Selanjutnya namanama Islami poly yg digunakan, termasuk dalam namanama raja dan keluarga kerajaan Kutai Kartanegara. Masuknya agama Islam ini pada kerajaan Kutai membuat panggilan raja berganti dengan sebutan Sultan. Sultan Kutai yang pertama kali menggunakan nama Islam adalah Sultan Aji Muhammad Idris (1735-1778).

Awal mula dari runtuhnya kerajaan Kutai Kartanegara adalah pada tahun 1525-1600 M dimana mereka diserang oleh kerajaan Banjar yang saat itu dipimpin oleh pangeran Samudera dengan bantuan dari Belanda, hingga akhirnya Kerajaan Kutai menyerah kalah dan menjadi kerajaan bawahan dari kerajaan Banjar, menjadi daerah Vasal (bawahan) dari kerajaan Banjar menjadikan Belanda dengan mudah ikut melakukan intervensi ke dalam kerajaan Kutai. Pada puncaknya terjadi pada tahun 1787, kerajaan Banjar melalui rajannya saat itu Sultan Tamjidillah II menandatangani penyerahan kekuasaan atas Kutai sesuai dengan perjanjian dahulunya bahwa Belanda akan mendapatkan wilayah kekuasaan atas bantuannya pada Pangeran Samudera dalam memerangi pangeran Amir.

Dan mulai tahun 1787 secara de facto kerajaan Kutai menjadi daerah dibawah kekuasaan Belanda, dimana raja Kutai saat itu adalah Aji Sultan Muhammad Salehudin, dan isi dari perjanjian yang ditanda tangani oleh Sultan Tamjidillah II dengan Belanda sebagai berikut: Sultan Banjar menyerahkan tanah kerajaannya kepada pemerintah Belanda, di antaranya itu akan diterimanya kembali sebagai pinjaman, yang akan tetap diserahkan kepada pemerintah Belanda, daerah yang dimaksud adalah tanah Bumbu, Pagatan, Pasir, Kutai, Berau, Bulongan dan Kota Waringin.

Jika dilihat dari kekuatan hukum atas kekuasaan Belanda di Kutai maka hanya sebatas de facto belum de jure mengingat bahwa raja-raja di kerajaan Kutai tidak dilibatkan dalam penanda tangan atas kekuasaan tersebut, baru kemudian pada tahun 1825 atas inisiatif dari G.Muller yang saat itu menjabat sebagai residen Banjarmasin mengikat secara resmi kerajaan Kutai Kartanegara dengan ditanda-tanganinya perjanjian antara pemerintah Belanda dengan Aji Sultan Muhammad Salehudin, dalam isi perjanjian yang ditandatangani tersebut berisi antara lain adalah bahwa pemerintah Belanda memegang kekuasaan penuh atas kerajaan Kutai Kartanegara dengan kompensasi bahwa Belanda memegang peradilan, urusan pajak bea cukai, pajak-pajak orang Cina, pajak tambang emas dan sebagainya dengan kemudian raja mendapatkan kompensasi uang sebesar 8000 gulden per tahun. Belanda juga menempatkan seorang civiel gezaghebber bernama H. van Dewall yang bertugas sebagai penguasa sipil pengelola pemerintahan Belanda di Kutai Kartanegara.

Alasan dilakukan pengikatan kekuasaan secara de jure tersebut adalah bahwa kerajaan Kutai memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dari kekayaan alam batu bara, sarang brung walet, emas, intan, hasil hutan dan juga kerajaan Kutai memiliki jalur perdagangan yang strategis terlebih dengan adanya sungai Mahakam sebagai jalur transportasi dan perdagangan.

Mulai runtuhnya kerajaan Kutai ditambah dengan seringnya ada perompak/ bajak laut dari Sulu yang mengganggu stabilitas perdagangan dan ekonomi kerajaan, pada tahun 1871 memindahkan ibu kota kerajaan ke Tenggarong. Sampai kependudukan Jepang di Indonesia kerajaan Kutai tidak berubah, masih menjadi kerajaan vassal walau berganti kepemimpinan, pada masa pendudukan Jepang kerajaan Kutai Kartanegara dengan kepemimpinan raja saat itu Aji Sultan Muhammad Parikesit (1920-1960 M) berani memilih bekerja sama dengan pergerakan nasional dalam menghadapi jepang, sikap ini diambil karena kebiadaban Jepang dengan membunuh 300 keluarga kerajaan yang menolak bekerja sama dengan pemerintahan pendudukan Jepang.

Mulai runtuhnya kerajaan Kutai ditambah dengan seringnya ada perompak/ bajak laut dari Sulu yang mengganggu stabilitas perdagangan dan ekonomi kerajaan, pada tahun 1871 memindahkan ibu kota kerajaan ke Tenggarong. Sampai kependudukan Jepang di Indonesia kerajaan Kutai tidak berubah, masih menjadi kerajaan vassal walau berganti kepemimpinan, pada masa pendudukan Jepang kerajaan Kutai Kartanegara dengan kepemimpinan raja saat itu Aji Sultan Muhammad Parikesit (1920-1960 M) berani memilih bekerja sama dengan pergerakan nasional dalam menghadapi jepang, sikap ini diambil karena kebiadaban Jepang dengan membunuh 300 keluarga kerajaan yang menolak bekerja sama dengan pemerintahan pendudukan Jepang.

Baru setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya kerajaan Kutai sahih-sahih menjadi daerah yang merdeka dari cengkeraman kependudukan Jepang & pada tahun 1947 kerajaan Kutai dimasukkan ke dalam wilayah federasi Kalimantan Timur beserta menggunakan Bulungan, Sambaliung, Gunung Tabur dan Pasir dengan nama dewan kesultanan. Perubahan status terus berubah yaitu pada 27 Desember 1949 dewan kesultanan tergabung dalam Republik Indonesia Serikat.

Tuesday, May 12, 2020

Pengaruh Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia

Perkembangan kepercayaan Hindu-Buddha pada Indonesia mengubah masyarakat Indonesia yg berpaham animisme-dinamisme sebagai menyembah yang kuasa-dewi. Informasi masuknya kepercayaan Buddha ke Indonesia diketahui menurut catatan pendeta Cina bernama Fa-Hien yang tiba ke Tarumanegara dan I-Tsing di kerajaan Sriwijaya. Agama yang pertama kali masuk ke Indonesia yaitu kepercayaan Buddha Hinayana. Penganut kepercayaan Buddha Hinayana pertama kali yaitu kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya mengirimkan pelajar ke India buat memeriksa ajaran Buddha, alfabet Pallawa & bahasa Sanskerta. Rahib Buddha ternama pada Sriwijaya, yaitu Sakyakerti, seseorang penulis buku Hastadandasastra. Sedangkan rahib Buddha ternama berdasarkan India yaitu Wajraboddhi dan Dharmakirti.

Agama Hindu berkembang waktu kepercayaan Budha mulai runtuh. Keberadaan agama Buddha & Hindu pada Indonesia melahirkan agama sinkretisme (BuddhaHindu Siwa). Kerajaan Hindu menerapkan sistem pengkastaan atau sistem feodalisme, sedangkan kerajaan Buddha mempunyai sistem demokratis.

1. Candi

candi prambanan

Pertama kali didirikan di India oleh umat Buddha yang merupakan bangunan untuk menyimpan abu jenazah. Dinding candi terukir relief tentang Siddharta Gautama, Mahabharata atau Ramayana. Umat Hindu juga mendirikan candi yang terdapat bagian lingga (alat kelamin pria) berhadapan dengan yoni (alat kelamin perempuan). Lingga yoni pada candi merupakan lambang kesuburan. Selain itu juga ditemukan stupa berfungsi untuk menyimpan abu Buddha dan menjadi lambang perjalanan Buddha mencapai nirvana. Contoh candi Budha, yaitu candi Kalasan dan candi Borobudur. Sedangkan contoh candi Hindu, yaitu candi Prambanan dan candi Panataran.

dua. Istana

istana

Kerajaan Istana kerajaan merupakan bukti peninggalan peradaban Hindu-Buddha yang dibangun dengan pondasi batu, dinding kayu dan atap daun.

3. Arca

arca

Arca dibuat untuk menyimbolkan dewa-dewi dalam upacara keagamaan. Arca Hindu antara lain arca Trimurti, arca Airlangga, arca Dwarapala, arca Kertarajasa dan arca Ken Dedes. Sedangkan arca Buddha antara lain arca Ratnasambhawa, arca Amogashidi, arca Bodhisattva, arca Amithaba dan arca Aksobhya.

4. Prasasti

Merupakan peninggalan kuno berupa batu tulis, dibuat untuk menyampaikan informasi suatu kejadian di masa lalu. Seperti prasasti Canggal, prasasti Tugu, prasasti Kebon Kopi, prasasti Citaruen dan Yupa.

lima. Relief

relief candi borobudur

Merupakan pahatan timbul yang menceritakan suatu kisah, ditemukan di dinding candi. Contoh kisah Mahabharata, Ramayana, Arjuna Wiwaha dan Siddharta Sang Buddha.

6. Kitab Kuno

Kitab antik yg ditemukan di Indonesia, yaitu kitab Arjunawiwaha, buku Mahabharata, buku Ramayana, buku Negarakertagama, buku Pararaton dan kitab Sutasoma.

Bourbon

Wednesday, May 6, 2020

Kompleks Makam Troloyo

Kompleks makam Troloyo terletak di Dukuh Sidodadi, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Di kompleks pemakaman ini banyak ditemukan makam-­makam kuna. Makammakam tersebut sebagian masih dalam keadaan terawat dengan adanya juru pelihara dari BP3 Jawa Timur, namun sebagian lagi telah mengalami perubahan dengan adanya penambahan berbagai bangunan baru. Pada kompleks makam ini sekarang telah dibuat beberapa bangunan baru yang berdiri di atas bangunan cungkup lama, termasuk areal perparkiran. Beberapa makam akan diuraikan di bawah ini:

1. Kubur Panjang

Masyarakat menyebut makam ini Kubur Panjang, karena merupakan sebuah makam yang panjangnya melebihi ukuran panjang makam pada umumnya. Kubur Panjang terletak di sebelah timur laut masjid dan disebut sebagai makam Syeh Ngundung. Inskripsi yang terdapat pada nisan makam merupakan kutipan ayat­ayat AlQur’an dari satu potong Surat Ali Imran ayat 185, Surat Al­Ambiya ayat 35, Surat Al­ Ankabut ayat 37, dan Surat Ar ­Rahman ayat 26 dan 27

2. Kubur Tunggal

Disebut Kubur Tunggal karena dahulu (sebelum adanya pembangunan cungkup baru) kuburan ini terletak di dalam sebuah cungkup dan berdiri sendiri. Kuburan ini terletak di sebelah timur masjid. Makam ini oleh masyarakat setempat disebut sebagai makam Syeh Jumadil Kubro. Inskripsi yang terdapat pada nisan makam merupakan kutipan ayat­-ayat Al-­Qur’an dari Surat Ali Imran ayat 185, Surat Al­-Ambiya ayat 35, Surat Al-­Ankabut ayat 37, Surat Ar­-Rahman ayat 26, Surat Al­-Qasas ayat 88, dua kalimah dalam bahasa Arab, dan Asma’ul Khusna.

Tiga. Petilisan Walisongo

Disebut Petilasan Walisongo lantaran pada dalam satu gentan terdapat sembilan makam. Petilasan Walisongo ini terletak pada sebelah timur masjid. Inskripsi yg masih ada dalam nisan makam merupakan kutipan ayat?-ayat AlQur?An dari Surat Ali Imran ayat 185, Surat Al?-Ambiya ayat 35, Surat Al?Ankabut ayat 57, & satu kalimah dalam bahasa Arab.

4. Kebur Telu

Kubur Telu terletak di sebelah timur masjid. Istilah Kubur Telu diberikan sang rakyat setempat, karena pada dalamnya terdapat 3 buah makam, yaitu:

a. Makam Syeh Maulana Ibrahim

Makam ini pada pada cungkup berada paling timur pada antara tiga makam lainnya. Inskripsi yang masih ada pada nisan makam merupakan kutipan ayat-?Ayat Al?Qur?An berdasarkan Surat Ar-?Rahman ayat 26 & 27.

B. Makam Syeh Maulana Sekah

Makam ini berada pada tengah pada antara tiga makam yang berada dalam satu bangunan. Inskripsi yang

masih ada pada nisan makam berupa satu kalimat tauhid (dua kalimah syahadat).

C. Makam Syeh Abdul Qodir Jaelani Sini

Makam ini berada di bagian paling barat di antara tiga makam lainnya. Inskripsi yang terdapat dalam nisan makam adalah kutipan ayat-?Ayat Al-?Qur?An dari satu potong Surat Ali Imran ayat 185, Surat Al-Ambiya ayat 35, Surat Al?-Ankabut ayat 57, puji-?Kebanggaan pada Allah, kalimat Tauhid, Asma?Ul Khusna. Selain itu pula tercantum angka tahun ?Aka pada nomor Arab yaitu 1533 ? (1611 M)

Sumber: Majapahit Batas Kota & Jejak Kejayaan di Luar Kota

Bab Fenomena Islam Pada Masa Kebesaran Kerajaan Majapahit oleh Muhammad Chawari

Bourbon

Bukti Peninggalan Islam di Trowulan

Pada awalnya kebanyakan rakyat tidak menduga jika di tengah kota Majapahit yang sarat menggunakan kepercayaan Hindu, Islam sudah tumbuh & berkembang menggunakan fertile. Memang pada akhir masa Majapahit Islam telah mulai berkembang di Jawa yg ditandai dengan berdirinya suatu dinasti, yaitu Kerajaan Demak yg dikenal sebagai Kerajaan Islam di Jawa.

Bukti Peninggalan Islam di Trowulan

Dinasti ini sudah didukung sang orang?Orang kharismatik yg memiliki berbagai strategi pada pengembangan Islam. Orang-orang tadi adalah para wali yg mempunyai semangat juang yang sangat tinggil. Berbagaai taktik sudah ditempuh demi tercapainya tujuan dakwah Islamiyah pada tengah-?Tengah warga yg beragama Hindu & Budha. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak sinkron, bahwa di dalam suatu kerajaan yg lebih banyak didominasi masyarakatnya beragama Hindu & Budha terdapat suatru komunitas muslim.

Keberadaan kompleks makam Troloyo merupakan salah satu bukti bahwa Islam telah hadir di pusat kerajaan Majapahit. Kehadiran masyarakat muslim tersebut berkisar antara abad ke 14 hingga 17 Masehi, suatu bentang waktu yang menunjukkan awal berdirinya Kerajaan majapahit hingga surutnya kerajaan tersebut dari panggung sejarah.

Kompleks makam Troloyo pula adalah suatu bukti bahwa pada kehidupan beragama ; Hindu, Budha dan Islam dapat berlangsung secara serasi. Hal ini bisa diketahui melalui adanya kompleks makam Troloyo di tengah-?Tengah sebuah kerajaan akbar yg sarat menggunakan kepercayaan Hindunya.

Dalam syarat yg demikian Islam sudah diberikan suatu kelonggaran buat melakukan syi?Ar kepada warga antara lain melalui media makam, yaitu menggunakan pesan?-pesan kutipan ayat?A-yat al?Qur?An yang mengingatkan pada insan bahwa setiap yg bernyawa niscaya akan mati, suatu kematian yg kebanyakan orang menakutinya niscaya akan ditemuinya.

Terlepas berdasarkan boleh atau tidaknya pada ajaran Islam yg niscaya sudah terbukti bahwa kutipan ayat?-ayat al?Qur?An banyak dijumpai dalam beberapa inskripsi berhuruf Arab, yaitu dalam bagian beberapa nisan di kompleks makamTroloyo. Pola hias sinar Majapahit adalah suatu bulat yg dibagian luar bulat masih ada 6 hingga menggunakan 12 butir sudut dan beberapa garis yg mengelilingi bundar tersebut. Pada masa kemudian pola tersebut lalu berkembangan ke beberapa wilayah di jawa Tengah & Jawa Tmur (Ambary, 1998: 64).

Situs makam Troloyo terletak di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Di makam tadi masih ada beberapa makam kuna yg secara kronologis usianya tebih tua disbanding menggunakan makam para wali penyebar Islam pada Jawa yg dikenal dengan sebutan Walisongo.

Diantara makam yg ada terdapat sepuluh buah makam yang pada bagian nisannya terdapat tahun tertua, yaitu 1203 Caka atau 1281 Masehi. Sementara angka tahun termuda menunjuk pada angka tahun 1533 caka atau 1611 Masehi. Kemudian berdasarkan inskripsi yangberhuruf & berbahasa Arab merupakan kutipan dari kalimah thayyibah & kutipan ayat?Ayat al?Qur?An.(Ambary, 1998: 63).

Berdasarkan inskripsi yang terdapat pada kompleks makam Troloyo tersebut bisa diprediksi bahwa kehadiran masyarakat muslim pada tengah Kerajaan Majapahit berkisar antara abad ke? 13 hingga dengan abad ke?17 Masehi. Angka tahun tersebut menunjukkan adanya suatu keterkaitan menggunakan bentang saat awal berdirinya kerajaan Majapahit sampai surutnya dari panggung sejarah. Dengan demikian bisa diketahui bahwa rakyat muslim di tengah kerajaan Majapahit telah ada semenjak awal berdirinya kejaan tadi. Kompleks makam Troloyo tersebut terbagi dalam beberapa gerombolan :

1. Cungkup Kubur panjang

Dalam kelompok makam ini terdapat seorang tokoh yang dimakamkan, yaitu Syekh Ngudung. Makam tersebut berada pada posisi sebelah timur masjid Troloyo. Nama Cungkup Kubur Panjang sendiri adalah penamaan oleh masyarakat setempat yang semata­mata untuk memudahkan dalam identifikasi. Makam tersebut memiliki ukuran paling panjang disbanding dengan makam-­makam yang lain. Kemudian nama Syekh Ngudung juga tidak terdapat pada inskripsi, sehingga secara fisik, mengenai nama tokoh yang dimakamkan tidak disertai bukti. Inskripsi yang ada hanyalah merupakan suatu kutipan ayat al­quranul­karim yang terdapat pada surat Ali ‘Imran 185. Surat Al­-Anbiya 35 dan surat Al-Ankabut 57.

dua. Cungkup Kubur Tunggal

Cungkup Kubur Tunggal terletak di sebelah timur masjid Troloyo, di dalam cungkup hanya terdapat sebuah makam yaitu makam Syekh Jumadil­Kubro. Tetapi inskripsi yang terdapat pada batu nisan hanyalah kutipankutipan ayat al-­Qut’an : surat Ali ‘Imran 185. Surat Al-Anbiya 35 dan surat Al­‘Ankabut 57.

tiga. Makam Petilasan Walisongo

Di sdebelah timur masjid troloyo juga terdapat Sembilan buah makam dengn formasi berjajar yang berada di dalam sati kotak. Oleh masyarakat setempat disebutnya dengan makam petilasan Walisongo. Inskripsi yang terdapat pada nisan merupakan kutipan ayat al-­Qur’an surat Ali ‘Imran 185. Surat Al­Anbiya 35 dan surat Al­ ‘Ankabut 57.

4. Cungkup Kubur Telu

Disebut dengan Cungkup Kubur Telu karena di dalam satu cungkup terdapat tiga buah makam, yaitu makam Syekh Maulana Ibrahim, makam Syekh Maulana Ishak dan makam ASyekh Abdul­Qadir Jaelani dengan formasi berjajar dari arah timur ke barat. Pada bagian nisan makam Syekh Maulana Ibrahim terdapat inskripsi dengan gaya tulisan Naskhi, berupa kutipan ayat al­-Qur’an Surat ar­rahman ayat 26­-27.

Kemudian pada makam Maulana Ishak yang terletak pada tengah masih ada inskripsi berupa kalimah tauhid menggunakan gaya tulisan Tsuluts. Pada makam yang berada pada posisi paling barat (makam Syekh Abdul?Qadir Jaelani pada bagian nisannya masih ada inskripsi berupa kutipan ayat al?-Qur?An, Surat Ali ?Imran 185. Surat Al-?Anbiya 35 & surat Al??Ankabut 57, kalimah tauhid, asmaul ?Husna dan nomor tahun caka 1533.

Mengingat situs tersebut merupakan asset budaya yg perlu dilestarikan, meskipun di satu sisi telah dimanfaatkan sang warga banyak buat kepentingan ziarah (nenepi) maka buat meminimalkan konflik yg terdapat perlu adanya suatu langkah yang lebih terarah dengan tanpa meninggalkan kegiatan yang sudah berlangsung. Adapun langkah yang dimaksud adalah penataan lingkungan & penataan ruang-?Ruang yang sekiranya mendukung buat aktivitras peziarahan.

Sumber:

Majapahit Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota

Bab Komunitas Muslim pada Tengah Kota Majapahit sang Masyhudi

Bourbon

Monday, May 4, 2020

Batas Kota Majapahit

Telah banyak para pakar baik asing juga lokal yang berkutat dalam peninggalan?Peninggalan di Trowulan, yg ditengarai sebagai isi mak kota Majapahit. Kini, para peneliti tadi mengais reruntuhan Majapahit, berkejaran menggunakan ribuan pabrik penghasil bata yg menjamur di sekitarnya. H Maclaine Pont, adalah seorang arsitek Belanda yg mengawali penelitian intensif terhadap residu?Sisa Majapahit di Trowulan.

Terinspirasi menggunakan Nagarakretagama terjemahan Brandes, dia menggali poly lokasi di sana. Hasil investigasinya antara lain merupakan fasilitas hidrologi Majapahit berupa waduk?Waduk akbar di sekitar Trowulan, yg galat satunya ukuran kira?Kira 175 m x 350 m, dan kemungkinan mempunyai daya tampung air sejumlah 350.000 m?. Kondisi serupa dijumpai pada baray, Angkor tetapi menggunakan skala yang jauh lebih akbar (Lombard, 2006b:19).

Begitu terinspirasinya Maclaine Pont dengan Majapahit, ia membidani pembangunan Gereja Poh Sarang, Kediri, Jawa Timur. Sebagai seorang arsitek ia menggabungkan gaya arsitektur modern dengan arsitektur tradisional Jawa, untuk melahirkan Gereja dengan gaya Majapahit ini (Lombard, 2006a: 180).

Pada tahun 2003, tim berdasarkan Balai Arkeologi Yogyakarta yg dipimpin sang Nurhadi Rangkuti melakukan survei buat mencari batas?Batas Situs Kota Majapahit yg diperkirakan memiliki luas 11 Km x 9 Km memanjang arah utara?Selatan. Dari penelitian sebelumnya sudah ditemukan 3 lokasi batas kota yang ditandai menggunakan sebuah kompleks bangunan kudus kepercayaan Hindu yang akbar menggunakan Yoni berhias naga raja. Tiga batas kota tersebut adalah Klinterejo pada timur laut, Lebak Jabung di tenggara, dan Sedah pada barat daya (Rangkuti, 2005:53).

Berdasarkan penggalian arkeologis pada Situs Klinterejo dan Lebak Jabung, dihasilkan citra mengenai bentuk bangunan suci Hindu di penjuru sudut penanda batas kota. Secara garis besar , pola tata ruang bangunan tersebut memanjang barat ? Timur, yg terdiri dari 3 halaman. Pada halaman paling barat terdapat bangunan terbuka, berumpak batu dengan batur batu bata, seperti bangunan balai atau pendopo.

Pada halaman tengah terdapat sisa­sisa bangunan dari bata, dan pada halaman bagian timur juga terdapat bangunan bata dengan Yoni Naga Raja. Tampaknya pola tata ruang bangunan suci tersebut mirip dengan kompleks bangunan Pura di Bali, yang memiliki tiga halaman yaitu: jaba, jaba tengah dan jeroan (lihat Rangkuti, 2006:175­176).

Selain berhasil membangun hipotesis mengenai lokasi dan penanda batas kota, sebelumnya Rangkuti juga berhasil merekonstruksi pola pemukiman desa­desa Majapahit di sekitar Trowulan di Kabupaten Sidoarjo, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang. Rupa­rupanya berbeda dengan peneliti lainnya, peneliti ini memiliki kecenderungan untuk lebih suka menelusuri tepian Majapahit yang masih menjadi misteri dan belum banyak diungkap, daripada isi bagian dalam kotanya yang telah diobrak­abrik pembuat bata (atau bahkan pemerintah ?)

Sumber: Majapahit Batas Kota dan Jekal Kejayaan pada Luar Kota

Bab Mungkinkah Batas Kota Majapahit Ada di Jakarta? Oleh Sofjan Noerwidi

Bourbon

Labels

1450LMT 15Item 44S3g 4Touch 5 Artis Cantik Tanpa Make Up 5Inch 80120160 Abad Pertengahan About Accessory Acoustics Adapter Adaptor Africa Agama Agar Kulit janin Sehat Agar Kulit putih Sehat Alami Agar Kulit rambut Sehat Agar Kulit Sehat tidak kering Agar Kulit wajah Sehat Alami Agraris AmazonBasics apa nama Obat Pemutih Ketiak Apple armband Artis india Cantik Tanpa Make Up Assistance Backup Bagaimana Putihkan Ketiak balai keSehatan Kulit dan kelamin makassar balai keSehatan Kulit kelamin dan kosmetika makassar Bargaincell Battery Beasiswa Beauty Sleep eye covers bedak sejuk Putihkan Ketiak Being berita Black Blackberry BlackBlack blades Body and SkinCare Built Bundle Buying cable Cable Cantik Alami Tanpa Make Up Cantik Asli Tanpa Make Up Cantik Tanpa Make Up Cantik Tanpa Makeup Canvas Cara Alami Memutihkan Ketiak Cara ampuh Memutihkan Ketiak Secara Alami Cara Cepat Putihkan Ketiak Hitam Cara Cepat Putihkan Kulit Ketiak Cara Kulit Sehat putih Alami Cara Membuat Kulit jadi Sehat Cara mempertahankan Kulit Agar tetap Sehat dan Cantik Cara Memutihkan baDan Dengan Baking Soda Cara Memutihkan celah Ketiak Cara Memutihkan Ketiak Cara Memutihkan Ketiak anak Cara Memutihkan Ketiak bekas dicukur Cara Memutihkan Ketiak dalam waktu 7 hari Cara Memutihkan Ketiak dalam waktu Cepat Cara Memutihkan Ketiak Dan menghilangkan rambut Ketiak Secara Alami Cara Memutihkan Ketiak Dan merontokkan rambut Ketiak Cara Memutihkan Ketiak Dan selakangan Dengan Baking Soda Cara Memutihkan Ketiak Dan Selangkangan Menggunakan jeruk nipis Cara Memutihkan Ketiak Dan Selangkangan Secara Alami Cara Memutihkan Ketiak Dengan Berkesan Cara Memutihkan Ketiak Dengan efektif Cara Memutihkan Ketiak Dengan gula pasir Cara Memutihkan Ketiak Dengan lemon Dan gula Cara Memutihkan Ketiak Dengan lidah buaya Cara Memutihkan Ketiak Dengan minyak zaitun Cara Memutihkan Ketiak Dengan timun Cara Memutihkan Ketiak dg Baking Soda Cara Memutihkan Ketiak dgn odol Cara Memutihkan Ketiak female daily Cara Memutihkan Ketiak Menggunakan Soda kue Cara Memutihkan Ketiak pakai bahan dapur Cara Memutihkan Ketiak pake jeruk nipis Cara Memutihkan Ketiak pake timun Cara Memutihkan Ketiak Secara Alami Dan permanen Cara Memutihkan Ketiak Secara Alami Dengan lemon Cara Memutihkan Ketiak untuk pria Cara Memutihkan Ketiak yang Hitam Dan bau Cara Memutihkan Ketiak yang sering dicukur Cara Memutihkan Ketiak yg Hitam membandel Cara Memutihkan Ketiak yg Hitam Secara Alami Dan Cepat Cara Memutihkan Kulit baDan Dengan Baking Soda Cara Memutihkan Kulit celah Peha Cara Memutihkan Kulit Ketiak Dan Selangkangan Secara Alami Cara Memutihkan Kulit Ketiak Dengan bahan Alami Cara Memutihkan Kulit Ketiak Dengan Baking Soda Cara Memutihkan Kulit Ketiak Tradisional Cara Memutihkan Kulit leher Dengan Baking Soda Cara memutihkan Kulit seCara Sehat dan Alami Cara Memutihkan Kulit Selangkangan Dengan Baking Soda Cara mendapatkan Kulit Cantik seCara Alami Cara mendapatkan Kulit Sehat Alami Cara menjaga keSehatan Kulit Agar terhindar dari gangguan ekskresi Cara menjaga keSehatan Kulit badan Cara menjaga keSehatan Kulit remaja Cara Merawat Kulit wajah ibu hamil Cara Merawat Kulit wajah laki2 Cara Merawat Kulit wajah normal Cara Merawat Kulit wajah orang Korea Cara Merawat Kulit wajah remaja seCara Alami Cara Mudah Memutihkan Ketiak Secara Alami Cara Perawatan Kulit wajah normal Cara Putihkan bulu Ketiak Cara Putihkan Ketiak Cara Putihkan Ketiak Alami Cara Putihkan Ketiak Dengan Alami Cara Putihkan Ketiak Dengan bahan Alami Cara Putihkan Ketiak Dengan Baking Soda Cara Putihkan Ketiak Dengan Cepat Cara Putihkan Ketiak Dengan kunyit Cara Putihkan Ketiak Dengan ubat gigi Cara Putihkan Ketiak yang Berkesan Cara Putihkan muka Dengan Baking Soda Cara Putihkan Selangkangan yang Hitam Cara Tradisional untuk Memutihkan Ketiak yang Hitam Cara untuk Memutihkan Ketiak Hitam Cara untuk Putihkan Ketiak cari Obat Pemutih Ketiak Carrying cek keSehatan Kulit Cerpen Certified Challenges Charge Charger Charging ChargingSync Child Children ciri Kulit Sehat Alami ciri-ciri Kulit Sehat dan Cantik ciri2 Kulit yg Sehat Class classic Classic Clear ClearSolid CLRCHR22BLK cnn Collection College Color compatible Compatible Connector Consequences Cover Cradle cream keSehatan Kulit cream Memutihkan Ketiak Dan Selangkangan Crime Crystal Cyber DandyCase Dating: Demokrasi Liberal Design desktop Different Digital Disney Display Docking Doing Earphone Earphones ebook keSehatan Kulit Effect Effective Effects eForCity Emotional EMPIRE Enrolled Ethnic External Facts fakta Kulit Sehat family Feet10 Film Financial FireMotorola fixed Flexi Flyer Foto Frequency Galaxy gambar keSehatan Kulit gambar Kulit Sehat Gameboy Garmin garnier Putihkan Ketiak Generation Generic gizi keSehatan Kulit Government Grand Grants Griffin Guards Gummy HAFX1X HardShell harga Obat Pemutih Selangkangan hari Harrisburg headphone Headphone Headset Health Hewan Hilangkan Jerawat Hindu Budha Holder Hotsync Hybrid ilmu keSehatan Kulit dan rambut ilmu keSehatan Kulit wajah includes including indonesia InEar Info info keSehatan Kulit info keSehatan Kulit bayi Info Sejarah informasi keSehatan Kulit informasi keSehatan Kulit wajah ingin Putihkan Selangkangan Dan bokong ini inlcudes iphone iPhone Iphone iWatchz jamu keSehatan Kulit Jejak Sejarah juice keSehatan Kulit jurnal keSehatan Kulit wajah Kansas Kesehatan KeSehatan Kulit keSehatan Kulit Alami keSehatan Kulit berJerawat keSehatan Kulit bibir keSehatan Kulit dalam islam keSehatan Kulit dan kelamin keSehatan Kulit dengan buah keSehatan Kulit kering keSehatan Kulit pada anak keSehatan Kulit pdf keSehatan Kulit remaja keSehatan Kulit selangkangan keSehatan Kulit vitamin keSehatan Kulit wajah dan tubuh keSehatan Kulit wajah ppt keSehatan manfaat Kulit manggis keSehatan Merawat Kulit Kesultanan Indonesia Keyboard Kids) Kindle klinik keSehatan Kulit Kontemporer Kulit Agar Sehat Kulit badan Sehat Kulit Cantik Alami Kulit hitam lebih Sehat Kulit hitam Sehat Kulit kepala yang Sehat Kulit kurang Sehat Kulit muka Sehat Kulit payudara yang Sehat Kulit putih Sehat Alami Kulit putih Sehat kumpulan Tips Kulit Sehat Kulit Sehat Adalah Kulit Sehat ala Korea Kulit Sehat Alami Kulit Sehat awet muda Kulit Sehat bebas Jerawat Kulit Sehat bersinar Kulit Sehat cerah Alami Kulit Sehat dan Cantik Kulit Sehat dan indah dari redwin sorbolene Kulit Sehat dan kencang Kulit Sehat dan lembab Kulit Sehat dan mulus Kulit Sehat dan putih Kulit Sehat dan terawat Kulit Sehat dari dalam Kulit Sehat dengan minyak zaitun Kulit Sehat dengan pepaya Kulit Sehat jafra Kulit Sehat mulus Kulit Sehat putih Kulit Sehat seperti apa Kulit Sehat syahrini Kulit Sehat tanpa Jerawat Kulit Sehat tanpa kosmetik Kulit Sehat tanpa Make Up Kulit Sehat terawat Kulit Sehat vegetarian Kulit Sehatku Kulit Sehatku blogspot Kulit wajah Cantik Alami Kulit wajah Sehat Kulit wajah Sehat Alami Kulit wajah Sehat dan bersih Kulit wajah Sehat Pria Kulit wajah Sehat seperti apa Kulit wajah yang Sehat Kulit yang Sehat Kulit yg Sehat kumpulan Obat Tradisional Pemutih Selangkangan leather Leather lemon Putihkan Ketiak Lifetime MA002LLA Makanan keSehatan Kulit wajah Makanan untuk keSehatan Kulit tubuh Makanan untuk Kulit Sehat dan Cantik Manage Masa Kemerdekaan Masa Kolonial Masa Pendudukan Jepang Materi Sosiologi Meeting Memory Memutihkan Ketiak Dan Selangkangan Dengan Baking Soda Memutihkan Ketiak Dan Selangkangan Dengan Pasta Gigi Memutihkan Ketiak Dengan Cepat Dan Mudah Memutihkan Ketiak Dengan lemon Dan Baking Soda Memutihkan Ketiak Hitam Cepat Memutihkan Ketiak Hitam Dan kasar Memutihkan Ketiak Hitam Dengan bahan Alami Memutihkan Ketiak Hitam Secara Cepat Memutihkan Ketiak Menggunakan kentang Memutihkan Ketiak Secara Cepat Memutihkan Ketiak yang Hitam Dengan Cepat Memutihkan Kulit Ketiak Dengan minyak zaitun menjaga keSehatan Kulit bibir menjaga keSehatan Kulit menurut islam menjaga keSehatan Kulit wajah Pria menjaga Kulit Sehat seCara Alami Merawat keSehatan Kulit seCara Alami Merawat Kulit Sehat Alami Merawat Kulit wajah Agar cerah Merawat Kulit wajah ala Korea Merawat Kulit wajah berpori-pori besar Merawat Kulit wajah Cara Alami Merawat Kulit wajah dengan es batu Merawat Kulit wajah normal Merawat Kulit wajah seCara Alami Merawat Kulit wajah usia 30 tahun Meter Michigan microphone Microphone microSDHC MicroSDHC Militer Mingle Model MODEL models Mortgage Mount Movable Multifunctional Multitouch nama Obat Pemutih Selangkangan Nasionalisme Asia-Afrika Navigator Newest Nintendo nutrisi keSehatan Kulit Nylon Obat cina Pemutih Selangkangan Obat Pemutih Ketiak Obat Pemutih Ketiak Tradisional Obat Pemutih Ketiak yang Hitam Obat Pemutih Selangkangan Obat Pemutih Selangkangan Dan bokong Obat Pemutih Selangkangan Dengan Cepat Obat Pemutih Selangkangan Tradisional Obat Pemutih Selangkangan wanita Obat untuk Putihkan Selangkangan Offers olahraga Kulit Sehat Opini Orde Baru Orde Lama Other Packaging Panasonic Parenting Parenting: Parents pemutih Kulit yg Sehat pengalaman Memutihkan Ketiak Dengan jeruk nipis Pengantar Ilmu Sejarah Perang Dingin Perang Dunia I Perang Dunia II Perang Vietnam Perawatan Kulit Perawatan Kulit Cantik putih Alami Perawatan Kulit Cantik seCara Alami Perawatan Kulit muka di erha Perawatan Kulit muka laki-laki Perawatan Kulit muka mengelupas Perawatan Kulit n wajah Perawatan Kulit putih Sehat Perawatan Kulit Wajah Perawatan Kulit wajah Agar tetap lembab Perawatan Kulit wajah artis Perawatan Kulit wajah berflek hitam Perawatan Kulit wajah berJerawat dengan teknologi Perawatan Kulit wajah berminyak Perawatan Kulit wajah bopeng Perawatan Kulit wajah dengan es Perawatan Kulit wajah dengan jeruk Perawatan Kulit wajah dengan laser Perawatan Kulit wajah di bogor Perawatan Kulit wajah di jember Perawatan Kulit wajah di malam hari Perawatan Kulit wajah di medan Perawatan Kulit wajah estetika Perawatan Kulit wajah kering dan berJerawat Perawatan Kulit wajah kering sensitif Perawatan Kulit wajah komedo Perawatan Kulit wajah kota jakarta barat daerah khusus ibukota jakarta Perawatan Kulit wajah lbc Perawatan Kulit wajah menua Perawatan Kulit wajah murah Perawatan Kulit wajah mustika ratu Perawatan Kulit wajah orang jepang Perawatan Kulit wajah orang Korea Perawatan Kulit wajah revlon Perawatan Kulit wajah saat hamil Perawatan Kulit wajah Sehat Perawatan Kulit wajah sensitif Perawatan Kulit wajah sensitif dan kering Perawatan Kulit wajah setelah melahirkan Perawatan Kulit wajah terbaik di bandung Perawatan Kulit wajah terbaik di indonesia Perawatan Kulit wajah tidak bermasalah Perawatan Kulit wajah untuk Pria Perawatan Kulit wajah usia 35 Perawatan Kulit wajah wardah Perawatan Kulit wajah yang Alami Perawatan Kulit wajah yang baik Perawatan Kulit wajah yang kering Perawatan Kulit wajah yang sangat kering Perawatan Kulit wajah yang Sehat Perawatan Kulit wajah yang sensitif Pergerakan Nasional Perlawanan Imperialisme Phone pilpres Place Playback Playbook player Player Plight Politik Portable Pouch Power Prasejarah Prasejarah Indonesia Premium Previous Print produk keSehatan Kulit manggis produk Memutihkan Ketiak yang Hitam produk Pemutih Ketiak di malaysia produk Pemutih Ketiak paling ampuh produk Pemutih Selangkangan terbaik Programs Protector Protectors Psychological Puisi Purple Putihkan Ketiak Putihkan Ketiak Alami Putihkan Ketiak dalam seminggu Putihkan Ketiak Dan celah paha Putihkan Ketiak Dan Selangkangan Putihkan Ketiak Dengan bahan Alami Putihkan Ketiak Dengan Baking Soda Putihkan Ketiak Dengan Cepat Putihkan Ketiak Dengan garam Putihkan Ketiak Dengan jeruk nipis Putihkan Ketiak Dengan kapur Putihkan Ketiak Dengan kapur sirih Putihkan Ketiak Dengan kentang Putihkan Ketiak Dengan kunyit Putihkan Ketiak Dengan lidah buaya Putihkan Ketiak Dengan minyak zaitun Putihkan Ketiak Dengan Pasta Gigi Putihkan Ketiak Dengan Soda bikarbonat Putihkan Ketiak Dengan Soda kue Putihkan Ketiak Dengan susu cair Putihkan Ketiak guna tawas Putihkan Ketiak Hitam Putihkan Ketiak Secara Alami Putihkan Kulit Dengan Baking Soda Putihkan Kulit Ketiak Putihkan Selangkangan Putihkan Selangkangan Dengan jeruk nipis Putihkan Selangkangan Hitam Questions Quotes Cantik Tanpa Make Up rahasia Kulit Cantik Sehat rahasia Kulit Sehat Korea rahasia Kulit Sehat orang Korea Raising ramuan keSehatan Kulit Range Rapids Rates Reader Rechargeable Reformasi Regarding Relationships Relationships: Remote Renaissance Resep Kulit Sehat Resep Kulit Sehat Alami Resep Kulit Sehat dan Cantik Retail Revolusi Dunia Barat Revolusi Kemerdekaan Right RPHJE120K rubrik keSehatan Kulit Samsung Sandisk SanDisk SANOXY Sansa Sastra Scholarship Scholarships Screen Screensavers SDSDQ8192 Sejarah Amerika Sejarah diplomasi Sejarah Dunia sejarah ekonomi Sejarah Indonesia Sejarah Islam Sejarah Peradaban Kuno Self-Regulation Shape shuffle Shuffle silicone Silicone simmons Beauty Sleep natural crib mattress Single Singles slots Smartphones SnapOn solusi Kulit Sehat Sosial Budaya South SPARK Speaker Special Sponsored Stand Stereo Stitch Stitchway Strap Stress Stylus supaya Kulit kepala Sehat supaya Kulit Sehat suplemen Kulit Sehat Tablet tawas Putihkan Ketiak tentang keSehatan Kulit wajah Theories Tips Agar Kulit kepala Sehat Tips Agar Kulit Sehat Alami Tips keSehatan Kulit dengan lidah buaya Tips keSehatan Kulit remaja Tips Kulit Cantik seCara Alami Tips Kulit putih Cantik Alami Tips Kulit putih Sehat Alami Tips Kulit Sehat Alami Tips Kulit Sehat bersinar Tips Kulit Sehat cerah Tips Kulit Sehat cerah Alami Tips Kulit Sehat dan halus Tips Kulit Sehat seCara Alami Tips Kulit wajah Cantik Alami Tips Kulit wajah Sehat Tips Kulit wajah Sehat dan bersih Tips Kulit wajah Sehat dan Cantik Tips Putihkan Ketiak Hitam Tips Putihkan Ketiak Secara Alami Tokoh touch Touch Tours Traffic transmitter Transmitter Transparent Travel Traveling Truths UltraPower Understanding Universal Updates Vacation Velcro Version video Video Waterproof White WHITE WhiteGrey Wireless Works Wrist XtremeXplosivs yoga keSehatan Kulit Zebra