Suku bangsa Tarkuman mempunyai kakek bernama Saljuk. Dinasti ini dinamakan dengan namanya. Dinasti Saljuk awalnya berkawan baik dengan Dinasti Gaznawiyah. Namun, karena Sultan Mas?Ud al-Gaznawi takut kekuasaannya terancam, dia menyerang Saljuk. Akn tetapi, serangan itu kandas. Dalam waktu singkat, Saljuk pun berkembang dengan pesat.
Negeri asli milik bangsa Turki merupakan Ghazz, pada Timur Danau Khawarazm, yaitu Danau Aral. Dalam ketika seabad selesainya berdiri, kekuasaan Dinasti Saljuk sudah mencapai pantai Laut Tengah. Khalifah Abbasiyah, Al-Qaim Biamrillah, memanfaatkan kekuatan Dinasti Saljuk buat melepaskan diri dari kekuatan Dinasti Buwaih di Persia.
Selanjutnya, Tughrul Beg bergerak memasuki Baghdad, memutuskan Khalifah Abbasiyah & mengusir Dinasti Buwaih. Setelah Tughrul Beg wafat, ia digantikan oleh Alb Arslan 455 Hijriah/1063 Masehi yang menang telak atas Romawi dalam Perang Malazkird dalam tahun 1071 Masehi. Ia pun berhasil menawan panglimanya yg bernama Romanus Diogenes, meskipun lalu dilepaskan. Kemenangan tadi membuat bangsa Romawi takut mengganggu wilayah Suriah.
Alb Arslan dibunuh dengan curang pada tahun 1072 Hijriah & digantikan anaknya, Maliksyah, yg baru beranjak dewasa. Sang anak diurus oleh sosok wazir (perdana menteri) yang kuat, Nizham al-Mulk, yang bisa mempertahankan keutuhan negara yang daerahnya luas, mulai China pada bagian Timur sampai Laut Tengah di Barat. Bahkan, Dinasti Saljuk pernah bertempur melawan Dinasti Buwaihiyah, Gaznawiyah, Fathimiyah, dan Romawi.
Maliksyah wafat dalam tahun 1092 Masehi. Dinasti Saljuk kemudian terpecah sebagai beberapa negara. Hal ini akibat persaingan beberapa pihak yg memperebutkan kekuasaan. Ada Dinasti Saljuk pada Suriah, Irak, & Kerman (Iran). Di Asia Kecil ada kerajaan Saljuk Romawi di bawah kekuasaan Sulaiman bin Quthulmisy (470 Hijriah/1077 Masehi). Saljuk kemudian dikuasai Dinasti Utsmaniyah yg beribu kota di Quniyah.
Madrasah Nizhamiyah
Madrasah ini didirikan Nizham al-Mulk, Wazir atau Perdana Menteri Saljuk, pada tahun 459 Hijriah/1067 Masehi dan berposisi pada atas Sungai Tigris, Baghdad. Nizham al-Mulk mengeluarkan biaya 2 ratus ribu dinar buat membangunnya. Di kurang lebih madrasah ini, Perdana Menteri menciptakan beberapa pasar yang hasilnya diwakakan pada madrasah tersebut. Dia jua membeli perkakas, kamar mandi, almari, & toko yang dia wakakan pada madrasah itu.
Akibat di Baghdad acapkali terjadi perang, madrasah ini runtuh dan musnah sama sekali pada permulaan Abad ke-9 Hijriah atau 15 Masehi. Tempatnya menjadi perkampungan akbar pada Baghdad. Rumah besarnya masih ada sampai tahun 1332 Hijriah/ 1914 Masehi.
Madrasah Nizhamiyah memiliki sebuah perpustakaan yg dikenal dengan nama Darul Kutub. Nizham al-Mulk mengisinya dengan buku yang aneh dan langka. Sang Wazir sendiri menulis sebuah kitab dalam bidang hadis & menjadikannya menjadi isi perpustakaan itu saat pertama kali mengunjunginya dalam tahun 479 Hijriah/1087 Masehi. Sungguh, madrasah & pustakanya termasuk benda yg sedikit selamat menurut kehancuran & kebinasaan di tangan Mongolia pada tahun 656 Hijriah/1258 Masehi.
0 comments:
Post a Comment