Siapakah Untung Suropati? Mulanya ia adalah seseorang budak perwira VOC, lalu perwira tersebut menjualnya kepada pembesar Batavia bernama Edelaar Moor. Semenjak mempekerjakan budak tadi, tuan Moor bertambah kaya & kedudukannya semakin meningkat. Oleh karenanya si budak diberinya nama Untung. Akan tetapi, sesudah dewasa Untung jatuh cinta kepada putri tuannya bernama Suzzana, begitu jua sebaliknya. Hubungan sejoli tersebut akhirnya diketahui Edelaar Moor. Sang Tuan marah lalu menjebloskan Untung ke penjara.
Untung berhasil melarikan diri bersama bersama tahanan lain, memimpin budak-budak melakukan perlawanan terhadap Belanda. Kemudian komplotan ini dikenal sebagai tukang rampok jalanan. Karena meresahkan pembesar-pembesar kaya Batavia, VOC berusaha menangkap Untung namun selalu gagal. Hingga akhirnya Untung bersama anak buahnya ditawari menjadi serdadu bayaran. Tawaran tersebut diterima, Untung lalu mendapat pangkat Letnan dalam militer VOC.
Akan namun kiprah Untung pada dinas militer tidak usang, beliau berseteru dengan Pembantu Letnan-nya, bernama Ke?Er ketika penangkapan Pangeran Purbaya. Paska peristiwa tersebut, Untung keluar menurut militer VOC kemudian berkelana sampai ke timur pulau Jawa bersama pengikutnya. Saat melewati Cirebon, Untung sempat bertarung menggunakan Raden Surapati anak angkat Sultan Cirebon. Keributan akhirnya diselesaikan di pengadilan. Surapati dinyatakan bersalah dan dihukum tewas. Untung sendiri memperoleh kehormatan buat memakai nama Surapati. Namanya lalu sebagai Untung Surapati.
Pengembaraan Untung sampai di Kraton Kartasura. Saat Kapten Francois Tack (perwira senior VOC) tiba di Kartasura bulan Februari 1686, Untung mendapat perlindungan dari Amangkurat II, tapi tidak secara terang-terangan. Pertempuran pun meletus di halaman keraton, sekitar 75 orang Belanda tewas termasuk Kapten Tack. Untung kemudian bergerak ke timur, ia berhasil menundukkan bupati Pasuruan. Di Bangil, Untung Surapati kemudian mengangkat diri menjadi bupati Pasuruan bergelar Tumenggung Wiranegara. Sepeninggal Amangkurat II tahun 1703, terjadi perebutan takhta Kartasura antara Amangkurat III dengan Pangeran Puger. Kedudukan raja berhasil direnggut oleh Pangeran Puger dengan dukungan VOC. Pada 1705 Amangkurat III diusir dari Kartasura, ia bersama pengikut setianya kemudian berlindung ke Pasuruan.
Persekutuan Amangkurat & Untung Suropati memaksa VOC membentuk pasukan campuran yg terdiri atas prajurit VOC, Kartasura, Madura, dan Surabaya. Pimpinan pasukan diserahkan pada Mayor Goovert Knole. Ekspedisi penggempuran Pasuruan dilaksanakan dalam 1706. Untung Suropati mangkat pada pertempuran pada Benteng Bangil dalam lima Desember. Untuk menghormati jasa-jasa Untung Suropati, dari Surat keputusan Presiden RI No. 106/ TK/1975, Pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional Kepadanya.
Sumber: Ensiklopedi Sejarah Nasional
0 comments:
Post a Comment