Tanpa api & pancaran kasih
Tanpa Sang Pencipta & kekuatan-Nya
Kami tidak akan sanggup bersatu
(Cahaya merupakan milik kami dan kegelapan adalah kepunyaan sang malam)
Api ini membanjiri dan membersihkan hati kami
Hatiku kembali lagi pulih
Lalu inilah Newroz, balik bersama tahun baru
Ketika pancaran dian balik lagi
Apa ini? Mungkin kalian bertanya sembari membacanya, hehe. Sebenarnya ini bukan syair buatan saya, walaupun saya sedikitbaper puitis, tapi biarkanlah berlalu J. Ini adalah syair dari Suku Kurdi yang berkisah kegembiraan bangsa Kurdi menyambut Newroz. Apa lagi itu Newroz? Apa itu suku Kurdi?
Pada artikel ini saya akan mengajak Anda untuk belajar sejarah sembari menyelami kehidupan salah satu suku di dunia, yaitu suku Kurdi. Suku Kurdi,terkenal akan kecantikan paras kaum hawa yang mereka miliki J, merupakan salah satu suku yang berada di Asia Kecil (Turki) hingga wilayah Timur Tengah. Terdapat salah satu tradisi unik yang mereka miliki, yaitu tradisi Newroz.
Apa itu Newroz?
Mitos Legenda Newroz
Awal demam isu semi sudah dirayakan semenjak zaman neolitikum di wilayah Asia Minor. Anda tahu bila legenda ini berakar pada sebuah legenda Irak. Diceritakan dahulu kala, Zahak adalah raja Assiria jahat yang telah menaklukkan bangsa Kurdi, diceritakan bertampang menakutkan, bahkan masih ada ular pada pundaknya.
Selama dipimpin oleh Zahak yg dursila, demam isu semi bahkan enggan mampir pada Kurdistan selama seribu tahun, bukan main lamanya. Ia juga menyuruh mengorbankan 2 pemuda untuk dimakan otaknya setiap hari untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakannya. Tetapi penjaga mengungkapkan lain, hanya seorang yg dikorbankan dan persembahan pada oleh raja jahatpun beliau campur dengan otak kambing setiap harinya untuk mengurangi korban.
Karena penderitaan yang dirasakan, muncullah gerakan pemberontakan melawan Raja Zahak, dan aksi tersebut direncanakan oleh seorang pendeta bernama Fereydun. Pemberontakan ini dipimpin oleh Kaveh, seorang pandai besi yang kehilangan enam anak laki-laki sebagai tumbal. Orang yang harusnya menjadi tumbal itulah yang kemudian dilatih dan akhirnya membunuh dan menghancurkan istana raja Zahak. Selanjutnya bisa ditebak, musim semi kembali bersinar di langit Kurdistan dan dirayakanlah Upacara Newroz tersebut.
Tanggal 20 Maret merupakan hari dikalahkannya Zahak sang bala tentara Kaveh. Newroz sekarang digunakan bangsa Kurdi buat mengingat bahwasannya mereka bangsa yang kuat dan berbeda. Cahaya barah sebagai symbol kebebasan mereka. Telah sebagai tradisi melompati barah ketika Newroz tiba.
Tahun 1930-an seorang sastrawan Kurdi, Taufik Abdullah, menginginkan kelahiran balik tradisi Newroz, cerita baru tentang Kaveh. Ia menghubungkan mitos tadi dimana orang Kurdi merasa ditekan, kemudian menciptakan tradisi Newroz sebagai ajang pengokoh bagi bangsa Kurdi. Tapi perlu dicatat bahwa bangsa Kurdi merayakan Newroz jauh sebelum ketika ini, serta kata Newroz mengacu pada sebuah syair Kurdi berdasarkan abad 16 Masehi.
Newroz & Kehidupan Politik Suku Kurdi
Di Kurdi barat seperti Irak, Iran dan Negara arab lain, Newroz dirayakan secara bebas, tapi hal tersebut berbanding terbalik di Turki karena dianggap sebagai symbol pemberontakan kepada pemerintah. Barulah pada tahun 2000, pemerintah melegalkan perayaan musim semi, yakni hari “Nevruz” dan pemerintah mengklaimnya sebagai hari libur nasional.
Di beberapa kota seperti Anatolia, Istanbul dan Ankara diadakan tradisi melompati api ungun. Sebelum hari Newroz dilegalkan, partai Buruh Kurdistan, telah membuat penyerangan untuk mencari pemberitaan terhadap hal tersebut, mengakibatkan aksi represif tentara Turki yang menahan ribuan pendukung partai tersebut.
Di suriah seremoni ini begitu meriah, terbukti dengan semaraknya seremoni Newroz. Perayaan ini juga dirayakan bangsa Kurdi pada seluruh dunia seperti di Australia, Fillandia, bahkan pada kota London seremoni Newroz dihadiri 2 puluh 5 ribu orang pada tahun 2006.
Sumber artikel :https://en.Wikipedia.Org/wiki/Newroz_as_celebrated_by_Kurds
Bourbon
0 comments:
Post a Comment