1. Revolusi Prancis
Bentuk pemerintahan Prancis, yaitu monarki absolutisme atau raja berkuasa secara mutlak. Revolusi Prancis lahir karena ketidakadilan politik pada menentukan pegawai dan raja Prancis (Raja Louis XVI) melakukan pengeluaran keuangan secara berlebihan. Pada revolusi Prancis ada tokoh pembaharuan seperti:
a. Montesquieu, dengan Trias Politica yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif.
b. John Locke, pendapat untuk membuat Undang-Undang untuk membatasi kerja pemerintah.
c. Voltaire, yaitu tokoh yang mengecam pemerintah otokrasi Raja Louis XVI. d. J.J. Rousseau, yaitu tokoh yang berpendapat agar sistem pemerintahan demokrasi diterapkan di Prancis.
Pada 9 Juli 1789 dibentuk badan yang bertugas merancang undang-undang, yaitu Assembly National Constituante (Dewan Nasional Konstituante). Pasca revolusi Prancis, bentuk negara Prancis berubah menjadi republik dan diberlakukan pemilu yang memilih Napoleon Bonaparte sebagai pemimpin. Pengaruh revolusi Prancis bagi pergerakan nasionalisme Indonesia, yaitu lahirnya paham liberalisme, demokrasi, bentuk negara republik, penegakan HAM dan menjadikan undang-undang sebagai kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Indonesia juga menerapkan Trias Politica, yaitu legislatif (oleh MPR dan DPR), eksekutif (oleh Presiden dan Menteri) dan yudikatif (oleh Mahkamah Agung Konstitusi dan Mahkamah Yudisial).
Dua. Revolusi Amerika
Di Amerika poly terbentuk koloni orang Eropa yang mempunyai pelabuhan, tujuan, peraturan dan menujuk pemimpin sendiri. Perekonomian kolonikoloni yang baik menarik perhatian Inggris & Prancis untuk menguasai koloni Amerika dengan menguasai lembah sungai Mississippi. Akibatnya terjadi perang Laut Tujuh Tahun (1756- 1763). Perang ini dimenangkan sang Inggris menggunakan Perjanjian Paris (1763). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa wilayah timur Mississippi hak milik Inggris dan hak barat Mississippi hak milik Prancis, dan Prancis harus menyerahkan India ke Inggris.
Pada 16 Desember 1973, timbul pembantaian di pelabuhan Boston atau Boston Tea Party yang dilakukan oleh koloni. Akhirnya dilakukan Kongres Kontinental di Philadelphia, yaitu pada 5 Desember 1774 menghasilkan deklarasi hak dan keluhan (Declaration of Right and Grievances).
Pada Perjanjian Paris (1783), Inggris memberi pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan kepada 13 koloni (Amerika Serikat).Pengaruh revolusi Amerika bagi pergerakan nasionalisme Indonesia, yaitu pengakuan HAM dan pemikiran demokrasi untuk mencapai kemerdekaan.
3. Revolusi Rusia
Revolusi Rusia bertujuan buat mendirikan pemerintahan yg peduli terhadap warga & menurunkan kekuasaan feodal serta pemerintahan Tsar Nicholas II. Perang Dunia II menciptakan keadaan warga Rusia semakin jelek. Revolusi Rusia dipelopori oleh tokoh intelektual yang beraliran komunis radikal (Communist Manifesto) sinkron pemikiran Friedrich Engels dan Karl Marx. Ketika terjadi Revolusi Rusia terdapat dua partai yaitu partai Mensyewik (partai sosialis) dan partai Bolsyewik (partai radikal) yg memiliki tujuan buat menurunkan kekuasaan Tsar Nicholas II.
Runtuhnya kekuasaan Tsar Nicholas II digantikan oleh Alexander Kerensky dari partai Mensyewik. Kepemimpinan Alexander Kerensky mendapat perlawanan dari Vladimir Lenin (partai Bolsyewik) yang berkeinginan mewujudkan masyarakat tanpa kelas (kaum proletariat). Pengaruh revolusi Rusia bagi pergerakan nasionalisme Indonesia yaitu terbentuknya pergerakan nasional dengan ideologi sosialisme dan komunisme untuk mengusir penjajahan Belanda
Bourbon
0 comments:
Post a Comment