Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Makassar adalah kerajaan maritim yang berkembang sebagai pusat perdagangan pada Indonesia bagian Timur. Selain lantaran ditunjang sang letaknya yang strategis, juga lantaran Kerajaan Makassar mempunyai pelabuhan yang baik serta didukung sang jatuhnya Malaka ke tangan Portugis dalam tahun 1511 yang menyebabkan banyak pedagang pindah ke Indonesia Timur.
Dengan banyaknya bandar dagang pada sana, Makassar lalu berkembang sebagai pelabuhan internasional yg banyak disinggahi oleh pedagang-pedagang asing misalnya Portugis, Inggris, Denmark & sebagainya yang tiba untuk berdagang pada Makassar.
Pelayaran dan perdagangan pada Makassar diatur berdasarkan aturan niaga yg dianggap menggunakan Ade? Aloping Loping Bicaranna Pabbalue. Dengan adanya hukum niaga tadi, diperlukan perdagangan di Makassar sebagai teratur & mengalami perkembangan yg pesat. Selain perdagangan, Makassar jua berbagi aktivitas pertanian karena Makassar pula menguasai daerah-daerah yg subur pada bagian Timur Sulawesi Selatan.
Kehidupan Sosial Budaya
Kerajaan Makassar dikenal menjadi negara Maritim, dikarenakan sebagian akbar penduduk rakyat Makassar hayati tergantung oleh laut sebagai nelayan & pedagang antar pulau. Para penduduk Makassar ini begitu ulet berusaha buat menaikkan taraf kehidupannya, dan nir sedikit sebagian berdasarkan penduduk yang merantau buat menambah kemakmuran hidupnya, hal ini umumnya terjadi dalam rakyat yang hayati pada wilayah pada yg tanahnya tidak subur.
Sejak Kerajaan Makassar menjadi sentra perdagangan laut internasional, kerajaan ini mulai menjalin interaksi dengan Ternate yg sebelumnya sudah mendapat ajaran agama Islam menurut Gresik pada Jawa Timur. Raja Ternate ketika itu Baabullah mengajak raja Makassar buat ikut memeuluk kepercayaan Islam, tetapi usaha raja Ternate tersebut gagal. Baru saat Raja Datu Ri Bandang tiba ke Kerajaan Gowa Tallo kepercayaan Islam mulai masuk & berkembang pada kerajaan ini. Setahun kemudian menggunakan cepat hampir semua penduduk Gowa Tallo memeluk kepercayaan Islam. Sedangkan Mubaligh yg berjasa membantu pada berbagi Islam di kerajaan Makassar merupakan Abdul Qodir Khotib Tunggal yang dari berdasarkan Minangkabau.
Pengaruh Islamnya raja Makassar sangat berdampak besar dalam peranan tersebarnya agama Islam, dengan Islamnya raja maka bukan rakyat saja yang terpengaruh untuk memeluk agama Islam tetapi kerajaan-kerajaan disekitarnya juga mengikuti untuk masuk agama Islam, seperti kerajaan Luwu, Wajo, Soppeg, dan Bone. Kerajaan-kerajaan tersebut mulai menerima Islam pada tahun 1610 M. Raja Bone yang pertama mememluk agama Islam bergelar dengan Sultan Adam.
Dalam kehidupannya masyarakat Makassar sangat terikat dengan norma adat yang mereka anggap sakral. Norma kehidupan masyarakat Makassar diatur berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut Pangadakkang. Dan masyarakat Makassar sangat percaya terhadap norma-norma tersebut. Walaupun demikian tidak menghalangi mereka untuk memiliki kebebasan berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya,
Masyarakat Makassar juga mengenal pelapisan sosial dalam kehidupannya, lapisan masyarakat ini terdiri dari lapisan atas yang merupakan golongan bangsawan dan keluarganya disebut dengan “Anakarung/ Karaeng”, sedangkan rakyat kebanyakan disebut “to Maradeka” sedangkan masyarakat lapisan bawah adalah para hamba-sahaya disebut dengan golongan “Ata”.
Dari segi kebudayaan, rakyat Makassar poly membuat benda-benda budaya yang berkaitan dengan global pelayaran hal ini disebabkan bahwa kerajaan Makassar adalah kerajaan Maritim. Hasil kebudayaan pada global pelayaran ini disebutkan bahwa rakyat Makassar terkenal menjadi pembuat kapal, merancang kapal. & jenis kapal yang dibentuk sang orang Makassar dikenal menggunakan sebutan Pinisi & Lombo. Kapal Pinisi & Lombo merupakan kebanggaan dari masyarakat Makassar dan populer sampai ke mancanegara karena keunikan dan diakui menjadi galat satu model kapal terkini dalam jamannya.
Bourbon
0 comments:
Post a Comment