Pada tahun 1904 pemerintah kolonial Jerman melakukan genosida terhadap penduduk etnis Herero & Nama yg mendiami daerah Namibia pada Afrika. Genosida yg terjadi pada ini bermula ketika Kekaisaran Jerman mendirikan koloni pada daerah Namibia dalam 1884.
Sementara itu di Namibia pula berkuasa gerombolan etnis Herero & Nama, kehadiran pemerintah kolonial Jerman pada Namibia mengakibatkan rasa nir suka menurut etnis Herero & Nama lantaran pemerintah kolonial kerap menindas dan memperbudak orang etnis tersebut selain itu pemerintah kolonial Jerman juga mengambil tanah & merampas sapi milik etnis Herero dan Nama yg sebagian besar penduduknya ada peternak sapi. Penindasan ini berujung pada pemberontakan yang dilakukan oleh etnis Nama pada 1903 dan setahun kemudian etnis Herero juga bergabung pada pemberontakan tadi.
Pada 12 Januari 1904 prajurit Herero mengepung kota Okahandja & membunuh 123 penduduk kota tersebut. Pada bulan April 1904 tentara kolonial Jerman yg dipimpin oleh Mayor Theodor Leutwein kembali dikalahkan oleh prajurit Herero setelah kekalahan tersebut atas perintah Kaisar Wilhelm II, jabatan Leutwein sebagai pemimpin tentara kolonial Jerman di Namibia digantikan oleh Jendral Lothar von Trotha. Trotha pun memulai kampanye agresifnya buat menghabisi pemberontak Herero.
Pada tanggal 11 Agustus 1904, 1500 prajurit kolonial Jerman yang dilengkapi meriam & senapan mesin Maxim menyerang posisi perkemahan Herero pada Waterberg yang dihuni sang 40.000 penduduk yang 5000 diantaranya merupakan prajurit bersenjata. Berkat gempuran meriam dan tembakan senapan mesin Jerman, sebagian penduduk etnis Herero terbunuh sedangkan sisanya melarikan diri. Prajurit Jerman berusaha mengejar residu-sisa penduduk etnis Herero tetapi karena prajurit yang kelelahan Jendral Throtha menghentikan pengejarannya.
Sisa penduduk yg berhasil melarikan diri, melakukan perjalanan panjang buat pindah ke daerah kolonial Inggris pada Bostwana tetapi yang berhasil sampai ke Bostwana kurang menurut 1000 orang, kebanyakan berdasarkan mereka mati lantaran kelelahan atau tertangkap prajurit kolonial Jerman. Pria etnis Herero yg tertangkap eksklusif dihukum ditempat sedangkan anak-anak dan perempuan dibawa ke kamp konsentrasi buat dijadikan buruh paksa. Para tahanan di kamp konsentrasi poly yang meninggal lantaran penyakit, kelelahan, dan kekurangan nutrisi lantaran sporadis diberi makanan. Tak sporadis pula para buruh paksa menurut etnis Herero yg ditembak, digantung, atau dipenggal.
Nasib sama pula menimpa etnis Nama dimana pemberontakan mereka pula berhasil ditumpas kemudian para penduduknya dibantai dan digiring ke kamp konsentrasi oleh pemerintah kolonial Jerman. Banyak sejarawan yang menilai bahwa pembantaian massal terhadap etnis Herero dan Nama merupakan tindakan genosida dimana sebagian akbar penduduk etnis Herero dan Nama yg hayati di Namibia meninggal walalupun jumlah pasti korban genosida ini nir diketahui.
Sumber: OA Line Historypedia (Wellesley/Wellington)
Bourbon
0 comments:
Post a Comment