Pahlawan Nasional ini lahir di Lampung pada 1834. Di usia enam belas tahun ia dinobatkan sebagai penguasa Lampung atau Negara Ratu. Pada masa itu, sebagian daerah Lampung sudah dikuasai oleh Belanda. Pada tahun 1851 pasukan Belanda berusaha menaklukkan Negara Ratu, tetapi gagal. Sesudah itu, Belanda mengadakan perjanjian dengan Radin Inten II. Isi perjanjian adalah Belanda mengakui kedaulatan Negara Ratu, sebaliknya, Radin Inten mengakui kekuasaan Belanda di daerah-daerah yang sudah mereka duduki. Masa tenang paska perjanjian dimanfaatkan Belanda untuk mengumpulkan kekuatan dan membujuk penguasa daerah lain agar berpihak pada Belanda. Hal tersebut diketahui Radin Inten II, ia kemudian meningkatkan pertahanan dengan membangun Benteng di lereng Gunung Rajabasa.
Patroli militer Belanda diserang secara tiba-tiba sang pasukan Radin Inten. Bulan Agustus 1856, Belanda berbalik melancarkan serangan akbar-besaran. Mereka berhasil menduduki benteng Bendulu, lalu merebut benteng-benteng pertahanan lain diantaranya benteng Ketimbang, benteng Galah Tanah, & benteng Pematang Sentok. Jatuhnya benteng mengakibatkan kekuatan pasukan Radin Inten II berkurang, apalagi beberapa pembantu utamanya tertangkap dan mangkat pada pertempuran.
Semakin usang kekuatannya semakin berkurang. Beberapa pembantu utamanya tertangkap atau gugur dalam pertempuran. Akan namun, Raden Inten II tidak mau menyerah, beliau permanen menjadi ancaman bagi Belanda menggunakan melakukan gerilya beserta sisa pengikutnya. Lantaran kesulitan menemukan Radin Inten, Belanda membuat rencana dengan Radin Ngerapat. Dengan dalih merundingkan bantuan yg akan diberikannya, Radin Ngerapat mengajak Radin Inten bertemu di suatu loka. Pertemuan tersebut diadakan malam hari tanggal 5 Oktober 1858. Sementara itu, pasukan Belanda telah disiapkan di sekeliling tempat rendezvous.
Tatkala Raden Inten II beserta pasukannya mendatangi lokasi yang dijanjikan, secara tiba-datang tentara Belanda melakukan penyergapan. Meski melakukan perlawanan, Radin Inten II meninggal ditempat. Meninggalnya Radin Inten II menandai berakhirnya perjuangan masyarakat Lampung dalam memerangi Pemerintah Belanda. Pada tahun 1986, Raden Inten II dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional.
Sumber: Ensiklopedi Pahlawan Nasional
0 comments:
Post a Comment