Perang dingin sebagai perkara politik & diplomatik terpenting pada awal periode pascaperang. Hal ini berakar berdasarkan perbedaan pendapat berkelanjutan antara Uni Soviet & Amerika yg tumbuh semenjak pasca revolusi rusia pada 1917. Partai komunis Soviet pada bawah pimpinan V.I. Lenin beranggapan dirinya sebagai ujung tombak gerakan internasional yang akan menggantikan kekuatan politik yg berkuasa di Barat, juga di semua global. Pada 1918 pasukan Amerika berpartisipasi pada intervensi Sekutu di rusia mewakili pasukan Anti-Bolshevik. Amerika baru mengakui pemerintahan Uni Soviet secara diplomatik dalam 1933. Bahkan pada ketika itu, masih permanen tersisa kecurigaan. Akan namun, sepanjang Perang Dunia II, ke 2 negara bersekutu dan mengesampingkan disparitas demi melawan ancaman Nazi.
Pada akhir perang, antagonisme kembali muncul ke permukaan. Amerika berharap bisa bertukar pikiran dengan negara lain tentang konsep kemerdekaan, persamaan hak, dan demokrasi. Amerika juga berusaha belajar dari kesalahan yang secara sadar dilakukan selama pascaPerang Dunia I, ketika proteksionisme ekonomi dan kepasifan politik luar negeri Amerika diduga menyokong kemapanan kediktatoran di eropa dan kawasan lainnya. ketika lagi-lagi menghadapi keadaan dunia pascaperang saudara dan keruntuhan berbagai kerajaan, Amerika berharap dapat menjaga keseimbangan demi memungkinkan rekonstruksi negara secara damai. mengingat Depresi Besar yang pernah menghantui mereka, Amerika kini tergerak menganut sistem perdagangan bebas atas dua alasan: menciptakan pasar bagi pertanian dan industri, serta menjamin kelancaran ekspor negara di eropa Barat yang bisa digunakan untuk membangun kembali perekonomian. Pembuat kebijakan yakin, mengurangi halangan berdagang akan merangsang pertumbuhan ekonomi di dalam dan luar negeri dan dalam prosesnya juga membantu sahabat serta sekutu Amerika.
Uni Soviet punya agenda tersendiri. Sejarah tradisi pemerintahan rusia yang terpusat dan otokratis kontras dengan pemerintahan Amerika yang menekankan demokrasi. Ideologi marxist-Lenin sedikit tenggelam pada era perang namun menjadi acuan kebijakan pemerintahan Soviet. Setelah hancur akibat peperangan yang memakan nyawa 20 juta warganya, pemerintah Soviet (Uni Soviet) berniat membangun kembali dan melindungi bangsa dari konflik mengerikan semacam itu. Uni Soviet khususnya sangat khawatir akan penyerbuan lain dari barat ke dalam teritori mereka.
Lantaran begitu membenci serbuan mendadak hitler, Uni Soviet bertekad mencegah serangan semacam itu. Uni Soviet menuntut perbatasan yang ?Kokoh? & pemerintahan ?Bersahabat? Pada daerah eropa timur, & tampaknya menyamakan keduanya menggunakan penyebaran paham komunis, tanpa mengindahkan keinginan masyarakat setempat. Bagaimana pun juga, Amerika telah mengumumkan bahwa tujuannya berperang adalah mengembalikan kemerdekaan dan otonomi dalam warga Polandia, Cekoslowakia, dan bangsa lain pada tempat eropa tengah dan timur.
Sumber: Garis Besar Sejarah Amerika
0 comments:
Post a Comment