Pada suatu pagi pada Kepulauan Hawaii dalam tahun 1941, terlihat dilangit diatas Pulau Oahu yang merupakan pulau terbesar di kepulauan Hawaii, sekumpulan pesawat dengan simbol Matahari Terbit berwarna merah dalam sayap pesawat-pesawat tadi. Sekitar 360 pesawat tempur mendekati pangkalan bahari AS di Pearl Harbor.
Amerika Serikat yg sebelumnya tidak tertarik pada Perang Dunia II harus merogoh perilaku pasca kedatangan pesawat-pesawat tadi. Kedatangan mereka dibarengi serangan mendadak & kritis terhadap armada bahari Amerika Serikat di Pasifik.
Serangan Jepang ini sebetulnya sudah diperkirakan oleh Presiden AS, Franklin D. Roosevelt. "Serangan Jepang bukan tak mungkin," hal ini karena diplomasi dengan Jepang yang mandek. Kecurigaan ini dianggap percuma, karena tidak adanya peningkatan keamanan di pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor.
Pada pagi hari saat penyerangan Jepang, banyak personil militer sedang melakukan ritual keagamaan, sekadar membersihkan kapal-kapal dan memoles senjata mereka. Pada saat yang sama sedikitnya dua operator melihat di radar sekelompok pesawat tempur dalam penerbangan menuju pulau dari arah utara.
USS Enterprise (CV-6). Foto: Official U.S. Navy photo |
Serangan ini pun sebenarnya sudah diperkirakan saat USS Ward menyerang dan menenggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Terdapat lima kapal selam kerdil kelas Ko-hyoteki yang ditugasi mentorpedo kapal Amerika Serikat saat pengeboman dimulai, AS kemudian menyebutnya sebagai "Piranha." Tidak satupun kapal selam tersebut berhasil kembali, dan hanya empat dari lima yang dijumpai sejak penyerangan dimulai.
Kapal Selam Piranha. Foto: North Shore Journal |
Sebelumnya pada tanggal 26 November 1941, sebuah armada Jepang yg terdiri dari enam kapal induk, 2 kapal tempur, 2 penjelajah berat, satu penjelajah ringan, sembilan kapal perusak, dan delapan tanker berkiprah meninggalkan Teluk Hitokappu pada Kepulauan Kuril. Armada yang dipimpin sang Laksamana Madya Chuichi Nagumo tersebut berlayar menuju Pearl Harbor.
Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah: Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Soryu, Zuikaku. Semuanya memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pesawat pemburu, pengebom-torpedo, pengebom-tukik dan pemburu-pengebom (fighter-bombers). Dari semuanya, 29 tertembak jatuh oleh AS dalam pertempuran.
Pada pagi hari lepas 7 Desember 1941, penyerangan terhadap Pearl Harbor dimulai. Jepang mengerahkan ratusan pesawat pemburu, pengebom, dan pengebom-torpedo yang dikerahkan dari keenam kapal induk tersebut, dan mengebom pangkalan militer Amerika Serikat pada kepulauan Hawaii. Salah satu tujuan Jepang merupakan untuk memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yg diletakkan pada Pasifik, namun tiada waktu agresi terjadi!
Akibat agresi mendadak ini, lima berdasarkan delapan kapal perang, tiga kapal perusak, & tujuh kapal lainnya tenggelam atau rusak berat, dan lebih menurut 200 pesawat hancur. Sebanyak dua.400 personil Amerika Serikat tewas dan menyisakan 1.200 yang terluka. Sementara itu poly menurut tentara Alaihi Salam yang gagah berani mencoba buat memukul mundur serangan itu. Hampir seluruh kapal terbang Amerika Serikat dimusnahkan pada atas tanah; hanya beberapa pesawat yang berhasil terbang dan mencoba membalas agresi pesawat-pesawat Jepang.
1.100 orang diantaranya kehilangan nyawa akibat meledak dan tenggelamnya Kapal perang USS Arizona. Bangkai ini USS Arizona kemudian diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada hari itu, kebanyakan dari mereka terkubur di dalam kapal tersebut.
Jepang sendiri mengalami kerugian beberapa pesawat, diperkirakan 30 pesawat, lima kapal selam kerdil, dan kurang dari 100 orang pasukan.
USS Enterprise (CV-6) pada September 1945. Foto: Official U.S. Navy photo |
Keberuntungan bagi Amerika Serikat, ketiga operator armada Pasifik mereka berada di lautan dalam manuver pelatihan. Kapal-kapal Induk Raksasa AS tidak berada di sekitar Pearl Harbor sehingga tidak dilumpuhkan oleh Pesawat Pembom Jepang. Kapal Induk AS diantaraya Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar beberapa hari sebelumnya dari Pearl Harbor, dan Saratoga berada di San Diego selepas penyesuaian di Galangan Angkatan Laut Puget Sound.
Kapal Induk AS ini akan membalas dendam melawan Jepang enam bulan kemudian dalam Pertempuran Midway. AS kemudian akan membalikan keberuntungan Jepang yang sebelumnya tak terkalahkan di Asia Pasifik.
Presiden Franklin D. Roosevelt berbicara di depan Kongres AS. Foto: History.com |
Sehari sehabis Pear Harbor dibom, Presiden Roosevelt tampil pada hadapan sidang paripurna Kongres AS dan menyatakan, ? Kemarin, 7 Desember 1941 adalah tanggal penghujatan AS secara datang-datang, kita sengaja diserang oleh Angkatan Laut & Udara Pasukan Kekaisaran Jepang.?
Setelah pidato singkat tersebut, Roosevelt meminta Kongres menyetujui resolusi keadaan perang antara Amerika Serikat & Jepang. Pada 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang atas Jepang. Franklin D. Roosevelt menandatangani pernyataan perang tidak usang lalu .
Senat sendiri menyetujui Alaihi Salam terjun pada peperangan menggunakan bunyi 82 bunyi berbanding 0, sedangkan DPR menyetujui resolusi menggunakan suara 388 banding 1. Atas dukungan Kongres AS, Pemerintah lalu menyerukan perang menggunakan Jepang. Hal ini kemudian membawa AS ke pada Perang Dunia II.
Tiga hari lalu pada 11 Desember 1941, Jerman & Italia menyatakan perang melawan Amerika Serikat.
0 comments:
Post a Comment