Sejak tahun 500 SM hingga 550 M beberapa kerajaan besar ada di India Utara. Pertama Maurya lalu Kshana & Gupta. Terjadilah persatuan politik dan budaya. Sebelumnya India Utara dikuasai sang 16 negara kecil (16 mahajanpadas) yg bersifat negara republik atau negara kerajaan. Pada zaman ini perkembangan pertanian dan pertenakan sangat maju. Kota-kota dibangun dan aneka sistem politik muncul.
Satu tahun setelah Aleksander Agung menyerang India Barat Laut, antara tahun 326 SM & 321 SM Chandraguptha berdasarkan Maurya mendirikan kerajaan pada India Utara. Beliau menjadi komandan primer ketika Aleksander Agung menyerang India. Saat itu pasukan India perperang menunggangi gajah. Di situlah asal gajah-gajah perang yg paling gagah.
Chandragupta berhasil menciptakan sebuah kekaisaran sehabis mengalahkan raja Nanda berdasarkan Magadha menggunakan dibantu sang penasihatnya, Kautilya. Kautilya berjasa atas penulisan kitab pegangan politik antik yang dianggap Arthashastra. Menurut ajaran Kautilya, penguasa memiliki dua kewajiban yaitu memperkuat ketentraman dalam negeri; dengan memastikan semua rakyatnya menghormati sistem kasta dengan sahih. Jika seorang menjalankan kewajibannya beliau akan masuk svarga (nirwana) Ajaran ini masih berpegang teguh pada tata cara adat Hindu Arya. Ketika masa akhir kekuasaannya Chandragupta menjadi pengikut ajaran Jain dan menyerahkan kekuasaannya pada anaknya, Bindusara. Bindusara menghabiskan kekuasaanya memperluas kekaisaran. Tapi satu kerajaan sekutu, Kalinga, memberontak. Pemberontakan itu nir dapat ditaklukan sampai masa akhir pemerintahannya
Tugas selanjutnya diserahkan pada putranya, Ashoka. Ia menjadi raja selama 37 tahun (268 SM hingga tahun 228SM). Raja Ashoka merupakan raja yang membawa kekaisaran Maurya pada zenit kejayaan. Tahun-tahun awal pemerintahannya Ahsoka adalah raja yang bengis. Ia menyingkirkan semua saudara-saudaranya demi merebut tahta.
King Ashoka; source: dnindia.Com
Ashoka melanjutkan tradisi ayahnya sebagai penakluk. Kemudian pada tahun 260 SM ia berhasil mengatasi pemberontakan Kalinga. Ashoka melakukan pembantaian besar-besaran terhadap orang-orang Kalinga. Dan hal inilah yang merubah hidupnya. Ia sangat dihantui oleh kekejamankekejaman yang telah ia lakukan. Ia berubah menjadi orang yang membenci kekejaman. Dan akhirnya ia masuk ajaran Budha. Ia menghabiskan hidupnya mengejar dhama (jalan, kebenaran, kewajiban, dan kebaikan).Pencapaian Ashoka yang terbesar sesudah penaklukan Kalinga bersifat religius, bukan politis. Ia mempersatukan semua India menggunakan sistem agama. Kira-kira pada tahun 245 SM di Kota Pataliputra, beliau mengumpulkan dewan Budha buat menjalankan prinsip dhamma, melahirkan salah satu berdasarkan buku Pali Canon. Pada akhir dewan, ia mengirimkan putranya, Mahinda, ke Srilangka menjadi misionaris32 & yang lainnya dikirim ke Yunani, Indonesia, Asia Tengah, Suriah, Mesir, dan Anatolia (Turki). Dengan demikian ajaran Buddha menjadi ajaran global.
Ashoka menjadi penyebar utama ajaran Budha, mendirikan tembok-tembok & tiang-tiang dengan goresan pena ajaran Buddha (Dhammavijaya). Ashoka tidak membuatkan ajaran menggunakan cara paksa, dia justru mengutamakan toleransi: orang bebas melakukan upacara kepercayaan Hindu.
Pada ketika itu ajaran Budha dijadikan dua genre, yaitu ajaran Mahayana & Hinayana (Theravada). Mahayana atau genre roda besar nir memiliki banyak tuntutan, sedangkan Hinayana atau genre roda kecil mempunyai poly tuntutan yang ketat.
Pada ketika pemerintahannya, Ashoka mulai menulis dekrit perdamaian pada bahasa Prakrit. Dekrit ini adalah dekrit pertama yg diterbitkan sang raja pada Asia Selatan. Setelah kurang lebih lima puluh tahun kematian Ashoka, tujuh raja Maurya turun tahta dan wilayahnya semakin meredup. Raja yg terakhir merupakan Brhadratha, seseorang pengikut Budha yang taat. Pada tahun 185 SM ia dibunuh oleh komandan angkatan perangnya, Pusyamitra Sunga, seorang penganut Hindu yang taat. Pusyamitra menguasai sisa wilayah kekaisaran Maurya. Ia jua menganiaya penganut ajaran Budha & menerapkan balik ajaran Hindu ortodoks.
Dengan jatuhnya Maurya, India kehilangan kesatuan politik. Kekaisaran dibagi menjadi beberapa kerajaan, yang tidak bertenaga menunda penjajah-penjajah baru menurut Asia Tengah. Saka dan Kushan adalah pendatangpendatang baru berdasarkan Asia Tengah yg mengikuti ajaran agama, bahasa, & budaya India. Mereka menyatu sepenuhnya dengan budaya setempat.
Kebudayaan India menyebar dan sangat memengaruhi kebudayaan di Asia Tenggara (negara yang kini disebut Myanmar, Thailand, Campucea dan Indonesia). Contohnya masih dapat dilihat sekarang pada peninggalan-peninggalan Hindu dan Buddha, misalnya: candi dengan ciri arsitektur unik, perkembangan tenunan, perhiasan dan peralatan tembikar, serta perhiasan emas dan perunggu. Begitu juga dengan epik Mahabharata dan Ramayana mulai disebarkan secara lisan dan tulisan baik dalam bahasa Sansekerta atau pun bahasa bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Di Jawa misalnya, dua epik ini diceritakan kembali sebagai kekawin pada masa kerajaan Kediri tahun 1100 M.
Di beberapa tempat, 2 epik ini juga digambar pada relief-relief di Angkor Wat (Candi akbar di Campucea), di beberapa candi-candi di Jawa dan sebagai topik seni lukisan, pahatan, & wayang kulit. Sampai hari ini wayang kulit masih bertahan pada Jawa & Bali.
Mahabharata dan ramayana
source: phdi.Or.Id
0 comments:
Post a Comment