Proses Islamisasi Indonesia berlangsung sejak abad ke-7 M. Hal ini diketahui dari tulisan Marcopolo yang singgah di Sumatra, hikayat Dinasti Tang di Cina, kitab ‘Aja’ib Al Hind, catatan Ibnu Batutah, ornamen Islam pada batu nisan Malik al-Saleh di Aceh, batu nisan Fatimah binti Maimun di Leran dan batu nisan di makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Proses Islamisasi di Jawa dilakukan oleh Walisongo dengan gelar Sunan (Susuhunan).
1. Sunan Gresik/Maulana Malik Ibrahim
Sunan Gresik melakukan penyebaran kepercayaan menggunakan cara berdakwah, membuka warung kebutuhan pokok menggunakan harga murah & melayani pengobatan perdeo untuk rakyat. Sunan Gresik berhasil mendirikan pondok pesantren di Leran. Beliau wafat dalam 12 Rabiul Awal 822 Hijriah & dimakamkan pada Gresik.
Dua. Sunan Ampel/Raden Rahmat (putra Sunan Gresik)
Falsafah yg dipakai yaitu Emoh Limo (nir ingin 5 kasus) yg berarti nir melakukan main (judi), ngombe (minum), madat (candu), maling (mencuri) dan madon (main perempuan ). Sunan Ampel berhasil mendirikan pondok pesantren, mendirikan Masjid Agung Demak. Setelah Sunan Ampel wafat, jenazahnya dimakamkan di Ampel.
3. Sunan Bonang/Makdum Ibrahim (Putra Sunan Ampel)
Sunan Bonang mendirikan pondok pesantren bernama Watu Layar & ditugaskan buat berdakwah di daerah Bonang (dekat Tuban). Sunan Bonang berdakwah melalui jalur kesenian yang diselingi kalimat syahadatain seperti pantun bernuansa Islam, tembang gending sekaten & tembang mocopat. Setelah Sunan Bonang wafat pada tahun 1525, jenazahnya dimakamkan di daerah Tuban.
4. Sunan Drajat/Masih Munat (Putra Sunan Ampel)
Mengajarkan tauhid & akidah melalui jalur kesenian misalnya dengan suluk nasihat & tembang gending pangkur. Sunan Drajat juga mengajarkan rakyat buat menyantuni yatim piatu, fakir miskin serta orang sakit. Setelah Sunan Drajat wafat pada abad ke-15, jenazahnya dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
Lima. Sunan Giri/Raden Paku
Mendirikan pondok pesantren di Giri. Sunan Giri adalah seseorang pakar fiqih yg menjadi penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Sunan Giri membangun gending Pucung buat menyampaikan ajarannya. Setelah Sunan Giri wafat dalam 1600 M, jenazahnya dimakamkan pada Bukit Giri.
6. Sunan Kalijaga/Raden Jaka Said
Merupakan siswa Sunan Bonang. Sunan Kalijaga membuatkan ajaran Islam menggunakan kesenian wayang kulit menggunakan kisah Mahabharata, tembang Dandang Gula, Semarangan, dan upacara Gerebeg Maulud. Sunan Kalijaga juga mengajarkan pembuatan bedug dan ornamen bercorak Islam. Sunan Kalijaga wafat pada abad ke-15 & dimakamkan di Kadilangu, Demak.
7. Sunan Kudus/Jafar Sadiq
Menyebarkan ajaran Islam melalui jalur kesenian dengan membentuk tembang Gending Asmarandana. Sunan Kudus wafat tahun 1550 & dimakamkan pada Kudus, Jawa Tengah. 8. Sunan Muria/Umar Said (Putra Sunan Kalijaga) Sunan Muria merupakan pencipta gending sinom & kinanti. Sunan Muria wafat dalam tahun 1560 M & dimakamkan pada atas Gunung Muria.
9. Sunan Gunung Jati/Syarif Hidayatullah
Sunan Gunung Jati berdakwah ajaran Islam di Gunung Jati yang berpusat di Pesantren Pasambangan. Setelah Sunan Gunung Jati wafat, jenazahnya dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon. Beberapa kesenian bercorak Islam yang masih ada sampai kini antara lain kesenian debus, tari seudati, upacara Sekaten, Grebeg Maulud, upacara aqiqah, peringatan Isra Miraj, perayaan dan shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
Bourbon
0 comments:
Post a Comment