Masyarakat kolonial Belanda terbiasa tersaji makanan berupa nasi dengan aneka macam lauk spesial Nusantara oleh pelayan-pelayan mereka yang seorang pribumi. Lauk pauk yang tersaji bisa terdiri dari 7 sampai 40 piring. Sajian hidangan yg seperti itu diberi nama "Rijsttafeldanquot;, dalam bahasa Belanda Rijs/ris berarti "nasi" & tafel yg berarti "meja". Secara kata, Rijsttafel diterjemahkan sebagai "Sajian nasi yg dihidangkan diatas meja dengan spesial".
Walau hidangan yg tersaji pada hidangan Rijsttafel adalah sajian-sajian spesial Nusantara yg kaya akan rempah, Rijsttafel merupakan inspirasi yg diciptakan sang kaum priyai Belanda. Rijsttafel diciptakan agar priyai Belanda sanggup menyantap beraneka ragam kuliner khas Nusantara pada satu kesempatan.
Lauk yang disajikan tergantung selera, namun yang sering muncul antara lain Babi kecap, Bebek betutu, Gado-gado, Kerupuk, Lumpia, Nasi goreng, Nasi kuning, Perkedel, Pisang goreng, Sambal iris, Sambal kacang, Sambal ulek, Sate, Semur daging, Serundeng, tahu telur, Telur balado, Sayur lodeh, Rendang, Lemper, dan Opor ayam.
Awal abad ke-20 menjadi puncak popularitas Rijsttafel. Banyak hotel-hotel menjadikan Rijsttafel sebagai hidangan makan siang, menciptakan banyak warga Eropa, terutama Belanda, datang mengunjungi Hindia Belanda demi merasakan penyajian unik & istimewa ini.
Rijsttafel biasa tersaji di meja bundar . Para tamu duduk melingkar menggunakan nasi dihadapan mereka, lalu para pelayan tiba baris-berbaris membawa berbagai macam lauk buat ditaruh di atas meja atau ditawarkan pada tamu.
Kemudian dalam kurun waktu tahun 1930-an, contoh penyajian pada meja panjang pun dipraktikan, hal ini dilakukan supaya meja bisa diisi lebih poly orang.
Sekarang, Rijsttafel telah sporadis dipraktikan sang warga Belanda, maupun Indonesia, buat jamuan makan siang. Mengingat betapa 'boros'nya lauk yg dihidangkan pada sekali perjamuan ( kurang lebih 7 - 40 piring lauk ). Akan tetapi, pada acara akbar, Rijsttafel kadang masih dipraktikan warga Belanda. Rijsttafel kurang terkenal di Indonesia lantaran dikalahkan sang gaya Prasmanan ( buffet ) berdasarkan Prancis.
Meski begitu, Rijsttafel adalah adonan budaya yang indah antara Belanda & Indonesia.
Sumber: OA Historypedia Line
penulis: Masamune
Bourbon
0 comments:
Post a Comment