Pada tahun 2013, Indonesia digemparkan oleh berita sejarah tentang harta misteri presiden pertama Indonesia, Presiden Soekarno. Harta rahasia tadi, disinyalir tertaut pada sebuah perjanjian bernama Memorial Green Hilton. Memorial Green Hilton sebetulnya telah sebagai perbincangan sejak 2008 di Amerika Serikat sebelum menjadi sebuah pembicaraan hangat di Indonesia lebih kurang tahun 2013. Dalam perjanjian itu dikatakan bahwa Soekano meminjamkan 57.000 ton emas kepada Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy. Perjanjian ini dibuat secara rahasia oleh Kennedy & Soekarno pada Geneva, Swiss dalam 14 November 1963.
Dokumen yang diduga The Green Hilton Memorial Agreement, terlihat diduga ditanda tangani sang Soekarno, Johnd F. Kennedy & William Vouker. |
The Green Hilton Memorial Agreement merupakan perjanjian antara Amerika diwakili John F. Kennedy dan Indonesia yg diwakili Soekarno & perwakilan dari Swiss, William Vouker. Dalam perjanjian tersebut Amerika putusan bulat untuk mengakui bahwa kekayaan Indonesia ada berbentuk emas jumlahnya 57 ribu metrik ton emas.
Isu dari perjanjian itu pertama kali dipublikasikan oleh sebuah situs yang tersebar di Amerika Serikat dalam tahun 2008, yaitu,bibliotecapleyades.Net.
Konon peminjaman emas tersebut dilakukan untuk membantu Amerika Serikat yang pada tahun 1963, sistem keuangan Amerika masih menggunakan "Gold Standard". Artinya untuk setiap dolar yang dicetak, maka harus ada emas yang dicadangkan. Dengan kata lain, jika memiliki tambahan cadangan emas sebanyak 57.000 ton, maka Amerika bisa mencetak uang dolar sebesar nilai emas tersebut. Oleh karena itu Kennedy meminjam emas milik Indonesia. Perjanjian ini pula yang diisukan menyebabkan terbunuhnya Kennedy pada tanggal 22 November 1963 dan lengsernya Soekarno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto.
Budiarto Shambazy, Asvi Warman Adam, Permadi, dan Safai ANS ketika bedah kitab "Harta Amanah Soekarno" (Foto:radar-indo.Com) |
Wartawan Indonesia, Safari ANS yang merupakan penulis buku Harta Amanah Soekarno (2014) mengaku sudah meneliti harta amanah Soekarno tersebut selama 10 tahun mengandalkan sistem banking internasional. Pada tahun 2014, Safari sebut dokumen asli utang AS ke Indonesia (Memorian Green Hilton ) tersebut ada di Eropa.
Dikutif berdasarkan Merdeka.Com, Safari menuturkan, dokumen orisinil tersebut dipegang sang orang Indonesia yang ditinggal di Eropa dan berjumlah 12 lbr. Tetapi beliau menolak mengungkapkan namanya orang tersebut. "Orang Indonesia tinggal pada Eropa,"
"Dokumen Grand Hilton masih terpecah, cerai berai belum sepenuhnya utuh ada 12 laman lebih. Ini adalah konspirasi internasional buat menghilangkannya. Dokumennya terdapat yg orisinil & palsu. Saya nir pegang yang asli, terdapat (yang asli) dipegang orang. Saya pernah lihat yang orisinil akan tetapi nir boleh difoto," ujar Safari
"Secara teori mengambarkan harta amanah itu ada. Saya ingin agar orang Indonesia, sejarawan & birokrat mencatat berita sejarah ini terdapat," tambah Safari.
Tetapi mengenai Memorian Green Hilton, poly sejarawan Indonesia yang mewaspadai. Pasalnya Presiden Soekarno pasca dilengserkan berdasarkan Kepresidenan hidup pada situasi miskin dan bahkan tidak bisa buat membiayai pengobatannya. Sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam curiga The Green Hilton Memorial Agreement atau harta amanah nihil adanya antara Indonesia menggunakan Amerika Serikat. Beberapa argumen dia sampaikan soal ketidakyakinan Soekarno memberikan emas kepada John F Kennedy , Presiden Amerika Serikat ketika itu.
"Pasca tahun 65, Soekarno telah miskin nir ada uang purna tugas. Bung Karno membutuhkan uang lalu Sidarto menjumpai mantan ketua rumah tangga dapatlah USD 10 ribu yang dikirim ke Wisma Yaso. Uang itu dititip ke Megawati pada kaleng biskuit agar enggak ketahuan. Kalau dia kaya kenapa harus minta-minta uang itu," ujar Asvi.
Cerita kemiskinan Soekarno tidak berhenti hingga situ, buat mengobati dirinya saja sulit karena Soekarno tak ada uang.
"Dirawat giginya sang Heng Kian tapi Bung Karno tidak mampu membayar, dia membayar dengan sebuah pulpen yg hadiah berdasarkan negara lain," sambung dia.
Tak kalah tragis Soekarno jua menjual mobilnya buat melunasi pembuatan patung Gatot Kaca, yg sekarang dikenal dengan Patung Pancoran.
Selain itu Asvi Warman Adam jua mencurigai indikasi tangan Soekarno yg terbubuh dalam perjanjian tadi. Oleh karenanya beliau berharap supaya Safari ANS selaku penulis mau menyerahkan dokumen tadi buat dianalisis pertanda tangan Soekarno sang Badan Arsip Nasional.
"Arsip sanggup diserahkan sebagai akibatnya sanggup tahu ini foto kopi atau bukan. Arsip nasional mampu melakukan inspeksi terhadap pertanda tangan itu lewat pembesaran," tegas dia.
Menurut analisa Asvi, sekalipun sahih Kennedy dan Soekarno bertemu pada 14 November 1963. Mereka tidak akan membicarakan masalah harta amanah tadi.
Selain tanda tangan Soekarno, keberadaan Kennedy juga diragukan. Hal ini menurut beberapa sumber karena Kennedy pada tanggal tersebut dia sedang berada di Washington DC, bukan di Geneva. Kejanggalan lainnya adalah bahwa stempel kepresidenan Amerika Serikat dalam perjanjian tersebut berbeda dengan stempel resmi, logo burung Garuda yang berbeda dengan stempel resmi dan mirip hasil cropping.
Dalam perjanjian soal pinjaman emas itu masih ada cap burung garuda Indonesia. "Cap dan burung garuda itu umumnya dipakai oleh kabinet & kementerian. Presiden menggunakan simbol padi dan kapas & pada tengahnya ada bintang," ujar Asvi.
Tetapi walau bagaimana pun, Safari ANS membeberkan wasiat Soekarno mengenai Harta Amanahnya tadi. Dalam situsnya ia menuliskan sebagai berikut.
Sejak awal Soekarno memang sudah menjamin dirinya nir punya apa-apa apalagi harta milik pribadinya yg harus ia titipkan kepada anak-anaknya. Ia adalah presiden termiskin di dunia sampai kini .
Berkenaan dengan Harta Amanah Soekarno (HAS) pun dia menulis 2 lembar surat wasiat tertanggal 12 Januari 1967 yang dikukuhkan sang stempel UBS. Itu berarti, surat wasiat ini dibuat tiga bulan sebelum Soekarno mengakhiri kekuasaannya menjadi Presiden Republik Indonesia pada 12 Maret 1967.
Tandatangan Soekarno dalam dokumen tersebut menggunakan tinta berwarna hijau yg menjadi ciri khasnya. Wasiat tersebut masih pakai bahasa Indonesia ejaan lama . Inilah isi surat wasiat tersebut tertera pada SK Presiden RI No 021/PPTAPRI/SK/VIII.?69..
?Bersama ini, Soekarno atas nama semua Rakyat (huruf ?R? Besar -Red) yg tercinta, dan atas nama Pemegang Harta yang Rakyat titipkan dan percayakan kepadaku, lantaran mengingat kondisi menurut kesehatanku & syarat pada tubuh Kabinetku sendiri, maka sangat perlu saya mengambil jalan yg aku pikir sangat tepat buat mengamankan nasib BANGSA dan RAKYAT yg sebagian tidak memahami tentang harta yang aku tinggalkan di Luar Negeri.
Hanya sebagian saja dari Orang-orangku yang memahami, namun aku pula masih sangsi akan kesetiaan mereka terhadap Bangsa/Rakyat Indonesia.
Sering didalam kesendirian saya melamunkan dan membayangkan SURAT WASIAT KEKAYAAN RAKYAT ini jatuh ke tangan orang yang nir mau memahami akan jerit tangis Rakyat yang sangat tertindas, bagaimana rasa TANGGUNG JAWABKU di kemudian hari. Maka pada siapa saja yg MEMBAWA atau yang MENDAPAT ? SURAT WASIAT? Ini, aku berharap mau (bersedia) menghubungi pengacaraku Mr. X (maaf rahasia negara -Red) yg berada di negara X (maaf rahasia negara -Red).
Sangat bahagia sekali jikalau diantara Rakyatku mau & sanggup memikirkan nasib BANGSA YANG TERCINTA ini. Didalam kesempatan ini aku jua berharap jangan hingga diantara ANAK dan ISTRIKU mengetahui ini semua. Aku tinggalkan ini bukan buat (buat) mereka, buat (buat) KESEJAHTERAAN RAKYAT BANYAK. Sekali lagi jangan mereka (Anak & Istriku) mengetahui hal ini. Selain itu, saya juga tinggalkan Surat-surat berharga & SURAT KUASA/ SURAT PELIMPAHAN yg sudah saya pertanda tangani. Hanya orang-orangku saja yang sudah saya tunjuk buat mewakili jika saya benar-sahih ada halangan atau meninggal global. Kiranya relatif SURAT WASIAT ini saya buat guna memperlancar usaha mensejahterakan Rakyat, jikalau Tuhan nir memberiku usia panjang, maka SURAT WASIAT ini sanggup buat siar yang menyatakan bahwa BANGSAKU INI ADALAH BANGSA YANG BESAR.
Dan ?SURAT WASIAT? Ini aku buat dalam dua bahasa, INGGRIS & INDONESIA.
?SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA?
Jakarta, 12 Januari 1967
ATAS NAMA SELURUH RAKYAT INDONESIA, Presiden, Panglima Tertinggi Angakatan Perang Republik Indonesia
Ttd
Mr. Soekarno
Hingga ketika ini perbincangan tentang Harta Amanah Soekarno ini masihlah sebuah perbincangan menarik. Akankan akan ada sebuah titik cerah pada tahu sebuah informasi atau bisa jadi opini dalam sejarah bangsa ini? Di satu sisi kita percaya bahwa Presiden Soekarno dan Presiden Kennedy adalah sahabat & mungkin saja saling membantu? Tetapi disisi lain kita melihat Presiden Soekarno, yang dijunjung menjadi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia jatuh miskin saat lengser menurut kursi presiden Indonesia. Hanya ketika dan penelitian sejarah yang benar-benar-sunggu, sebagai akibatnya dapat mengungkapkan misteri ini.
0 comments:
Post a Comment