Kanker dianggap telah ada sejak insan terdapat. Salah satu catatan tertua ttg kanker menurut kitab Herodotus, The Histories, yang menceritakan Ratu Atossa yg terkena kanker payudara lebih kurang tahun 500 SM. Atossa merupakan istri Darius, raja Persia, dan pula adalah ibunya Xerxes. Saat itu Atossa menyadari masih ada benjolan berdarah di payudaranya. Akhirnya payudaranya dipotong dengan donasi seseorang budak Yunani, Democedes.
Jadi kanker sudah terdapat semenjak ribuan tahun lalu. Tapi pemahaman manusia ttg suatu penyakit, termasuk kanker, terus berubah seiring menggunakan berkembangnya ilmu pengetahuan.
Teori pertama ttg kanker dicetuskan sang Galen, dokter Yunani-Romawi 160 SM, yg membicarakan bahwa kanker ditimbulkan sang cairan empedu hitam yg terperangkap. Baru dalam abad ke-16, teori Galen terbantahkan oleh Vesalius yg mengotopsi mayat penderita kanker. Vesalius ga menemukan cairan empedu hitam pada tumor maupun tubuh mayat tsb. Setelah itu, para ilmuwan menyangka bahwa kanker disebabkan sang miasma, yaitu uap/kabut beracun yg berisi penyakit.
Tahun 1840, Rodolf Virchow melakukan investigasi kanker memakai mikroskop. Teori sel Virchow menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel lainnya. Ketika dia meneliti jaringan tumor, dia menemukan bahwa jaringan tsb berisi sel tubuh sendiri yg sangat poly. Dari situ, dia menyimpulkan bahwa kanker muncul dan dibuat oleh sel tubuh sendiri.
Apa yg membuat sel kanker sangat mematikan? Sel kanker ga menua (sedangkan sel normal menua) dan ga berhenti mereplikasi, akibat bermutasinya gen yg bertugas mengontrol pertumbuhan. Kombinasi keduanya membuat sel kanker sangat mematikan & sulit dilawan. Jadi kanker lebih ke “nasib apes” akibat gen pertumbuhan yg bermutasi.
Meski begitu, zat di luar tubuh juga bisa menyebabkan tumbuhnya sel kanker. Kok bisa? Pertama, beberapa toksin (misal asap rokok) dapat secara langsung mempengaruhi DNA (mutagen). Zat yg dapat menyebabkan kanker tsb disebut karsinogen. Kedua toksin tertentu dapat mengganggu sistem imun shg tidak mampu melawan potensi kanker.
Risiko kanker juga bisa meningkat akibat adanya infeksi, radiasi, hormon & keturunan.
Sumber: Instagram @zeniuseducation
Bourbon
0 comments:
Post a Comment