Pada lepas 9 April 1981, kapal selam nuklir USS George Washington milik Angkatan Laut Amerika Serikat sedang berada di "periscope depth" waktu bertabrakan dengan kapal kargo komersial seberat 2.390 ton berbendera Jepang Nissho Maru di Laut Tiongkok Timur, kurang lebih 110 mil bahari (130 mil, 200 km) menurut Sasebo, Jepang. USS George Washington segera naik ke bagian atas dan mencari kapal tadi. Akibat syarat kabut tebal pada waktu itu, kru USS George Washington melihat Nissho Maru berlayar menjauh tanpa melihat adanya kerusakan. Setelah memanggil pesawat patroli maritim P-tiga Orion buat mencari Nissho Maru, USS George Washington berlayar menuju pelabuhan buat menjalani perbaikan, ad interim kru P-3 Orion terbang pulang ke Pearl Harbor menurut Guam. Tanpa diketahui awak USS George Washington, Nissho Maru karam lebih kurang 15 menit setelah tabrakan terjadi. Dua awak Nissho Maru berkebangsaan Jepang hilang, 13 orang awak lainnya diselamatkan sang Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF), ad interim USS George Washington mengalami kerusakan ringan tetapi masih dapat berlayar.
Kecelakaan itu sempat menciptakan interaksi Amerika Serikat dan Jepang menjadi renggang, terlebih kecelakaan tersebut terjadi sebulan sebelum jadwal rendezvous antara Perdana Menteri Jepang Zenko Suzuki dan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan diadakan. Jepang mengkritik Amerika Serikat lantaran tidak memberi memahami pemerintah Jepang terkait kecelakaan tersebut selama 24 jam sesudah kecelakaan terjadi, dan menuntut untuk mengetahui alasan mengapa USS George Washington naik ke permukaan padahal kapal selam tadi hanya berjarak sekitar 20 mil laut (23 mil, 37 km) dari perairan teritorial Jepang.
Angkatan Laut Amerika Serikat awalnya menyatakan bahwa USS George Washington sedang mengeksekusi manuver "crash dive" (menyelam menggunakan cepat) selama gesekan, & kemudian segera timbul balik ke bagian atas, akan tetapi kru tidak bisa melihat kapal Jepang tersebut akibat terhalang sang kabut & hujan. Laporan awal yang dirilis beberapa hari kemudian menyatakan bahwa baik USS George Washington & pesawat P-3 Orion sebenarnya telah mendeteksi Nissho Maru di dekatnya, namun keduanya nir bahwa menyadari Nissho Maru sedang berada dalam kesulitan.
Pada tanggal 11 April, Presiden Reagan dan pejabat Amerika Serikat lainnya secara resmi menyatakan belasungkawa atas kecelakaan itu, menunjukkan kompensasi, dan meyakinkan orang Jepang supaya nir perlu khawatir mengenai kontaminasi radioaktif. Sesuai kebijakan standar, Pemerintah Amerika Serikat menolak buat mengungkapkan apa yang dilakukan kapal selam tadi di dekat wilayah kedaulatan Jepang & menolak memberi kepastian apakah kapal selam tadi sedang dipersenjatai dengan rudal nuklir atau tidak. (sikap tersebut merupakan bagian dari kebijakan pemerintah & Angkatan Laut Amerika Serikat buat nir mengkonfirmasi atau menyangkal eksistensi senjata nuklir pada sebuah kapal). Angkatan Laut Amerika Serikat yg mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tadi lantas menegur komandan & petugas dek USS George Washington.
Pada lepas 31 Agustus, Angkatan Laut Amerika Serikat merilis laporan akhir yg menyimpulkan bahwa kecelakaan dihasilkan sang serangkaian kebetulan yg diperparah akibat kesalahan awak kapal selam. Setelah bertabrakan dengan Nissho Maru, USS George Washington yang mengalami rusak ringan diperbaiki dengan suku cadang menurut USS Abraham Lincoln yang sedang menunggu buat dibesituakan pada Puget Sound Naval Shipyard.
Ini bukan pertama kalinya kapal selam nuklir bertabrakan dengan kapal lain, USS Greenville pernah bertabrakan menggunakan kapal berbendera Jepang Ehime Maru pada lepas pantai Hawaii dalam tanggal 9 Februari 2001. Pada tanggal 11 Februari 1992, kapal selam nuklir Angkatan Laut Amerika Serikat USS Baton Rogue bertabrakan menggunakan kapal selam nuklir B-276 Kostroma milik Angkatan Laut Rusia dan Maret 1993, kapal selam nuklir USS Grayling milik Angkatan Laut Amerika Serikat bertabrakan menggunakan kapal selam nuklir K-407 Novomoskvosk milik Angkatan Laut Rusia, kedua kecelakaan tersebut terjadi saat kapal selam Amerika Serikat menguntit kapal selam Rusia pada dekat pangkalan AL Rusia, Severomorsk. Pada malam tanggal 3 Februari 2009, kapal selam nuklir HMS Vanguard milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris yg sedang berpatroli di timur Samudera Atlantik dengan membawa 16 rudal balistik Trident II D5 menggunakan total 48 butir hulu ledak nuklir bertabrakan dengan kapal selam nuklir Triomphant milik Angkatan Laut Perancis yang baru saja pulang bertugas dengan membawa 16 rudal balistik M45 menggunakan 48 hulu ledak nuklir, tidak ada korban jiwa dan kebocoran radioaktif pada kecelakaan ini, kedua kapal selam sedang berada dalam posisi menyelam & diduga penyebab ukiran merupakan akibat berdasarkan kapal yg didesain buat sulit dideteksi lawan ditambah sonar yang berada pada mode patroli senyap.
Bourbon
0 comments:
Post a Comment