Kebudayaan Renaisans mendorong kembali perkembangan Humanisme Klasik yang sempat terhambat oleh pemikiran-pemikiran abad pertengahan (Foto: http://combiboilersleeds.com/) |
Renaissance asal dari bahasa Perancis yang adalah terlahir kembali, istilah ini mengandung arti bahwa terdapat sesuatu yang pernah ditinggalkan atau dilupakan orang, dan sekarang lahir atau mulai digunakan kembali.
Renaisans adalah gerakan budaya yang terjadi di abad ke 14 sampai abad 17 yang terjadi pada abad pertengahan akhir. Dan kemudian menyebar secara luas ke Eropa setelah sebelumnya gerakan ini muncul pertama kali di pusat kekuasaan gereja di Italia. Setelah ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg, penyebaran gerakan Renaisans berlangsung cukup cepat ke daratan Eropa pada permulaan awal abad ke 17.
(Baca juga: Feodalisme pada Eropa Abad Pertengahan)
Renaisans yg merupakan sebuah gerakan pembaharuan yg dikenal sebagai masa kesadaran (Aufklarung) yang bertujuan mereformasi ajaran-ajaran warga seperti sastra, filsafat, seni, musik, politik, ilmu pengetahuan, & kepercayaan yang selama ini terdoktrinasi oleh Ajaran-ajaran Gereja Vatikan Roma yang mensugesti kehidupan rakyat secara luas.
Ajaran ini mendorong adanya keterbukaan dan kebebasan atas imbas gereja yg hiperbola & mendorong buat kambali & berbagi ajaran Romawi dan Yunani Kuno dan mengembangkan ajaran yg menunjang pengembangan pemikiran modern yang bebas dan terbuka. Ajaran ini pula mendorong agar mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan bangsa Asia & Afrika pasca jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Kekaisaran Turki Utsmani yg mengisolasi daratan Eropa.
Latar Belakang
Lukisan oleh pelukis Yunani Theophilos Hatzimihail |
mendeskripsikan pertempuran di pada kota, Konstantinus terlihat menunggangi kudap putih.
Setelah kejatuhan Konstantinopel dalam 1454. Bangsa Eropa merasa mengalami kemunduran sehingga masa ini diklaim sebagai Masa Kegelapan ( Dark Ages ) bagi bangsa Eropa lantaran mengalami ketertinggalan terhadap bangsa Asia dan Afrika. Akibat hal ini, para sarjana-sarjana dan filsuf Eropa mendorong masyarakat Eropa buat pulang & membuka file-file dan catatan masa Romawi dan Yunan Kuno dan balik buat berpikir realistis dalam menuangkan pemikiran terhadap pengetahuan sastra, filsafat, seni, ilmu pengetahuan yang terbebas dari impak gereja yang dinilai menghambat pemikiran-pemikiran yg logis buat berkembang menuju modernisasi.
(Baca pula: Jatuhnya Konstantinopel 1453)
Tujuan
Pada masa Renaisans orang Eropa merasakan kehidupan balik dari keadaban, insan pulang pada asal asal yg murni bagi pengetahuan dan estetika, zaman ini pula berarti zaman penekanann otoritasi pemerintah yang mengekangd an mengkontrol seluruh aktivitas negara.
Keindahan Renaisans lebih banyak diarahkan pada unsur duniawi, contohnya teori menggambar, arsitektur, & melakukan percobaan daripada mengindahkan pengetahuan yg dianjurkan oleh agama. Ilmu pengetahuan berhasil mengsempurnakan alat bahan dan bangunan buat penciptaan karya karya seni, gambar prespektifpun telah mulai ditemukan,lukisan masih jarang dibuat buat pribadi, hampir seluruh karya masih diperuntukkan buat umat dan gereja.
(Baca pula: Latar BelakangPenjelajahan Samudra Bangsa Eropa)
Kebudayaan Renaisans mendorong balik perkembangan Humanisme Klasik yg sempat terhambat sang pemikiran-pemikiran abad pertengahan yang meposisikan insan sebagai bagian menurut alam dan negara yang atas ajaran ini insan cenderung harus mengkesampingkan pemikiran individual yg terbuka. Humanisme Renaisans menekankan pemikiran bahwa manusia sebagai indivudualisme. Individualisme yg menganggap bahwa insan sebagai langsung perlu diperhatikan. Kita bukan hanya umat manusia, namun kita jua merupakan individu-individu unik yang bebas buat berbuat sesuatu & menganut keyakinan tertentu
Sumber :
Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia. Mastara, Jakarta, 2004
A Short History of The World : Sejarah Dunia Singkat. Indoliterasi.Yogyakarta.2013
https://en.Wikipedia.Org/wiki/Renaissance