Kembali pada Perilaku Menyimpang. Perilaku Menyimpang mempunyai beberapa ciri-cici yang wajib diketahui. Ciri-karakteristik tersebut meliput hal yg bisa didefinisikan & respon berdasarkan warga atas tindakan konduite menyimpang. Paul B. Horton setidaknya menaruh enam karakteristik-karakteristik dari Perilaku Menyimpang.
(Soal dan Pembahasa Perilaku Menyimpang & Pengendalian Sosialdisini)
Berikut ini merupakan karakteristik-ciri Perilaku Menyimpang berdasarkan Paul B. Horton:
Penyimpangan harus dapat didefinisikan
Tidak ada perbuatan yg terjadi begitu saja dinilai atau dianggap menyimpang. Perilaku menyimpang bukanlah hanya dari karakteristik tindakan yang dilakukan orang, melainkan akbiat menurut adanya peraturan dan penerapan hukuman yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut yan mengakibatkan pelaku berbuat hal yang menyimpang.
Penyimpangan sanggup diterima atau bisa pula ditolak
Tidak seluruh konduite menyimpang negatif, terdapat pula yang diterima bahkan dihormati misalnya orang genius yg mengungkapkan pendapat baru yg bertentangan dengan pendapat umum. Sedangkan perampokan, penghilangan nyawa, & mengembangkan teror bom atau gas beracun termasuk penyimpangan yg ditolak warga .
Penyimpangan nisbi dan penyimangan mutlak
Di dalam satu masyarakat tidak ada seorang pun yang termasuk dalam kategori sepenuhnya penurut (konformis) atau taat peraturan. Pada dasarnya semua orang normal pasti pernah melakukan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku, namun terdapat batas-batas tertentu yang bersifat relatif untuk setiap orang.
Dari sini kita bisa melihat penyimpangan berdasarkan berapa banyak yg dilakukan. Apakah seorang terkadang melakukan penyimpangan (relatif) atau seringkali melakukan defleksi (mutlak).
Penyimpangan terhadap budaya konkret atau budaya ideal
Budaya ideal disini adalah semua peraturan hukum yg berlaku pada suatu grup warga . Namun, menurut kenyataannya, tidak orang yang patuh menurut semua peraturan resmi. Antara budaya nyata & budaya ideal selalu terjadi kesenjangan. Artinya, peraturan yg telah menjadi pengetahuan generik pada kehidupan sehari-hari yang cenderung poly dilanggar.
Terdapat norma-norma penghindaran dalam defleksi sosial
Jika suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang suatu perbuatan ingin sekali diperbuat oleh banyak orang, akan muncul norma-norma pengindaran.Norma Pengindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa harus dengan menentang nilai-nilai dengan tata kelakuan secara terbuka. Jadi, norma-norma yang sifatnya setengah melembaga (semi institutionalized).
Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan)
Penyimpangan sosial nir selalu sebagai ancaman karena umumnya dianggp menjadi indera pemelihara ketenangan atau ketentraman sosial. Di satu pihak, masyarakat memerlukan keteraturan dan kepastian dalam kehidupan.
0 comments:
Post a Comment