Harian Sejarah -Agama-agama polytheis tentulah mengenal banyak dewa-dewi yang menjadi junjungannya. Semua dewa-dewi ini umumnya dikenal sebagai penolong umat manusia dengan segala kebolehannya yang terspesialisasi. Sedikit orang yang mengetahui bahwa ada juga dewa-dewi yang bersifat antagonis ataupun dewa-dewi yang terlarang.
Menurut sejarah, semenjak masa Kertanegara, sudah kita kenal praktik-praktik yang mengundang ilahi-dewi ini menjadi penangkal kedatangan musuh atau bahkan praktik ofensif terhadap musuh.
1. Dewi yg Tak Boleh Diundang, Dhumavathi
Dhumavathi dikenal menjadi dewi kemiskinan dan perpecahan. Cerita dari dewi ini bermula menurut salah satu masa kehidupan Dewa Siva pada Bumi, Ia bermetamorfosis sebagai insan beserta dengan pasangannya, Dewi Parvati. Dewa Siva lalu tewas mendahului Dewi Parvati, menurut adat setempat, istri yg ditinggal meninggal suaminya wajib ikut dibakar dalam barah pembakaran. Dari barah pembakaran tubuh Parvati ada asap hitam yg pekat dan menakutkan, dari situlah muncul sosok Dhumavathi yg menyerupai wanita tua dengan rambut tidak tertata.
Menurut teks-teks Hindu, Dewa Siva & Dewi Parvati bahkan nir berani menemui sosok Dhumavathi lantaran Dhumavathi begitu bertenaga. Siapapun yang mengundang Dhumavathi akan menerima kemalangan. Dhumavathi ada ke global agar manusia sadar bahwa kekayaan dan harta tidak berarti apapun sebagai akibatnya manusia harus meninggalkannya & mencari jalan pencerahan. Dhumavathi menaruh berkat berupa kemiskinan, penyakit, & hal lain yang secara duniawi dianggap menjadi sesuatu yg negatif.
Dua. Roh Suci yang Namanya Tak Boleh Disebut, Dorje Shugden
Di Negeri Atas Awan, Tibet, Dorje Shugden merupakan sesosok pelindung yang dianggap rakyat sebagai perwujudan suci menurut Boddhisattva Manjushri (Wen Shu). Keabsahan roh ini menjadi roh suci masih sebagai perdebatan di kalangan para petinggi Buddhist Tibet. Sebagian percaya roh ini merupakan roh pelindung Dharma dan sebagian lagi percaya bahwa ini hanyalah roh jahat. Bahkan Yang Mulia Dalai Lama XIV, Tenzin Gyatso memberikan arahan agar para umat tidak menyembah roh yg bernama Dorje Shugden ini.
Sejarah mencatat bahwa sosok asli Shugden merupakan Tulku Drakpa Gyeltsen, seorang petinggi Buddhist Tibet yang mangkat dibunuh sang orang-orang yang tidak menyukai kepopulerannya lantaran menjadi rival menurut Dalai Lama V, padahal sejatinya Tulku Drakpa Gyeltsen adalah teman terdekat Dalai Lama V. Setelah kematiannya Tibet diliputi asap hitam pembakaran mayatnya, asap itu berbentuk tangan yang memayungi Tibet.
Alasan mengapa kita nir boleh menyebutkan namanya (bukan nama yg dituliskan, Shugden mempunyai nama lain yang lebih sakral) adalah buat menghindari pengundangannya. Dituliskan dalam teks-teks Buddhist bahwa menyebut nama Dorje Shugden secara lengkap akan mengakibatkan kedatangan roh ini. Dan larangan buat memanggil roh ini disebabkan sifatnya yang tidak diketahui, entah baik atau jahat. Yang jelas, jika saja roh ini merupakan roh jahat, maka Ia adalah roh yang sangat kuat hingga bahkan Yang Mulia Dalai Lama V sendiri pada masanya nir bisa mengusir roh ini.
3. Dewa yang Doanya Pantang Dibaca, Atavaka
Masyarakat Jepang tentu sangat familiar dengan nama ilahi yang satu ini, Ialah Atavaka salah satu dari kelompok ilahi pelindung (Wisdom Kings atau Myo?O) pada Jepang. Begitu populernya Atavaka, sosok pelindung ini dalam masa terbaru sudah digunakan menjadi karakter pendukung pada beberapa game keluaran Jepang. Sesuatu yang unik berdasarkan sosok dewa pelindung ini merupakan kepercayaan bahwa mantra atau doanya nir boleh dibacakan secara lengkap.
Atavaka mempunyai doa yg relatif panjang dan nir boleh dibaca sampai habis. Teks-teks Shingon mengungkapkan bahwa pembacaan doa Atavaka sampai selesai akan menyebabkan seorang muntah darah sampai mengeluarkan semua isi perutnya. Hal ini berkaitan menggunakan kepercayaan bahwa Atavaka adalah tuhan yg begitu suci & terperinci sebagai akibatnya orang yg pernah punya pikiran mengenai nafsu duniawi tidak boleh membaca doanya. Sampai sekarang, doa Atavaka hanya dibaca oleh para biksu tinggi Shingon.
4. Dewi yg Mengutuk Segala Macam Kelebihan, Nemesis
Dalam pembacaan mitologi Yunani tentu sosok Narcissus adalah keliru satu sosok yang terkenal. Ia merupakan berasal mula adanya istilah ?Narsis?. Narcissus merupakan laki-laki pemburu pada mitologi Yunani yg paras & penampilannya sangat manis (dalam hal ini terlalu tampan) sampai dia dicintai yang kuasa-dewi dan segala macam makhluk hayati.
Lalu mengapa beliau memiliki akhir hayati tragis dengan mencintai pantulan wajahnya pada air danau hingga ia jatuh ke dalam danau itu? Ialah Nemesis, seorang dewi dalam mitologi Yunani, yang mengutuknya lantaran mempunyai terlalu poly kelebihan. Nemesis berjanji buat mengutuk setiap orang yang mempunyai kelebihan melebihi tuhan-dewi.
Ia sebenarnya merupakan gerombolan tuhan Oceania yang berada pada bawah Poseidon, pemujaanya pada Yunani antik juga cukup populer menggunakan pendirian cukup banyak kuil, tetapi cerita mengenai dewi ini lebih poly menyampaikan bahwa dia membawa insan pada kesialan daripada keberuntungan. Satu lagi hal yang seram berdasarkan Nemesis adalah mengenai janjinya yang akan Mengganggu hubungan pasangan yg sama-sama mempunyai kelebihan misalnya kecantikan dan ketampanan.
Lima. Dia yang Menguasai Kematian, Thanatos
Thanatos, bersama dengan Ker adalah yang kuasa pembawa kematian dalam mitologi Yunani. Thanatos adalah personifikasi berdasarkan kematian yang damai, berbeda menggunakan Ker yang merupakan personifikasi dari kematian yang menyakitkan. Thanatos sanggup jadi adalah pembawa kematian yg damai, namun beliau permanen tidak sukai sang manusia dan ilahi.
Alasannya, Thanatos diberi kewenangan buat merogoh nyawa seseorang yang belum seharusnya meninggal berdasarkan Hades dan dia boleh mengambil nyawa yang kuasa yg sejatinya tidak tersentuh kematian yg diatur Hades. Kata Euthanasia jua dari dari nama Thanatos.
6. Raja yang Ada di Antara Surga dan Neraka, Salomo yg Bijaksana
Salomo yang Bijaksana merupakan raja legendaris yg dianggap-sebut pada Kitab Suci Perjanjian Lama dengan remarkable action-nya dalam perkara ?Pengadilan Salomo?. Sebagai sosok kudus, tentu saja banyak yang beropini pastilah Raja Salomo akan diterima pada nirwana. Akan tetapi, terdapat cerita menarik tentang Raja Salomo yg tentu akan mencengangkan kalian. Salomo adalah putra hasil perselingkuhan anatara Raja Daud dan Bathsheba, dia dianggap menjadi The Son of the Sin atau Anak dari Dosa oleh Daud.
Menurut sejarah, Salomo dikurung pada istana hingga masa tua Daud. Selama masa ini, Lesser Key of Solomon atau Lemegeton menyebutkan bahwa Salomo bersahabat dengan Asmodeus, Raja menurut Para Iblis, karena sebuah kebetulan. Kitab Raja-raja kemudian menyebutkan bahwa Salomo akhirnya meneruskan Takhta Daud sebelum Daud wafat dan menyingkirkan saudaranya yang seharusnya merupakan penerus absah, Adonijah.
Dia kemudian menempatkan Daud di dalam istana sama seperti Daud memperlakukan dirinya. Salomo kemudian memerintah dengan bijaksana dan dia memperistri 700 istri dan 300 selir. Istri-istrinya berasal dari berbagai negara seperti putri dari Firaun, wanita-wanita Moab, Ammon, Sidonia dan Hittites. Hal ini membawanya jauh dari Tuhan. Misteri besar dari masa Salomo begitu banyak, diantara adalah; Segel Salomo yang disebut-sebut sebagai segel perjanjiannya dengan Asmodeus, benda ini berbentuk cincin yang dapat mengontrol semua iblis di neraka, banyak rumor yang menyebutkan bahwa cincin ini masih ada di dunia.
Ada jua Kuil Salomo atau Solomon Temple yang menjadi bangunan kudus Ksatria Templar. Selain itu ada pula lima kitab yg bernama The Lesser Key of Solomon, kitab -buku ini berisi segel-segel iblis, malaikat dan roh serta cara pemanggilannya, kitab -kitab ini ditemukan balik pada abad ketujuh belas.
Sumber :
- Bandopadhyay , Gayatri. 2013. Das Mahavidya. Gorakhpur: Gita Press.
- Black, Jonathan. 2007. The Secret History of the World. London: Quercus.
- Graves, Robert. 1993. The Greek Myths. London: Penguin Books.
- Kinsley, David R. 1997. Tantric Visions of the Divine Feminine: The Ten Mahavidyas. California: University of California Press.
- Lama, Dalai. 2015. Negeriku dan Rakyatku. Jakarta: Kadam Choeling.
- Wellman, Jeff. 1999. Lemegeton - The Complete Lesser Key of Solomon. Montreal: Metatron Books.
- Yamamoto, Chikyo. 1990. Mahavairocana Sutra (Sata-pitaka series). Columbia: South Asia Books.
Sumber Gambar :
- Card, Bible. Tanpa Tahun. Solomon and the plan for the First Temple. Providence Lithograph Co.
- Dorjeshugden.net. Tanpa Tahun. Dorje Shugden. Dorjeshugden.net.
- Giordano, Luca. Tanpa Tahun. Dream of Solomon – God promises Solomon Wisdom. Tanpa Penerbit.
- Rethel, Alfred. 1837. Nemesis. Tanpa Penerbit.
- Tanpa Pelukis. 2013. Dhumavathi Mahavidya. Pinterest.
- Tanpa Pelukis. Tanpa Tahun. Thanatos. Temple of Artemis.
- Tensei, Megami. Tanpa Tahun. Atavaka. Megami Tensei Wiki.
Penulis : C.Reinhart
E-mail: christopher.Reinhart@ui.Ac.Id.
" Penulis merupakan mahasiswa dan peneliti dari Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia dengan Spesialisasi sejarah Buddhisme dan agraris. "
0 comments:
Post a Comment