Di latarbelakangi kemenangan kaum liberal Belanda di parlemen, menyebabkan perubahan sistem pemerintahan koloni Hindia Belanda yang sekarang menerapkan sistem Politik Pintu Terbuka. Sistem yang lalu membawa cara-cara kapitalisme & liberalisme di Hindia Belanda.
Sistem sewa tanah kembali diterapkan di Hindia Belanda dengan dibukanya perkebunan swasta dan pertambangan. Pada masa ini pribumi memiliki hak untuk melakukan usaha secara bebas. Para pengusaha atau investor memiliki hak untuk menyewa tanah dengan waktu sewa hingga 75 tahun, hak ini dikenal dengan sebutan Hak Eupfarhct. Pemerintah kemudian membangun jalur-jalur infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan-pelabuhan.
Kondisi Masyarakat Pada Masa Perkebunan Swasta
Masyarakat pada masa perkebunan partikelir mengalami gagap teknologi, hal ini terjadi karena penerapannya mesin-mesin industri pada pengelolaan hasil perkebunan. Kehidupan petani cenderung nir stabil karena kekurangan uang buat menghidupi kehidupannya, hasil dari sewa tanah yg mini dengan rentan ketika yang lama membuat petani harus mencari cara lain pekerjaan dengan bekerja di perkebunan partikelir, sehinga muncul kelas sosial baru, yaitu ?Buruh kontrak?.
Dualisme ekonomi terjadi antara golongan pengusaha perkebunan partikelir berskala akbar dengan rakyat pribumi yg hanya ikut dan dalam sektor perkebunan mini . Perlawanan politik pada masa ini cenderung kecil tanpa adanya perlawanan skala besar . Perlawanan dalam masa ini sebatas pada gerakan perlawanan petani dan buruh terhadap pengusaha.
Berakhirnya Perkebunan Swasta
Kemunculan SDA baru menjadi cara lain eksploitasi yang lebih menguntungkan dibanding komoditi perkebunan yang harganya telah tidak terlalu tinggi pada Eropa. Pertambangan merupakan asal ekonomi baru yg diandalkan swasta.
Kritik dari kalangan Humanis Belanda diantaranya Barron van Hoewell, seorang pendeta yang kerap kali datang ke Hindia Belanda dan menyuarakan penghentian politik liberal, kemudian Van der Venter seorang penulis yang menyuarakan aspirasinya terhadap penolakan politik liberal di Koran de Gids.
Munculnya gerakan perlawanan dari petani yang berbentuk kepercayaan supranatural misalnya Milennarisme, Mesianisme, dan Ratu Adil. Mereka menduga Ratu Adil dapat membawa mereka pada tatanan global baru yang mambawa mereka mencapai masa keemasannya berdasarkan ramalan Jayabaya.
0 comments:
Post a Comment