Harian Sejarah -Badan Keamanan Rakyat (BKR) merupakan suatu badan yang diperuntukan untuk mengawal dan menjaga keamanan serta stabilitas negara yang dilakukan bersama rakyat semesta dan penyelenggara Pemerintahan Republik Indonesia. BKR dibentuk oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI dalam sidangnya pada tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus
Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945 mengumumkan dibentuknya BKR. Presiden berpidato dengan mengajak para sukarelawan pemuda, bekas PETA, Heiho, & Kaigun buat berkumpul dalam tanggal 24 Agustus 1945 pada daerahnya masing-masing.
Anggota BKR ketika itu merupakan para pemuda Indonesia yang sebelumnya telah mendapat pendidikan militer menjadi tentara Heiho, Pembela Tanah Air (PETA), KNIL dan lain sebagainya. BKR tingkat sentra yg bermarkas pada Jakarta dipimpin oleh Moefreni Moekmin.
Di Jakarta, para pemuda dan bekas PETA berhasil merumuskan struktur BKR sesuai dengan struktur keorganisasian zaman pendudukan Jepang. Para pemuda ini menamakan dirinya sebagai pengurus BKR tingkat sentra yang terdiri menurut Kaprawi, Sutaklasana, Latief Hendraningrat, Arifin Abdurrachman, Machmud dan Zulkifli Lubis.
Foto: Havebe
Sementara itu pembentukan BKR di luar Jakarta dipelopori oleh Arudji Kartawinata (Jawa Barat), Drg Mustopo (Jawa Timur), dan Soedirman (Jawa Tengah). Disamping BKR unsur darat, juga dibentuk BKR Laut yang dipelopori oleh bekas murid & pengajar dari Sekolah Pelayaran Tinggi & para pelaut dari Jawatan Pelayaran yg terdiri berdasarkan Mas Pardi, Adam, RE Martadinata & R. Suryadi. Khusus pada Jawa Barat, Hidayat dan Kartakusumah sebagai bekas perwira KNIL bergabung dan memimpin BKR Balai Besar Kereta Api Bandung & stasiun kereta api yang lain.
Lantaran keterbatasan sarana komunikasi ketika itu, nir semua daerah di Indonesia mengetahui pembentukan BKR. Di Sumatera bagian timur & Aceh, nir pernah terbentuk BKR. Tetapi biasanya para pemuda-pemuda di daerah tadi, menciptakan organisasi yang kelak sebagai inti pembentukan tentara.
Di Aceh para pemuda mendirikan Angkatan Pemuda Indonesia (API), & para
Pembentukan BKR merupakan perubahan dari output sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 yang sebelumnya merencanakan pembentukan tentara kebangsaan. Perubahan tadi akhirnya diputuskan pada lepas 22 Agustus 1945 buat nir membentuk tentara kebangsaan. Keputusan ini dilandasi sang aneka macam pertimbangan politik.
Hasil Sidang PPKI 22 Agustus 1945 diantaranya :
- Membentuk Komite Nasional Indonesia
- Komite Nasional Indonesia Pusat
- Membentuk Partai Nasional Indonesia sebagai Partai Negara
- Membentuk Badan Keamanan Rakyat
Diplomasi sebagai andalan primer para politisi Indonesia pada memperoleh pengakuan pasca Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Tentara pendudukan Jepang yg masih bersenjata lengkap menggunakan mental yg sedang jatuh karena kalah perang, sebagai salah satu pertimbangan jua, buat menghindari bentrokan bila pribadi dibuat sebuah tentara kebangsaan. Selain itu bertujuan supaya nir memancing permusuhan dengan tentara sekutu yg akan datang ke Indonesia
Selain BKR, Pemuda di wilayah lainpun membangun badan-badan perjuangan diantaranya adalah :
- Pemuda Republik Indonesia (PRI) bermarkas di toko Ciyoda. Organisasi ini semula bernama Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (PPPI) yg bermarkas di jalan Tamblong.
- Angkatan Pemuda Indonesia (API) bermarkas di jalan Lengkong Besar
- Laskar Wanita Indonesia (Laswi) dibentuk atas inisiatif ibu Aruji Kartawinata pada 12 Oktober 1945. Dengan anggota lebih dari 300 orang yg tediri dari pasukan tempur, palang merah, penyelidikan dan perbekalan.
- Hizbullah
- Sabilillah. Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) yang merupakan cabang dari BPRI Surabaya. Anggotanya sebagian besar bekas anggota Pasukan Pelopor di masa Jepang yg dipimpin oleh Duyeh Suharsa. Kemudian BPRI dipimpin oleh Suryadi & Rivai.
- Barisan Banteng Republik Indonesia yg bermarkas di sekitar banceuy
- Barisan Berani mati
- Pemuda Indonesia Maluku
- Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi
- Laskar Rakyat
- Pasukan Istimewa
- Pasukan Garuda Putih
- Pasukan Beruang Merah dikepalai oleh Adullah Saleh di CIgereleng
- Polisi Istimewa dimpimpin oleh M.Harsono di Kebonjati
- Angkatan Muda PTT dan AM Kota Besar Bandung dengan tokohnya Ir.Juanda
- Angkatan Muda Kereta Api pimpinan A. Supian & Akhmad Tirto
Sumber :
Rahardjo, Pamoe (1995). Badan Keamanan Rakyat (BKR): Cikal Bakal Tentara Nasional Indonesia. Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA).
0 comments:
Post a Comment