Selama lebih berdasarkan 50 hari masyarakat sipil & beberapa tentara berdasarkan Eropa, Amerika Serikat, & Jepang bersama beberapa warga kristen Cina yang berlindung di kompleks kedutaan asing di Peking/Beijing dikepung sang pasukan pemberontak Boxer semenjak 21 Juni 1900. Boxer merupakan gerakan pemberontak yg berkembang di Cina semenjak akhir abad 19 sampai awal abad 20. Tujuan dari gerakan tadi merupakan mengusir bangsa asing & penganut Kristen dari Cina. Mereka pula berkeinginan buat mengembalikan Dinasti Qing ke masa jayanya & membebaskannya berdasarkan imperialisme bangsa asing.
Gerakan tersebut didukung oleh pemerintah Qing (meskipun beberapa pihak dalam pemerintahan ada yg menentang gerakan tersebut). Dinasti Qing ketika itu dipimpin sang Empress Dowager Cixi yang dikenal anti menggunakan bangsa asing sehingga beliau menyatakan dukungannya pada gerakan Boxer.
Beberapa negara yg tergabung dalam Aliansi 8 Negara yang beranggotakan Inggris, Prancis, Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Italia, Jerman, & Austria-Hungaria mengadakan ekspedisi militer untuk melindungi masyarakat mereka dari agresi pasukan Boxer. Ekspedisi yg dilakukan sang pasukan Aliansi 8 Negara dipimpin oleh Admiral Edward Seymour. Sebanyak 2000 prajurit dari pasukan aliansi mendarat di Tianjin dalam 10 Juni 1900 dan eksklusif melakukan perjalanan ke Peking. Selama perjalanan pasukan aliansi menghadapi perlawanan sengit berdasarkan prajurit Boxer. Akibatnya pasukan aliansi menderita korban jiwa yang cukup banyak dan mereka terpaksa mundur kembali ke Tianjin.
Sementara itu pada Peking, pada 20 Juni 1900 Cixi meminta para delegasi dan rakyat asing yg menetap disana buat keluar dari kota tersebut dan pindah ke Tianjin. Seorang delegasi dari Jerman bernama Baron von Keteller hendak bertemu dengan pihak Qing buat berunding mengenai permintaan Cixi namun Keteller justru dibunuh. Setelah mendengar warta pembunuhan tersebut pada 21 Juni 1900 masyarakat sipil & delegasi asing menciptakan pertahanan di kompleks kedutaan asing. Sebanyak 400 prajurit dari banyak sekali negara jua turut mempertahankan kompleks tadi. Untuk menghindari agresi prajurit Boxer rakyat kristen Cina ikut mengungsi ke kompleks delegasi asing. Sementara itu prajurit Boxer mulai mengepung kompleks kedutaan asing.
Pada 4 Agustus 1900 Aliansi 8 Negara mengadakan ekspedisi kedua ke Peking & kali ini menggunakan kekuatan yang lebih besar . Kali ini sebesar 18000 prajurit yang terdiri dari prajurit Inggris, Alaihi Salam, Rusia, Prancis, dan Jepang pulang mendarat pada Tianjin & langsung berkiprah menuju Peking. Kali ini pasukan aliansi bisa menghadapi perlawanan prajurit Boxer sepanjang perjalanan menuju Peking.
Akhirnya pasukan aliansi sampai pada Peking dalam 14 Agustus 1900. Setelah menghadapi perlawanan dari prajurit Boxer yg mempertahankan Peking akhirnya pasukan aliansi sampai di kompleks kedutaan asing. Pasukan aliansi berhasil menyelematkan warga sipil dan delegasi yg berada di kompleks kedutaan asing dari kepungan prajurit Boxer. Sementara itu Cixi melarikan diri menurut Peking pada 15 Agustus 1900 dan gerakan Boxer sepenuhnya bisa ditumpas dalam tahun 1901. Turut sertanya Qing pada mendukung gerakan Boxer membuat Qing wajib mendapat konsekuensinya menggunakan menandatangani perjanjian tidak adil (unequal treaty) menggunakan bangsa asing yang membuat keadaan Qing semakin terpuruk.
Sumber: OA Historypedia Line
Penulis: Wellesley/Wellington
Bourbon
0 comments:
Post a Comment