Perang Dingin atau Cold War merupakan sebutan bagi suatu periode konflik yang menyebabkan ketegangan dan kopetisi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet berserta sekutu-sekutunya yang terbagung ke dalam Blok Barat dan Blok Timur. Perang Dingin ditenggarai terjadi antara tahun 1947-1991. Persaingan yang terjadi dalam Perang Dingin adalah persaingan mempertahankan hegemoni dipelbagai kawasan dengan mempertahankan Ideologi antara kedua belah pihak, Sosialisme-Komunisme oleh Uni Soviet dan Liberalisme-Kapitalisme oleh Amerika Serikat.
Persaingan terjada dalam pelbagai bidang seperti koalisi militer, teknologi, antariksa, perlombaan senjata nuklir, perang proksi, dan lain sebagainya. Perang Dingin juga mengakibatkan ketegangan tinggi yang pada akhirnya memicu konflik militer regional seperti Blokade Berlin (1948–1949), Perang Korea (1950–1953), Krisis Suez (1956), Krisis Berlin 1961, Krisis Rudal Kuba (1962), Perang Vietnam (1959–1975), Perang Yom Kippur (1973), Perang Afganistan (1979–1989), dan Penembakan Korean Air Penerbangan 007 oleh Soviet (1983).
Alih-alih terlibat pada pertarungan secara eksklusif, ke 2 belah pihak berkompetisi melalui koalisi militer, penyebaran ideologi dan imbas, menaruh bantuan kepada negara klien, spionase, kampanye propaganda secara akbar-besaran, perlombaan nuklir, menarik negara-negara netral, bersaing di ajang olahraga internasional, & kompetisi teknologi seperti Perlombaan Angkasa
Fase-fase Perang Dingin
- Periode 1947-1953; Dikeluarkannya Truman Doctrine, pembagian Jerman, Marshall Plan, kudeta Komunis di Cekoslowakia, Pembelotan Tito, Blokade Berlin, Pendirian NATO, Kemenangan Komunis di Cina, perang Korea.
- Periode 1953-1956; Ekspansi NATO, perang di Indocina, pembentukan SEATO dan METO, krisis di Quemoy dan Matsu, Krisis Suez
- Periode 1956-1958; Hubungan Amerika-Soviet memanas karena Soviet melakukan penindasan terhadap revolusi Hongaria, Krisis di Irak, Libanon, dan Jordania, Krisis Taiwan berlanjut
- Periode 1958-1962: meningkatnya dukungan Uni Soviet terhadap gerilya Komunis di Vietnam, Krisis Laos, Kongo, dan Krisis Kuba
- Periode 1962-1985: Ancaman perang nuklir merebak, Krisis nuklir di Kuba, Agresi Uni Soviet ke Afganistan
- Periode 1985-1990: Perang Dingin mereda dengan makin intensifnya pembicaraan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pasca munculnya Gorbachev
- 1991: PERANG DINGIN BERAKHIR
Mencuatnya Perang Dingin |
Pemimpin negara pemenang Perang Dunia II pada Konferensi Postdam 1945 (Foto: Britanica) |
Perang Dunia II membawa perubahan yang besar dalam konstelasi kehidupan masyarakat dunia. Perubahan terjadi dalam pelbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Dalam bidang politik Amerika Serikat dan Uni Soviet membentuk suatu koalisi militer setela muncul sebagai pemenang Perang Dunia II, keduanya tampil sebagai negara
super power (Adi Daya). Amerika Serikat dan Uni Soviet kemudian berusaha memegang hegemoni politik di Dunia, keduanya merasa paling kuat dan berusaha menaruh pengaruh dipelbagai negara di Dunia, khususnya negara Dunia ke 3 yaitu negara-negara yang berada di kawasan Asia Afrika yang baru merdeka.
Amerika Serikat semakin memperkuat pengaruhnya dan berupaya menyebarluaskan paham liberal menggunakan cara memberikan donasi ekonomi dan militer terhadap negara yang hancur akibat Perang Dunia II seperti Turki & Yunani. Tujuannya adalah buat mencegah agar ke 2 negara tersebut tidak jatuh pada impak komunisme Uni Soviet.
Sebagai negara yang secara ekonomi sangat kuat , Amerika Serikat juga memberikan bantuan kepada negara-negara di kawasan eropa dan asia sehingga lahirnya negara "Blok Kapitalis" atau "Blok Barat" yang berideologi Liberal-Kapitalis . untuk menangkal pengaruh komunis maka Amerika serikat dan negara-negara yang tergabung dalam blok barat mendirikan pakta pertahana militer bersama pada tahun 1949 yang disebut NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara.
Adapun negara-negara awal yang menjadi anggota NATO adalah Inggris, Irlandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Jerman Barat, Belanda, Luksemburg, Prancis, Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat yang bermarkas pusat di Brussel, Belgia. Uni Soviet yang juga menjadi pemenang dalam perang Dunia II juga berusaha menyebarkan pengaruh kepada negara negara yang baru merdeka dengan cara membentuk Cominfrom atau Organisasi Komunis Internasional untuk dijadikan sebagai alat propaganda dalam menyebarluaskan pengaruh ideologi komunis ke seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Untuk mengimbangin kekuatan NATO maka pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan suatu pakta pertahanan, yaitu Pakta Warsawa yang anggotanya terdiri atas Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania yang berideologi komunis dengan adanya perebutan pengaruh antara kedua negara adikuasa tersebut situasi politik di dunia kembali tegang dan mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga dan perlombaan senjata antara antara kedua belah pihak sehingga masing-masing pihak diliputi susana perang dingin.
Perang dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan konflik antara blok barat dan blok Timur . Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin , antara lain sebagai berikut .
Penyebab Terjadinya Perang Dingin
Perang Dingin antara Amerika Serikat (US) dan sekutu-sekutunya pada satu pihak & Uni Soviet (USSR) dan mitra-kawannya di pihak lain berawal dari kasus penyelesaian Perang Dunia II. Dalam Perang Dunia II tadi, US dan USSR berada pada satu Sekutu dan memenangkan perang terhadap Jerman, Italia, & Jepang.
Ternyata, kemenangan total Sekutu tersebut tidak diikuti dengan terciptanya perdamaian sejati. Persekutuan US dan USSR ditandai dengan perbedaan ideologi yang kontras antara kapitalis-liberalis dan sosialis-komunis. Keduanya berseteru setelah perang melawan Hitler, Musolini, dan kawan-kawan berakhir. Konferensi antara Stalin (USSR), Roosevelt (US) dan Churchill (Inggris) yang dikenal dengan The Big Three atau Tiga Besar yang diselenggarakan di kota Iran, Teheran (Konferensi Teheran), pada November 1943, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian-kejadian berikutnya. Dalam konferensi tersebut, mereka menyatakan untuk menghancurkan Jerman dan berusaha mencari strategi militer terbaik.
|
Pembagian Jerman Hasil Konferensi Postdam (Foto: Alternate History) |
Pada Konferensi pasca perang di Postdam (Juli 1945), perbedaan yang berlangsung lama mengenai Eropa Timur, akhirnya muncul kembal lebih jelas, Presiden US, Harry S. Truman, memiliki kebijaksanaan berbeda dengan pendahulunya. Dia menginginkan diselenggarakannya pemilu yang bebas di seluruh negara-negara di Eropa Timur. Stalin menolak usulan tersebut dengan mengatakan, “Sebuah pemerintahan yang dipilih secara bebas di Eropa Timur akan membentuk "pemerintahan anti Uni Soviet" dan kami tidak akan mengizinkannya.”
Perbedaan pandangan antara Uni Soviet & US pada Konferensi Posdam tadi dipercaya sebagai kunci dari mula Perang Dingin. Sikap orang-orang Amerika Serikat yang dipengaruhi sang ?Perang kudus? Terhadap Hitler dan pandangan politik di Amerika Serikat yang dipengaruhi sang jutaan pemilih menurut negara-negara Eropa Timur, menginginkan diadakannya pemilu yang bebas di negara-negara yg sudah diduduki sang Uni Soviet. Di pihak lain, Stalin yg merasakan & menyaksikan sendiri negerinya hancur akibat dua agresi super besar pasukan Nazi Jerman menginginkan keamanan militer yg total menurut Jerman & sekutu-sekutu potensialnya di Eropa Timur untuk selamanya.
Stalin percaya bahwa hanya negara-negara komunis yg bisa sebagai sekutu sejati bagi Uni Soviet Oleh karenanya, Stalin risi bahwa pemilu yang bebas akan membuat pemerintahan yang bermusuhan dengan USSR di perbatasan sebelah barat. Sejak pasukan Stalin menduduki negara-negara timur, Stalin merasa wajib konsisten menggunakan keyakinannya.
Respon dari Amerika Serikat terhadap konsep keamanan Stalin, yg sepertinya hiperbola, mulai terlihat. Pada Mei 1945, sebelum diselenggarakan Konferensi Postdam, Truman mengusulkan dihentikannya semua bantuan ke USSR. Pada Oktober 1945, Truman menyatakan bahwa US nir akan mengakui suatu pemerintahan yg didirikan menggunakan paksa & tidak mengabaikan aspirasi politik rakyatnya.
Pada Maret 1946, mantan PM Inggris, Churchill, ketika mengunjungi Amerikat Serikat, menyatakan di depan publik Amerika bahwa “Iron Curtain atau Tirai Besi” telah digelar diseluruh daratan Eropa dengan membagi Jerman dan Eropa ke dalam dua kubu yang saling berlawanan. Segera setelah itu muncul kembali sikap emosional dan sikap mencela orang Amerika Serikat terhadap Stalin serta Uni Soviet. Sikap tersebut kemudian menjadi bagian dari kehidupan politik Amerika Serikat di era Perang Dingin. Amerika Serikat sendiri meresponnya dengan melakukan mobilisasi dipelbagai bidang dengan cepat.
Agen-agen intelijen rahasia Stalin diseluruh dunia memanaskan situasi dengan membicarakan pentingnya ?Perjuangan ideologi melwan imperialisme kapitalis.? Partai Komunis akbar & terorganisasi menggunakan baik di Italia & Perancis mengungkapkan rencana Amerika Serikat untuk mengambil alih Eropa & menggunakan agresif menentang pemerintahan mereka melalui cara-cara kekerasan & pemogokan. Uni Soviet juga melakukan tekanan terhadap Iran yg disokong oleh Rezim Syah Reza Pahlavi dan Turki yang terlalu pro Amerika. Perang sipil yg disponsori Amerikat Serikat jua terjadi di Yunani dan Cina. Sejak isu terkini semi 1947, pada mata Amerika Serikat, Uni Soviet telah berusaha mengeskpor komunisme dan melakukan aktivitas subversif ke negara-negara Eropa Barat.
Untuk menyikapi USSR, Amerika Serikat melalui Doktrin Presiden Truman melaksanakan politik containing atau pengepungan terhadap komunisme di kawasan yang sudah dikuasai oleh Tentara Merah. Truman meminta kepada Kongres US untuk mengirimkan bantuan militer ke Yunani dan Turki. Agar negara-negara Barat tidak jatuh ke tangan komunis, US juga menawarkan program bantuan ekonomi dan militer kepada negara-negara Eropa melalui Marshall Plan.
Stalin menolak program bantuan Marshall Plan bagi semua negara-negara Eropa Timur. Sebagai jawaban terhadap rencana tersebut, Stalin segera membersihkan unsur-unsur anti komunis dalam tubuh pemerintahan Eropa Timur dengan membentuk sistem Pemerintahan Soviet, yaitu sistem satu partai komunis. Pendudukan Cekoslovakia pada Februari 1948, merupakan jawaban Uni Soviet terhadap sikap US.
Pendudukan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap semakin berkembangnya komunisme di Eropa yang dimulai dari negara-negara Eropa Timur dan Jerman Timur. Ketika Stalin memblokade semua lalu lintas barang dabnmanusia dari zona pendudukan Jerman ke Berlin Barat, Sekutu meresponya degan melakukan “Air Lift atau Jembatan Udara”, menjatuhkan bahan makanan dan obat-obatan dengan pesawat terbang ke Berlin Barat. Selama 324 hari “Jembatan Udara” mengangkut berton-ton bahan makanan dan obat-obatan ke Berlin sebagai bentuk pelaksanaan politik containing.
Pada 4 April 1949, Amerika Serikat berhasil membujuk negara-negara Eropa Barat untuk menandatangani pendirian suatu pakta pertahanan yang dikenal dengan nama North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Anggotanya terdiri atas Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luxemburg, Prancis, Portugal dan Kanada serta Amerika Serikat. Segera setelah itu pada 1955, Uni Soviet juga mengikat negara-negara satelitnya di Eropa Timur yang berhaluan komunis dalam Pakta Warsawa. Anggotanya terdiri atas Unis Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia dan Rumania. Dengan adanya pakta petahanan, kedua pemimpin blok militer berlomba-lomba saling mengembangkan senjata, memata-matai dengan intelijen dan mempertahankan pegaruhnya bersama sekutunya masing-masing yang sengaja ditujukan untuk menghadapi ancaman NATO.
Peredaan Perang Dingin (Detente)
- Sejak 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai berkurang. Peredaan ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.
- Isu Berlin Barat dapat diselsaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
- Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa
- Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973
- Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya persetujuan SALT1(Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan strategis
- Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan yang mempengaruhi sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik tahun 1987
- Keberhasilan Deng Xiaoping yang merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi menguasai Partai Komunis Cina(PKC), pasca meninggalnya Mao Tse Tung di RRC
Akhir Perang Dingin (1989)
Kedua negara adidaya, AS dan Uni Soviet, mendeklarasikan berakhimya Perang Dingin setelah berbincang dua hari di Pertemuan Puncak Malta. Pada konferensi pers bersama yang diadakan di kapal layar Soviet, Maxim Gorky, kedua pihak menyatakan akan mengurangi jumlah pasukan dan persenjataan di Eropa. Pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev, mengatakan ia tidak akan pernah menyulut perang terbuka dengan AS.
Sementara itu, Presiden AS George Bush berkata ke 2 pihak dapat merealisasikan perdamaian dan bekerja sama buat ketika yang lama . Pertemuan Puncak Malta adalah rendezvous terpenting sejak 1945, waktu Churchill, Stalin, dan Roosevelt menyetujui planning pascaperang untuk Eropa di Yalta.
Dalam beberapa jam terakhir berdasarkan pembicaraan yang dilakukan kedua pemimpin negara adidaya itu, terjadi disparitas tentang kebijakan pada Amerika Tengah dan mutilasi dalam armada laut. Maka, kedua pihak tetapkan melakukan pembicaraan lebih lanjut dalam Juni 1990.
Dampak Perang Dingin
Dampak Positif
|
AS menjadi negara pertama yang mendarat di Bulan (SKS UI) |
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947-1991.
Persaingan keduanya terjadi pada berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; & poly lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir menggunakan perang nuklir, yg akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan dalam tahun 1947 sang Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat buat mendeskripsikan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tadi.
1. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin jua membawa impak positif dalam perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun nir sengaja. Hal ini ditandai menggunakan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba buat menerima laba sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga laba mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas jua berdampak baik bagi negara yang ditempati buat membuka usaha para pemilik kapital. Pertumbuhan ekonomi pada negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan pada usaha ekonomi ini. Pada ketika itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba buat menguasai global perekonomian, secara tidak pribadi juga membawa unsur politik didalamnya.
Sehingga pemilik kapital akbar menerima keuntungan besar , sementara negara yang modalnya terbatas manfaatnya pula kecil. Lantaran itu munculah kata globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tadi maka dilakukanlah beberapa tindakan misalnya contohnya menyatukan mata uang. Contoh yg sangat terlihat adalah negara-negara di daerah eropa yg menyatukan mata uang mereka sebagai euro.
Dua. Bidang Militer
Karena adanya rasa iri pada antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai menaikkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini supaya nir kalah menggunakan negara besar . Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus berbagi pertahanan negaranya masing-masing.
Tiga. Bidang Sosial Budaya
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit-sedikit mengglobal. Secara eksklusif adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu masyarakat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, warga semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak terdapat lagi penindasan bagi kaum lemah.
4. Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa dampak besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita nir akan memahami bagaimana bentuk tata matahari kita. Pada saat itu ke 2 negara yg bersengketa saling berlomba-lomba memperlihatkan kepada global bahwa negara merekalah yang paling baik dengan membuatkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena buat mempertinggi gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba buat meluncurkan roket ke luar angkasa.
Hasilnya, kita seluruh sebagai memahami bahwa sebenarnya kita terdapat pada rapikan surya apa, lalu bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yg pertama kali mengabarkan berita ini, tetapi dengan adanya perang dingin ini secara tidak eksklusif juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
5. Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yg lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yg besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yg mengusut efek sains pada warga . Di negara-negara maju, teknologi pada era terkini bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala mini . Teknologi terbaru memiliki tujuan-tujuan nasional pada daerah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional buat menggali asal-asal alam yang terdapat. Ini jua bertujuan buat mewujudkan produksi barang menggunakan skala yg besar .
Dampak Negatif
|
Krisis Misile di Kuba (Foto: Pinterest) |
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
1. Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yg dikembangkan secara pesat sang ke 2 negara, maka warga global mengalami ketakutan yg luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yg sebenarnya sang ke 2 negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya pada kuba & diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika nir tinggal membisu. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini merupakan suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa bila galat satu negaranya diserang maka dianggap sebagai agresi terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik pulang rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
2. Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik bisa kita lihat berdasarkan dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat & Jerman Timur. Dalam perang global kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi dua, yaitu Jerman Barat yang beribukota pada Bonn & Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yg tidak selaras berlaku pada negara ini, yaitu liberal yg dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timut.
Dalam bepergian pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, poly orang Jerman timur yg memutuskan buat hijrah ke Jerman barat. Tetapi lantaran waktu itu terjadi perang dingin antara Amerika & Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung menggunakan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai & mendukung buat membangun sebuah tembok yg berada pada kota berlin yg mengakibatkan terbelahnya kota itu. Selain itu pada tembok ini, uni soviet jua menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani buat menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.
Fenomena Perang Dingin
- Terbentuknya aliansi baru dengan munculnya
- Blok Barat: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman Barat, Vietnam Selatan, Korea Selatan, Australia, Kanada dsb
- Blok Timur: Uni Soviet, Cekoslavia, Jerman Timur, China, Korea Utara, dsb
- Kedua blok tersebut mempengaruhi negara-negara di dunia untuk bergabung dalam bloknya.
- Perang spionase antara dinas intelijen AS(CIA) dan agen rahasia Uni Soviet (KGB)
- Terjadinya kembali perlombaan senjata
- Persaingan di bidang IPTEK. Hal ini ditandai dengan adanya persaingan untuk menguasai teknologi luar angkasa.
- Perpecahan di dunia(perang saudara)
- Berkembangnya pakta-pakta militer dan pakta ekonomi.
- Blok Barat
- Pakta Militer: NATO, SEATO, METO, ANZUS
- Program Bantuan Ekonomi: Marshall Plan, Truman Doctrine, Point four of Truman, MSA, Colomba Plan
- Blok Timur
- Pakta Militer: Pacta Warsawa, Kominform
- Program Bantuan Ekonomi: COMECON, Molotov Plan