Saloth Sar atau yg lebih dikenal sebagai Pol Pot lahir pada 19 Mei 1925. Ia adalah pemimpin Khmere Merah atau Perdana Menteri Kamboja menurut 1976-1979. Pemerintahannya banyak disalahkan atas kematian dua juta masyarakat Kamboja. Pada awal 1976, Khmer Merah menahan Pangeran Sihanouk sebagai tahanan tempat tinggal & menghentikan jabatannya sebagai kepala negara.
Setelah itu, Kamboja berubah sebagai sebuah republik komunis menggunakan nama Kamboja Demokratis (Democratic Kampuchea) menggunakan Khieu Samphan menjadi presiden pertamanya. Pada lepas 13 Mei 1976, Pol Pot dilantik sebagai perdana menteri Kamboja & mulai menerepkan perubahan sosialis terhadap negara tersebut. Pengeboman yg dilakukan Amerika Serikat terhadap Kambojo telah mengakibatkan wilayah pedesaan ditinggalkan dan penduduk pun berbondong-bondong datang ke Kota Phnom Penh, sehingga populasi pada daerah itu bertambah sekitar 1 juta jiwa dibandingkan menggunakan sebelum tahun 1976.
Ketika Khmer Merah berkuasa, rakyat dipaksa pindah dari perkotaan ke pedesaan. Mereka diharuskan hidup dalam ladang-ladang ditinggali bersama. Rezim Pol Pot sangat kritis terhadap kaum oposisi dan kritik politk. Ribuan politikus dan pejabat dibunuh sehingga kota Phnom Penh berubah seperti kota hantu karena penduduknya banyak yang meninggal akibat kelaparan, penyakit, dan eksesuksi. Di samping itu, ia juga memerintahkan untuk menyebarluaskan ranjau-ranjau darat ke seluruh wilayah pedesaan.
Pada akhir 1978, Vietnam menginvasi Kamboja. Pasukan Kamboja bisa dikalahkan menggunakan gampang mengakibatkan Pol Pot melarikan diri ke wilayah perbatasan Thailand. Pada Januari 1979, Vietnam membentuk pemerintahan boneka pada bawah Heng Samrin yang terdiri atas anggota Khmer Merah yg sebelumnya melarikan diri ke Vietnam untuk menghindari pembasmian yang terjadi sebelumnya pada tahun 1954. Banyak anggota Khmer Merah di Kamboja sebelah timur pindah ke pihak Vietnam, karena takut dituduh berkaloborasi.
Pol Pot berhasil mempetahankan sejumlah pengikut yg cukup buat tetap bertempur di daerah-wilayah mini sebelah barat Kamboja. Saat itu, Tiongkok, yg sebelumnya mendukung Pol Pot, menyerang sehingga menyebabkan terjadinya Perang Tiongkok-Vietnam yg tidak berlangsung usang. Ia yg adalah musuh Uni Soviet jua memperoleh dukungan menurut Thailand & Amerika Serikat.
Polpot memerintahkan eksekusi terhadap rekan dekatnya Son Sen dan sebelas anggota keluarganya dalam 10 Juni 1997, lantaran mencoba mengadakan persetujuan menggunakan pemerintah. Akan tetapi, keterangan ini nir diketahui diluar Kamboja selama tiga hari. Setelah itu, ia melarikan diri, tetapi berhasil ditangkap Kepala Militer Khmere Merah, Ta Mok, dan dijadikan tahanan seumur hayati.
Pada April 1998, Ta Mok melarikan diri ke daerah hutan sambil membawa Pol Pot, lantaran adanya serangan menurut pemerintahan yang baru. Beberapa hari kemudian, tepatnya lepas 15 April 1998, Pol Pot ditemukan mangkat . Jasadnya lalu dibakar pada wilayah pedesaan, yang disaksikan oleh beberapa anggota mantan Khmer Merah
0 comments:
Post a Comment