Duo pengudara dari Jawa Timur, Iswahyudi dan Halim Perdana Kusuma terbang menuju T ailand guna melakukan transaksi jual beli senjata barah. Naas, pesawat jenis Anderson yang mereka tumpangi ditemukan musnah di hutan Malaysia. Halim Perdanakusuma ditemukan mati di lokasi, sedangkan Iswahyudi lenyap, jasadnya pun nir pernah terdeteksi hingga kini .
Marsda Anumerta Iswahyudi adalah salah satu angkatan perintis Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Pada awal tahun 1947, arek Surabaya kelahiran 15 Juli 1918 ini diangkat sebagai Komandan Lanud Maospati di Madiun, dibantu oleh Nurtanio dan Wiweko Soepono. Beberapa bulan kemudian ia dipindahtugaskan ke Lanud Udara Gadut di Bukittinggi Sumatra Barat, di sana jabatannya tetap sebagai menjadi komandan.
Semasa perang mempertahankan kedaulatan Indonesia melawan Belanda, berdasarkan Sumatra Barat, Iswahyudi beserta Halim Perdanakusuma membeli perlengkapan senjatan di Tailand pada tahun 1947. Dengan pesawat terbang jenis Anderson mereka berangkat. Rampung transaksi pesawat yg mengangkut pelbagai senjata api (di antaranya karabin, stun gun, pistol, dan bom tangan) pun terbang berencana kembali ke Sumatra. Namun, pesawat itu tidak pernah hingga ke tanah air lantaran terjatuh di hutan dekat kota Lumut, Perak, Malaysia. Tentang penyebab jatuhnya pesawat yg ditumpangi 2 marsekal belia tersebut belum diketahui secara pasti, ada asal yang berkata akibat cuaca jelek, namun juga terdapat yg beranggapan tertembak pesawat musuh.
Saat tim penyelamat turun ke lokasi insiden untuk melakukan penyisiran, hanya jasad Halim Perdanakusuma yg ditemukan, sedangkan Iswahyudi nir pernah dijumpai sampai sekarang. Selain itu senjata-senjata yg harusnya terdapat pada sekitar bangkai pesawat juga lenyap. Secara simbolis, Iswahyudi dimakamkan pada Taman Makam Pahlawan Kalibata. Lantaran keberaniannya, dalam 10 November 1960, pemerintah Indonesia mengabadikan nama Iswahyudi menggunakan mengganti nama Lanud Maospati menjadi Bandara Iswahyudi, Madiun. Ia jua menerima gelar pahlawan nasional pada 9 Agustus 1975.
Sumber: Ensiklopedi Pahlawan Nasional
0 comments:
Post a Comment