Kantor De Javasche Bank di Batavia, kini menjadi Museum BI, Jakarta. Foto: Ahllo.com
Harian Sejarah - Sistem perbankan merupakan sebuah faktor terpenting dalam menggerakan roda perekonomian suatu negara dalam menopang pengelolaan keuangaan negara yang terletak secara fundamental dan mutlak adanya dalam sistem pemerintahan modern. Salah satu fungsi perbankan adalah sebagai siklus arus uang dan percetakan mata uang negara secara menyeluruh dalam sebuah pemerintahan yang berdaulat.
Di pada sebuah sistem perbankan masih ada forum-lembaga yang berperan dalam mengatur arus keuangan, baik itu lembaga keuangan yang berbasis bank ataupun nir. Salah satu forum perbankan bukan bank adalah premi, kapital ventura, leasing, dan modal ventura. Adapun bank itu tersendiri menjadi pokok kajian yg khusus karena adalah aspek terpenting pada mengatur perputaran uang warga yg pada menjalankan fungsi pokoknya tadi cenderung mengalami perkembangan yg mumpuni.
(Soal dan Pembahasan Perkembangan kolonialisme Indonesia klik disini)
(Ebook Ringkasan Materi Terlengkap Sejarah klik disini)
Berbicara mengenai perkembanan bank di Indonesia, kita akan kembali secara garis lurus ke belakang dalam masa sejarah Hindia Belanda. Pada tahun 1746 berdiri bank pertama di Hindia Belanda yaitu Bank Van Leening yang menjadi pengenalan awal bagi masyarakat Hindia Belanda dengan sistem perbankan modern pada waktu itu.
Meskipun dalam perkembangannya Bank Van Leening mengalami peleburan dengan Bank De Bankcourant yang didirikan pada waktu itu tanggal 1 September 1752 kemudian mengalami pergantian nama menjadi De Bankcourant en Bank van Leening pada tanggal 5 September 1752. Meskipun telah mengalami peleburan sebelumnya, De Bankcourant dan Bank van Leening juga tidak dapat beroperasi dengan baik dalam menjalani aktifitas perbankannya dan akhirnya ditutup karena bangkrut.
Pasca bangkrutnya De Bankcourant dan Bank van Leening pada 1752. Muncul kemudian pelbagai bank-bank yang berdiri kembali. Baik bank Belanda, orang asing dan pribumi. Nederlandsche Handel Maatschapij berdiri tahun 1824, kemudian berdiri De Javasche Bank tahun 1828, Escomptobank tahun 1857 dan Nederlandsche Indische Handelsbank tahun 1841, yang merupakan bank milik belanda yang beroperasi setelah penutupan De Bankcourant dan Bank van Leening.
Assurantiekantoor Combinatie Sluyters & Co, and de Java-China-Japan Lijn. Foto: Rikaarba |
Di samping bank Belanda, juga berdiri bank asing lain seperti, The Chartered Bank of India, Australia dan China Bank tahun 1859, Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) di tahun 1884, Bank of China tahun 1915, Yokohama Specie Bank tahun 1919, kemudian Mitsui Bank 1925.
Tidak hanya bank asing, bank lokal pun ikut berperan dalam persaingan perbankan pada saat itu hingga bermunculan nama bank, seperti Bank Vereeniging Oey Tiong Ham tahun 1906 di Semarang, Chung Hwa Shangieh Maatschapij tahun 1913 di Medan, Batavia Bank tahun 1918 di Batavia dan Spaarbank atau Bank Tabungan di perbagai kota yang kepemilikannya dimiliki secara swasta..
Dengan munculnya bank-bank lokal tersebut. Memicu semangat nasionalisme dengan berdirinya bank-bank pemerintah yang didirikan setelah era tersebut Bank Negara Indonesia tahun 1946, Bank Rakyat Indonesia yang juga didirikan tahun 1946, Bank Tabungan Pos yang merupakan kelanjutan kegiatannya di jaman penjajahan diaktifkan kembali tahun 1950, kemudian didirikan Bank Industri Negara tahun 1955, serta Bank Tani dan Nelayan di tahun 1957.
Bank-bank pemerintah umumnya pada masa awal berdiri masih melakukan pembenahan d diri,misalnya Bank Rakyat Indonesia gencar mendorong pertumbuhan bank desa, dari 1769 buah di tahun 1951 menjadi 4640 buah tahun 1954, BNI aktif membantu para pengusaha pendatang baru melalui sistem importir benteng melalui fasilitas devisa, kredit bank dan subsidi pemerintah.. Adapun Bank Tani dan Nelayan adalah dengan memfokuskan bantuan keuangan untuk membantu mengembangkan usahanya dan melepaskan diri dari lilitan lintah darat (rentenir)1.
(Ebook Materi UTBK SBMPTN Saintek klikdisini)
(Ebook Materi UTBK SBMPTN Soshum klik disini)
Daftar Pustaka
Unit Khusus Bank Indonesia. Sejarah Bank Indonesia : Kelembagaan 1953-1959. Museum Bank Indonesia
Unit Khusus Bank Indonesia. Sejarah Bank Indonesia : Perbankan 1953-1959. Museum Bank Indonesia
Unit Khusus Bank Indonesia. Sejarah Pra Bank : Bank Sentral di Indonesia. Museum Bank Indonesia
0 comments:
Post a Comment