Mungkin Ku Yang Salah ...
Terlalu Terlalu Cinta Dalam Tatapan Pertama...
Dan Merumuskannya Dalam Sukma...
Dalam Mata Mu Telah Tersirat...
Tak Ada Cinta Dan Sayang Yang Selama Ini Kita Jalani...
Kau Bukan Mencinta, Tetapi Kau Hanya Menerima...
Tak Ada Mawar Merah Yang Selama Ini Bersemi...
Hanya Marwar Hitam Yang Selama Ini Membohongi...
Sesungguhnya Ku Telah Tau Sejak Lama...
Tapi Ku Hiraukan, Berharap Waktu Kan Merubahnya...
Tetapi Tak Kunjung Ku Temui...
Makna Cinta Yang Nampak Dari Matamu...
Kisah Kita Hanyalah Sebuah Tirai Merah...
Bagai Teater Yang Penuh Akan Sandiwara...
Kau Menjadi Peran Utama Sekian Lama...
Tanpa Sadar Ku Tertipu Daya...
Bagaikan Sebuah Hipnotis...
Tak Tersadar Ku Terjatuh Di Dalamnya...
Kau Memang Wanita Yang Memberi Sejuta Warna...
Kau Memang Wanita Yang Memberi Sebuah Kisah...
Tetapi Sayang...
Kau Juga Wanita Pertama Yang Membelengguku Dalam Derita...
Yang Tersiksa Karena Kesepian Sepeninggalan Engkau...
Kini Kau Bagai Merpati, Yang Terbang Bebas Mencari Cinta Yang Kau Cari...
Biarlah Ku Begini, Dengan Sayapku Yang Telah Mati...
Yang Tak Mungkin Terbang Mencari Cinta Yang Lain...
Hanya Bisa Terdiam Dan Bersyair...
Kala Malam Mengukir Sebuah Puisi...
Dengan Nada Sedih Ku Bernyanyi...
Bejudul " Setetes Harapan Tak Pasti "
Pelupuk Mata Mulai Menitikan Air Mata...
Jatuh Menuju Dasar Hati...
Dengan Lirih Mentorehkan Pedih...
Yang Membuat Luka Hati Ini...
Dalam Harmoni Cinta Ku Bertasbih...
Menjaga Cinta Yang Abadi...
Dengan Sukma Nirmala Yang Menyelimuti...
Beserta Setitik Harapan Tuk Kembali...
Hanya Tetes Air Mataku Dan Seulas Senyuman...
Yang Bisa Kuberikan Kepadamu...
Dalam Hangat Bekas Pelukmu...
Dalam Bayang Senyummu Kala Malamku...
Ku Rasakan Damai Selalu ...
Yang Kini Sirna Bersama Angan Dan Harapan .
0 comments:
Post a Comment