Salah satu mata-mata terbesar pada sejarah dunia spionase, Eli Cohen merupakan seorang Yahudi asal Mesir yg direkrut Mossad buat memata-matai Suriah. Menggunakan bukti diri palsu menggunakan nama Kamil Amin Ta'abet, dia menyamar sebagai pengusaha Argentina berdarah Suriah dan berhasil berkawan akrab dengan Mayor Amin Al-Hafez, etase militer Suriah pada Buenos Aires. Persehabat ini kemudian menguntungkan tugasnya waktu Al-Hafez sebagai galat satu politisi terkemuka di Suriah.
Pada tahun 1961, atas undangan Al-Hafez, Cohen pindah ke Damaskus dan mendirikan sebuah perusahaan ekspor-impor. Koneksinya dengan Al-Hafez dan keroyalannya pada menjamu tamu-tamunya, termasuk mengizinkan mereka memakai loka kediamannnya buat melakukan pesta gila-gilaan, memampukan Cohen membangun interaksi menggunakan kelas atas Suriah dan dipercayai mereka. Sebegitu percayannya kawan-mitra Suriahnya tadi sehingga nir jarang mereka membiarkan Cohen mengetahui rahasia politik & militer terbaru pada negeri itu. Bahkan mitra lamanya, Al-Hafez, menjadi Presiden Suriah, Cohen sempat didekati buat sebagai wakil menteri Pertahanan Suriah dengan janji akan dijadikan sebagai menteri pertahanan di kemudian hari.
Karier mata-mata Cohen berakhir akibat perseteruannya dengan kepala intelijen Suriah. Ditangkap basah waktu sedang mengirimkan data intelijen ke Mossad, dia kemudian dijatuhi sanksi meninggal buat menutupi skandal yang menghebohkan rezim Baath. Sekalipun demikian, liputan militer yg dikumpulkan kelak memberikan sumbangan penting bagi kemenangan Israel pada Dataran Tinggi Golan dalam Perang Enam Hari.
Sumber: Enam Hari Yang Mengguncang Dunia, Nino Oktorino
0 comments:
Post a Comment