Pandemik Flu 1918 yg biasa disebut Flu Spanyol adalah Pandemik Influenza kategori 5 yg mulai menyebar di Amerika Serikat, ada di Afrika Barat dan Perancis, lalu menyebar hampir ke semua global. Penyakit ini ditimbulkan sang Virus Influenza Tipe A subtipe H1N1. Kebanyakan korban Flu ini adalah Dewasa Muda. Flu Spanyol terjadi dari Maret 1918 hingga Juni 1920, menyebar hingga ke Arktik dan kepulauan Pasifik.
Pada 1918, tahun terakhir pertempuran dengan cara membuat parit proteksi primitif dalam Perang Dunia I, sesuatu yg lain mulai mematikan para tentara. Tidak seseorang pun tahu pasti kapan atau pada mana flu Spanyol timbul, meskipun flu ini tentu saja bukan berdasarkan Spanyol.
Sebagai negara netral, Spanyol nir memiliki penyensoran masa perang, dan flu ini memperoleh asal-usul yg keliru dari fakta-keterangan mengenai penjangkitan wabah di sana dalam Mei 1918.
Sebenarnya penyakit ini sudah menyebar pada kedua kubu di Eropa, membunuh semua divisi tentara sepanjang ekspresi dominan semi & awal musim panas. Kemudian flu ini sepertinya mereda. Meski demikian, dalam akhir ekspresi dominan panas, flu Spanyol balik , & keganasannya kentara.
Penderita berbaring pada ranjang disertai demam, sakit ketua menusuk, dan sakit pada tulang-tulang sendi. Kebanyakan penderita orang dewasa yang masih muda, sama misalnya kelompok yg umumnya nir menghiraukan flu.
Sekitar 5 persen penderita mati, sebagian hanya sakit selama 2 atau 3 hari, paras mereka berubah ungu pucat misalnya mayat karena mereka pada dasarnya kehabisan napas menjelang ajal. Para dokter yang membedah dada korban-korban terkejut: Paru-paru, umumnya ringan dan lentur, menjadi berat seperti spons penuh air, tersumbat cairan darah.
Setelah melintas cepat melalui tenda-tenda militer & kapal-kapal pengangkut serdadu yang ramai di Eropa dan Amerika Serikat, flu ini beralih ke kota-kota pelabuhan dan industri. Di Philadelphia, sejarawan Alfred Crosby menemukan, 12.000 orang meninggal karena flu & pneumonia (radang paru-paru) pada bulan Oktober sebesar 759 orang mangkat dalam sehari.
Sekolah-sekolah & kantor-tempat kerja ditutup, kebaktian pada gereja dibatalkan. Tempat-tempat penyimpanan mayat penuh. Penderita lalu menyebar ke daerah paling terpencil di dunia, dari Pasifik Selatan menuju ke Artik.
Lebih dari 50 juta orang mati ? Paling sedikit 3 kali lebih banyak dibandingkan dalam perang. Para ahli medis terbaik ketika itu sulit mempercayai penyebab kematian tadi adalah flu.
Juni 2010, sekelompok peneliti berdasarkan Mount Sinai School of Medicine, Amerika Serikat melaporkan bahwa vaksin yang diberikan buat meredakan pandemik flu tahun 2009 bisa menyediakan perlindungan terhadap virus flu 1918.
Selain itu, kesimpulan pun berubah. Dipastikan, virus flu Spanyol atau flu 1918 dan beberapa tipe virus flu lain setelahnya adalah penyakit yang spesifik menyerang insan.
Bourbon
0 comments:
Post a Comment