Demak terletak pada wilayah yang sangat strategis yaitu pada jalur perdagangan nusantara. Hal ini memungkinkan Demak berkembang sebagai kerajaan maritim. Demak mempunyai andil besar dalam kegiatan perdagangan, Demak berperan sebagai penghubung daerah penghasil rempah-rempah di daerah Indonesia bagian timur & produsen rempah-rempah pada Indonesia bagian barat.Maka dari itu tidak heran jika Demak semakin berkembang. Kedudukan Demak semakin kuat berkat pengusaan terhadap pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau Jawa. Selain sebagai kerajaan maritim, demak juga memiliki wilayah pada pedalam, maka tidak mengherankan bila demak jua memperhatikan permasalahan dibidang pertanian. Oleh karena itu output padi dari para petani sangat indah sebagai akibatnya Beras adalah produk andalan dan menjadi komoditi dagang. Dengan demikian, aktivitas perdagangan yg didukung sang hasil pertanian, yg mengakibatkan Demak memperoleh laba dibidang ekonomi.
Lantaran demak adalah basis awal penyebaran kepercayaan islam pada Pulau Jawa maka dari itu kehidupan sosial & budaya masyarakat Demak lebih menurut dalam agama dan budaya islam. Demak juga berperan sebagai pusat penyebaran dan studi Islam,terdapat beberapa wali yg berkumpul pada Demak seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, & Sunan Bonang.
Peranan para wali tadi sangatlah krusial pada masa perkembangan kerajaan Demak, contohnya misalnya yang dilakukan oleh Sunan Kudus yg memberi saran pada Raden Patah buat membuat siasat menghancurkan kekuatan portugis & menciptakan pertahanan yang bertenaga pada Nusantara. Demikian juga pada bidang budaya, banyak sekali peninggalan kerajaan Demak masih dapat kita lihat . Salah satunya adalah Masjid Demak, masjid ini tergolong unik karena keliru satu tiang utamanya terbuat menurut pecahan- pecahan kayu yang disebut dengan soko Tatal. Sunan Kalijaga lah yang memimpin sendiri pembangunan Masjid Agung Demak. Di serambi depan Masjid inilah Sunan Kalijaga membangun & mengungkapkan dasar- dasar perayaan Sekaten (Maulud Nabi Muhammad SAW) yg hingga sekarang masih berlangsung di Yogyakarta dan Cirebon dan Surakarta. Hal tadi membuktikan adanya akulturasi kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Islam.
Kemajuan Kerajaan Demak dalam berbagai bidang nir bisa dilepaskan menurut kiprah dan Islam dalam menyusun dan menciptakan fondasi Kemasyarakatan Demak yg lebih Unggul, disamping itu kiprah dan para pemimpin dan para Wali jua turut membantu kejayaan Kerajaan Demak.
Tempat dimana kerajaan Demak didirikan sangat strategis buat perdagangan Nasional lantaran karena menghubungkan indonesia bagian barat dan indonesia bagian timur, dan mempunyai pelabuhan ? Pelabuhan penting, misalnya Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik yang sebagai pelabuhan transito ( penghubung ) dan jua keadaan kerajaan Majapahit yg sudah hancur, yg berakibat kerajaan Demak bisa menguasai jalur perdagangan indonesia & bisa menjual produksi andalannya misalnya beras, garam dan kayu jati. Selain menyebarkan agam islam, kesultanan Demak jua memiliki peran penting pada berbagi perekonomian, kesultanan ini jua memiliki wilayah pertanian yang subur dan juga sebagai jalur transito yg menghubungkan sentra rempah-rempah yg berada pada Maluku menggunakan pusat perdagangan dunia yg berpusat di selat Malaka.
Dengan demikian perdagangan di demak semakin berkembang pesat didunia maritim lantaran mendapat dukungan sang penghasilan yg cukup akbar dalam bidang agraris, & mendapat dukungan berdasarkan pelabuhan-pelabuhan didaerah pesisir pantai pulau jawa. Sebagai suatu kerajaan islam yang terdapat dipedalaman, demak pula memperhatikan masalah per tanian, maka beras sebagai keliru satu penghasilan yang meng untungkan bagi Demak yg memperoleh keuntungan di bidang ekonomi.
Tahun 1518 Raden Patah meninggal dunia dan di makamkan didekat masjid Demak. Raden Patah meninggalkan 3 orang putra, yaitu Pati Unus, Pangeran Trenggono, dan Pengeran Sekar Seda Lepen yang juga mempunyai menantu yang bernama Fatahillah. Dalam masa pemerintahan Raden Patah, demak berhasil dalam berbagai bidang, diantaranya perluasan dan pertahanan kerajaan, perkembangan islam dan pengamalannya, serta penerapan musyawarah dan kerja sama dengan para ulama dan umara ( penguasa ). (Muljana :2005). Keberhasilan Raden Patah dapat dilihat disaat Raden Patah berhasil menaklukkan Girindra Wardhana yang kemudian merebut Tahta dari kerajaan Majapahit (1478).
Tahun 1522, karena kehadiran Portugis yg mendapat izin menurut kerajaan Pajajaran yang dibolehkan buat membuka kantor dagang dipelabuhan Sunda Kelapa, dan merupakan ancaman bagi kerajaan Demak lantaran kehancuran pelabuhanpelabuhan Nusantara tinggal menunggu saat, & dalam waktu itu pula Demak pada upaya buat mengembangkan dan menguasai perdagangan nasional & internasional, maka pada tahun 1513 demak melakukan penyerangan terhadap Portugis pada Malaka, & sebelum Raden Patah mati, dia meninggalkan wasiat supaya Pati Unus diangkat sebagai Sultan Demak berikutnya.
Perjuangan beliau digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus ( 1518 ). Portugis yang telah menduduki Malaka, pada tahun 1512 giliran Samudra Pasai yang jatuh ke tangan Portugis. Hal ini segera mendesak Pati Unus untuk melakukan penyerangan terhadap Portugis. Demak dibawah kepemimpinan Pati Unus adalah Demak yang menjadi berwawasan Nusantara. Pati Unus memiliki visi yang besar terhadap Demak, yaitu menjadikan kesultanan Demak sebagai kesultanan maritim yang besar. Pada tahun 1512, demak mempersiapkan armada besar sebanyak 375 kapal perang yang berada ditanah Gowa, Sulawesi yang masyarakatnya telah terkenal dengan pembuatan kapal. Setelah selesai pembuatan lalu Adipati Unus berangkat menuju Malaka. Namun setelah armada Demak telah sampai dipantai Malaka, armada pangeran adipati Unus ditembaki meriam oleh pasukan Portugis yang juga dibantu oleh menantu sultan Mahmud, yaitu sultan Abdullah yang berasal dari Kampar.
Setelah agresi pertama gagal, Adipati Unus mempersiapkan armadanya yang sudah direnofasi & sudah disesuaikan dengan medan perang yang akan dihadapinya. Serangan kedua dilakukan dalam tahun 1521 & buat penyerangan kali ini didukung oleh Raja Malaka yang bernama Sultan Mahmud Syah yg berhasil melarikan diri menurut kejaran tentara Portugis, Adipati Unus yang memiliki gelar Senapati Sarjawala yg sudah menjadi Sultan Demak 2 dan menurut sinilah sejarah kerajaan Demak akan berubah, akan namun penyerangan yang dilakukan pulang gagal yg menciptakan Adipati Unus gugur dimedan perang ( 1521 ).
Adipati Unus gugur sebagai Syahid karena kewajiban membela sesama muslim yang tertindas penjajah ( portugis ) yang berniat memonopoli perdagangan rempah-rempah. Karena keberanian Adipati Unus, kemudian disebut masyarakat dengan gelar Pangeran sabrang Lor atau Pangeran yang gugur diseberang utara. Pimpinan Armada Gabungan Kesultanan Banten, Demak dan Cirebon segera diambil alih oleh Fadhlullah Khan yang oleh Portugis disebut Falthehan, dan belakangan disebut Fatahillah yang telah mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527. Di ambil alihnya oleh Fadhlullah Khan adalah atas inisiatif Sunan Gunung Jati yang menjadi mertua karena putri beliau yang menjadi janda dari pernikahannya dengan Adipati Unus ( Sabrang Lor ) yang kemudian dinikahkan dengan Fadhlullah.
Lantaran Adipati Unus meninggal dunia tanpa mempunyai anak, maka digantikan oleh adiknya yang bernama Pangeran Sekar Seda Lepen, akan tetapi Pangeran ini dibunuh karena keserakahannya sebagai akibatnya tahta Demak digantikan sang saudara termuda Adipati Unus yang lain yg bernama Pangeran Trenggono. Setelah beliau naik tahta Demak dia berkunjung kepada Sunan Gunung Jati dan memperoleh gelar Sultan Ahmad Abdul Ariin. Sultan Trenggono merupakan sultan Kerajaan Demak yg ketiga, beliau adalah putra berdasarkan Raden Patah yang lahir dari permainsuri Ratu Asyikah putri menurut Sunan Ampel ( Muljana:2005 ).
Dibawah pemerintahan Sultan Trenggono ( 1521-1546 ), Kesultanan Demak mencapai zenit kejayaannya. Wilayah kekuasaannya yg sangat luas mencakup Jawa Barat ( Banten, Jayakarta, dan Cirebon ), Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur.
Sultan Trenggono juga melakukan tindakan-tindakan yang sangat penting bagi kerajaan Demak, yaitu menegakkan ajaran islam terhadap wilayah-wilayah yang telah dikuasai beliau seperti Banten, Cirebon, dan Sunda Kelapa, ( perluasan kewilayah Jawa Barat dipimpin oleh Fatahillah ), juga membendung perluasan wilayah yang dilakukan oleh Portugis dan berhasil juga menakhlukkan kerajaan Mataram, Singasari, dan Blambangan. Keberhasilan Sultan Trenggono untuk memperkuat dan memperluas kekuasaan Demak, ditahun 1527, tentara demak berhasil menguasai tuban, dan setahun kemudian berhasil menduduki Wonosari, dan tahun 1529 berhasil menguasai Gagelang. Daerah kekuasaan Demak kemudian berlanjut menaklukkan medangkungan ( Blora, 1530 ), Surabaya ( 1531 ), Lamongan ( 1542 ), dan juga wilayah gunung Penanggungan (1545), serta Blambangan yang merupakan kerajaan hindu ter akhir di ujung timur pulau Jawa ( 1546 ).
Di pada catatan seseorang Portugis yang bernama Fernandez Mendez Pinto pada tahun 1546, Sultan Trenggono wafat pada saat menyerang Panarukan, Situbondo yang saat itu telah dikuasai Blambangan. Sunan Gunung Jadi juga ikut serta membantu dengan mengirimkan prajurit adonan prajurit Cirebon,Banten, & Jayakarta sebesar 7.000 orang prajurit yang dipimpin langsung oleh Fatahillah. Mendez Pinto pada saat itu sedang bersama 40 orang temannya yg berada dalam pasukan Banten. Pada ketika itu jua pasukan Demak sudah mengepung Panarukan selama 3 bulan, akan namun belum pula bisa merebut kota tersebut. Suatu waktu pada waktu Sultan Trenggono bermusyawarah dengan para adipati-adipati buat melancarkan serangan selanjutnya.
Putra menurut bupati Surabaya yang berusia 10 tahun yang menjadi pelayan dari Sultan Trenggono nir menjalankan perintah beliau, malah tertarik pada jalannya kedap sehingga yang menciptakan Sultan Trenggono murka & memukul anak tersebut. Lantaran nir terima dengan pukulan Sultan Trenggono, menggunakan spontan anak itu merogoh pisau dan menancapkannya didada Sultan Trenggono & Sultan Demak tadi tewas seketika.
Gugurnya sultan Trenggono pada medan perang meninggalkan 2 orang putra dan empat orang putri. Anak yang pertama perempuan & menikah menggunakan Pangeran Langgar, anak yg ke 2 yaitu Sunan Prawoto yang menjadi Sultan Demak 4, anak yang ketiga wanita yang menikah menggunakan Pangeran Kalinyamat, anak yg keempat perempuan menikah dengan pangeran yg dari berdasarkan Cirebon, anak yang kelima perempuan yg menikah dengan Jaka Tingkir, & anak yg terakhir merupakan Pangeran Timur yang berkuasa didaerah Mediun dengan gelar Rangga Jumena.
Raden Mukmin adalah putra dari Sultan Trenggono disaat masih hidup yang turut membantu ayahnya naik Tahta Kerajaan Demak dan turut menyingkirkan Pangeran Sekar Seda Lepen. Beliau memindahkan ibukota bintara kebukit prawoto yang kemudian ia dijuluki sebagai Sunan Prawoto. Raden Mukmin juga mempunyai niatan untuk meneruskan usaha ayahnya untuk menaklukkan Jawa, karena beliau kurang ahli dalam berpolitik dan lebih menyukai hidup sebagai ulama suci. Prawoto tewas dengan meninggalkan seorang putra yang bernama Arya Pangiri yang diasuh oleh bibinya yang bernama Ratu Kalinyamat dari Jepara. Kemudian setelah dewasa, Arya Pangiri menjadi menantu dari Sultan Handawijaya, yaitu Raja Pajang, dan diangkat menjadi Bupati Demak.
Seketika sehabis tewasnya Sultan Trenggono, menciptakan terjadinya perebutan kekuasaan didalam kerajaan Demak antara Pangeran Sekar Seda Lepen & Sunan Prawoto buat menjadi raja Demak. Pangeran Sekar Seda Lepen yg seharusnya sebagai pewaris tahta kerajaan Demak keturunan dari Raden Patah, yang menggantikan Sultan Trenggono malah dibunuh sang Sultan Prawoto ( anak dari Sultan Trenggono ).
Putra menurut Pangeran Sekar Seda Lepen yang bernama Arya Penangsang tidak terima ayahnya dibunuh, kemudian Arya Penangsang menyuruh anak buahnya yang bernama Rangkud buat membunuh Sultan Prawoto ( 1561 ), disuatu malam Rangkud berhasil menyusup masuk kamar Sunan Prawoto lalu terbangunlah beliau, dalam ketika itu dengan spontan Sultan Prawoto mengakui kesalahannya membunuh Pangeran Sekar Seda Lepen, & beliau rela dibunuh asalkan keluarganya diampuni. Rangkudpun setuju dan pribadi menikam Sultan Prawoto dibagian dada hingga tembus & tertanya istri Sultan Prawoto yang sedang berlindung dibelakang punggung dia juga terluka lantaran pisau tadi, melihat istrinya mati seketika Sunan Prawoto murka dan sempat membunuh rangkud dengan sisa-residu tenaganya.
Tidak Cuma itu, Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri yang tidak lain adalah suami Ratu Kalinyamat, yang juga adik dari Sunan Prawoto, dengan kematian Pangeran Kalinyamat, maka janda suami dari Pangeran Kalinyamat membuat sayembara “Siapa saja yang bisa membunuh Arya Penangsang, akan menjadi suamiku dan mendapatkan harta bendaku”. Pangeran Hadiri dibunuh karena diduga sebagai penghalang Arya Penangsang untuk menjadi sultan Demak. Setelah berhasil membunuh Sultan Prawoto dan pengikutnya, naiklah Arya Penangsang ke tahta kerajaan Demak.
Jaka Tingkir yang bergelar Sultan Handawijaya yang berkuasa pada pajang mendengar sayembara tersebut & pribadi menyanggupinya karena beliau juga adik ipar dari Sunan Prawoto & Pangeran Kalinyamat.
Jaka Tingkir yg juga dibantu oleh Ki Ageng Penjawi & Ki Ageng Pemanahan berhasil membunuh Arya penangsang dan menjatuhkan beliau serta pengikutnya berdasarkan tahta kerajaan Demak ( 1586 ). Sebagai rasa terima kasih lantaran membantu dalam pertempuran melawan Arya Penangsang, Jaka Tingkir memberi hadiah Ki Ageng Penjawi tanah pada wilayah Pati dan Ki Ageng Pemanahan mendapat hibah tanah daerah Mataram, sedangkan Bupati Surabaya yang poly menundukkan wilayah-wilayah wilayah jawa timur diangkat menadi wakil raja menggunakan daerah kekuasaan Sedayu, Gresik, Surabaya dan Panarukan. Jaka Tingkir kemudian memindahkan sentra kerajaan Demak ke Pajang.
Dinasti Kerajaan Demak berakhir pada tahun 1546, yang hanya bertahan selama 68 tahun sejak berdirinya kerajaan Demak. Secara berturut-turut, hanya tiga Raja Demak yang berhasil membawa Demak pada masa Kejayaannya, yaitu Raden Patah sebagai raja pertama, Adipati Muhammad Yunus atau lebih dikenal dengan nama Pati Unus sebagai raja kedua, dan Sultan Trenggono sebagai Raja ketiga ( 1524-1546 ).
Faktor-faktor yang mendorong kemajuan Demak merupakan :
1. Letaknya Strategis di daerah pantai
2. Pelabuhan Bergota pada Semarang, merupakan pelabuhan eskpor-impor yg krusial bagi Demak
tiga. Memiliki sungai menjadi penghubung menggunakan wilayah pedalaman, sehingga membantu pengangkutan hasil pertanian berupa beras sebagai komoditas ekspor utama Demak
4. Runtuhnya kerajaan Majapahit oleh Demak menciptakan Demak berkembang pesat menggunakan leluasa tanpa ada ancaman dari kerajaan besar lainnya pada pulau Jawa.
Bourbon
0 comments:
Post a Comment