Pada 1 Januari 1959, Kuba dihadapkan oleh revolusi yang dipelopori oleh Fidel Castro, pemimpin Gerakan 26 Juli. Diktator Kuba, Fulgencio Batista melarikan diri dari insiden revolusi. Di tengah perayaan dan kekacauan di Ibu Kota Kuba, Kota Havana. Amerika Serikat tengah memperdebatkan cara terbaik untuk menyingkirikan Castro yang mereka sebut sebagai radikal kuba yang tak menyenangkan dan anti-Amerika.
Batista merupakan seorang veteran perang 1933-1944. Pemerintah AS mendukung Batista untuk merebut kekuasaan Kuba pada tahun 1951. Castro dan pengikutnya termasuk tokoh revolusioner Amerika Selatan, Che Guevara mendarat di Kuba untuk menggulingkan diktator Kuba Fulgencio Batista. AS terus mendukung Batista untuk tetap pada kekuasaannya di Kuba.
Fidel Castro (kiri) dan Che Guevara (kanan) | Foto: wp-content |
Sosok Fidel Castro yg berkarisma & retrorikanya yang nasionalis menciptakan lebih banyak didominasi masyarakat Kuba mendukung revolusi. Masyarakat menilai pemerintahan Batista yg disokong AS hanya mengakibatkan negatif bagi masyarakat. Merajalelanya korupsi, kekejaman, & kediktatoran yang tumbuh fertile di bawah pemerintahan Batista sebagai sumber keresahan rakyat. Kenyataan ini memaksa AS buat menarik dukungan perlahan-lahan terhadap Batista. Alaihi Salam lebih memilih mencari cara lain lain buat menggulingkan Fidel Castro dan Che Guevara.
Batista yang digulingkan melarikan diri bersama sejumlah pendukungnya ke Republik Dominika dalam 1 Januari 1959. Hakim Manuel Urrutia ditujuk sebagai presiden ad interim. Semantara itu warga Kuba merayakan runtuhnya rezim Batista di Havana, beserta dengan itu barisan pendukung Castro berkecimpung cepat memasuki Havana buat membentuk kekuatan baru. Pejuang Gerilya dan Castro merayakan dengan bernyanyi atas kemenangannya pada Havana pada 7 Januari 1959.
Batista yang digulingkan melarikan diri bersama sejumlah pendukungnya ke Republik Dominika dalam 1 Januari 1959. Hakim Manuel Urrutia ditujuk sebagai presiden ad interim. Semantara itu warga Kuba merayakan runtuhnya rezim Batista di Havana, beserta dengan itu barisan pendukung Castro berkecimpung cepat memasuki Havana buat membentuk kekuatan baru. Pejuang Gerilya dan Castro merayakan dengan bernyanyi atas kemenangannya pada Havana pada 7 Januari 1959. |
Fidel Castro membawa semangat nasionalisme Kuba yg mengkhawatirkan bagi AS. Castro menasionalisasikan properti & perusahaan AS pada Kuba, bersekutu dengan Partai Komunis & tumbuh berdampingan menggunakan Uni Soviet, musuh utama AS dalam Perang Dingin.
Pemimpin Kuba Fidel Castro, kanan bawah, duduk di pada tangki Tank Soviet SAU-100?Dekat Playa Giron, Kuba, selama pencaplokan Teluk Babi, pada 17 ?April 1961.
Pemimpin Kuba Fidel Castro, kanan bawah, duduk di dalam tangki Tank Soviet SAU-100 dekat Playa Giron, Kuba, selama invasi Teluk Babi, pada 17 April 1961. |
AS mengambil sikap dengan memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Kuba. Pemerintah AS memberlakukan embargo perdagangan dan perjalanan menuju Kuba yang berlaku hingga tahun 2015. AS kemudian melakukan serangkaian tindakan keras untuk menggulingkan Fidel Castro. Pada bulan April 1961. Pemerintah AS melakukan operasi rahasia dan melakukan invasi ke Teluk Babi, diwilayah tersebut terbangun fasilitas rudal nuklir Uni Soviet. Upaya ini gagal karena Castro telah mengetahui rencana tersebut. Serangkaian tindakan AS terus gagal untuk menggulingkan Fidel Casto.
Fidel Castro 1976 (Foto/Prensa Latina File ) |
Fidel Castro mengakhiri riwayat hidupnya dalam 25 November 2016 pada Ibukota Havana, Kuba, Fidel Castro mati dalam usia 90 tahun.
Fidel Castro mengakhiri riwayat hidupnya pada 25 November 2016 di Ibukota Havana, Kuba, Fidel Castro meninggal pada usia 90 tahun.
0 comments:
Post a Comment