Harian Sejarah -Untuk mencari kebenaran akan suatu hal. Kita akan menukan beberapa teori untuk membuktikan suatu hal, akan tetapi cocok atau tidakah teori tersebut dengan hal yang ingin kita uji kebenarannya adalah hal yang relatif.
Sebab karena nisbi itulah maka kita harus mencocokan sendiri teori yg akan kita pakai buat menguci kebenaran tadi, agar hasilnya nir keliru.
Kurang lebih ada empat teori mengenai kebenaran yg akan aku kemukakan, silahkan anda klasifikasikan sendiri sinkron kebutuhan anda.
1. Teori Tindak Bahasa
Dalam teori ?Tindak bahasa.? Jika kita menyampaikan sesuatu itu benar, maka kita tidak akan mendapatkan pengetahuan atau pengertian tambahan. Hal tadi terjadi demikian lantaran kita hanya menggaris bawahkan sesuatu yg sudah terdapat dan kita hanya mengingat sesuatu.
Contoh: Pada tahun 1825 pecah “Perang Jawa” dan adalah benar pada tahun 1825 pecah “ Perang Jawa.”
Sehingga kita dapat mengambil kesimpula bahwa kita hanya mengulang suatu kebenaran yang sebenarnya sudah diketahui & kita hanya mengingatkan dari keterlupaan.
2. Teori Pragmatis
Dalam teori ? Pragmatis? Suatu pernyataan sahih, apabila peryataan tersebut merupakan suatu panduan yg dapat diandalkan. Dalam teori ini, antara penerimaan ucapan & hasiil perbuatan memiliki suatu keterkaitan. Artinya bahwa pernyataan yg diucapkan adalah bersumber dari asal yg terpercaya, semisal : ucapan seorang pakar atau ahli, & kitab literature.
Teori ini menitik beratkan pada asal yang memberikan kebenaran. Teori ini paling sinkron menggunakan kajian ilmu sosial yg hasil penelitiaanya bisa dibuktikan & dijadikan rujukan umum.
3. Teori Korespondensi
Dalam teori ini, suatu pernyataan ?Benar? Apabila apa yg dikatakan dapat dinyatakan (dibuktikan) sesuai dengan apa yang masih ada dikehidupan nyata.
Korespondensi menuntut bukti secara fisik untuk membuktikan suatu kebenaran. Contoh : Jika seorang menyatakan bahwa Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, maka jelaslah candi tadi harus ada, & benar-sahih terletak pada Magelang, Jawa tengah bukan ditempat lain.
4. Teori Kohesi
Suatu pernyataan sahih, jika masih ada suatu keterkaitan antara suatu pernyataan dengan pernyataan lain yg dikemukakan orang lain. Jadi apabila seorang menyampaikan (mengutip) suatu pernyataan menurut pernyataan yg sebelumnya dilakukan sang orang lain dan terbukti keabsahannya maka itu kohesi.
Dalam teori kohesi ini biasanya digunakan dalam kajian Ilmu Sejarah yg memerlukan kutipan menurut ahli suatu bidang kajian sejarah buat menaruh pernyataan pada suatu ketika.
Dalam penelitian sejarah, sejauh mana pendapat dapat diterima jika serasi menggunakan pendapat yang lain pada bidang sejarah yang generik diterima. Karenanya kohersi bisa dijadikan tolak ukur penelitian sejarah untuk mengidentifikasikan suatu kebenaran.
Hal tersebut bisa diterima lantaran teori, pendapat, dan konsep sejarah yang telah diterima menentukan apakah suatu pernyataan dipercaya benar atau tidak.
Sumber :
Kuliah Rutin Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sejarah oleh Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum pada 27 September 2016
0 comments:
Post a Comment