Sutan Sjahrir, lahir pada Padang Panjang, Sumatera Barat dalam 5 Maret 1909. Merupakan seseorang intelektual belia, perintis gerakan kepemudaan Indonesia, & revolusioner kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Soekarno dan Hatta, beliau bertiga dikenal menjadi Tiga Serangkai pelopor kemerdekaan Indonesia. Ia jua dikenal menggunakan sapaan Bung Kecil.
Sjahrir bersama dengan Soekarno dan Moh. Hatta. Foto: Getty Images |
Sjahrir berkampanye untuk PSI saat Pemilu 1950. Foto: Getty Images |
Pada tahun 1950-an, PSI melalui salah seorang anggotanya, Soemitro Djojohadikusumo, memberi fokus dalam acara pembangunan daerah, industri kecil, & koperasi. Akan tetapi, karena Soemitro mendukung PRRI, PSI dipercaya turut dan melawan pemerintah. Pada bulan Agustus 1960, PSI bersama Masyumi dibubarkan sang Presiden Soekarno atas pertimbangan Mahkamah Agung melalui Penetapan Presiden No. 7/1960. Sjahrir & tokoh-tokoh PSI lainnya kemudian dijebloskan ke dalam penjaran & berstatus tahanan politik.
Sjahrir ditangkap dan dipenjarakan tanpa diadili sampai menderita stroke akibat tekanan darah tinggi. Setelah itu Sjahrir diizinkan buat berobat ke Z?Rich Swiss, salah seseorang mitra dekat yang pernah menjabat wakil ketua PSI Sugondo Djojopuspito mengantarkannya pada Bandara Kemayoran dan Syahrir memeluk Sugondo menggunakan air mata. Sjahrir akhirnya meninggal di Swiss dalam tanggal 9 April 1966.
Hingga akhir hidup Sjahrir selalui didampingi oleh Istrinya, Poppy. Poppy adalah istri yang selalu setia mendampinginya. Termasuk di detik-detik akhir hidup Sjahrir saat dia menjadi tawanan politik dan menjalani perawatan di Zurich, Swiss. Poppy selalu melihat cetakan wajah Sutan Sjahrir dari waktu ke waktu sambil menangis. Kesedihan mendalam atas kepergian suaminya tidak hanya terlihat dari kebiasaan itu, Poppy juga tidak pernah memakai perhiasan dan merias wajahnya sampai akhir hayatnya.
Sjahrir meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Presiden Soekarno kemudian menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 April 1966 melalui Keppres nomor 76 tahun 1966.
Referensi
Rudolf Mrazek. 1996. Sjahrir: Politik dan Pengasingan di Indonesia. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia
H. Rosihan Anwar. 1980. Mengenang Sjahrir.Jakarta, Gramedia
______________. 2010.Sutan Sjahrir: Demokrat Sejati, Pejuang Kemanusiaan 1906-1966. Jakarta, Gramedia
0 comments:
Post a Comment