Bagi Bangsa Indonesia Nasionalisme merupakan suatu gerakan kebangsaan yg muncul dalam bangsa Indonesia buat menjadi sebuah bangsa yg merdeka & berdaulat. Sejak abad 19 & abad 20 muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Asia Afrika khususnya Indonesia.
Faktor-Faktor Nasionalisme Indonesia
Faktor-faktor yang mempengaruhi keluarnya nasionalisme :
Faktor berdasarkan pada (Internal)
1. Kenangan kejayaan masa lampau
Bangsa-bangsa Asia & Afrika telah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk & berkembangnya imperialisme & kolonialisme barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir, & Persia pernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa yg merdeka dan berdaulat. Kejayaan masa lampau mendorong semangat buat melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak menggunakan adanya kenangan akan kejayaan dalam masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Dimana pada masa Majapahit, mereka sanggup menguasai daerah seluruh Nusantara, sedangkan masa Sriwijaya sanggup berkuasa pada samudera karena maritimnya yg bertenaga.
Dua. Bersatunya negara-negara Asia dan Afrika sejak zaman dahulu kala
Faktor yang mendorong rasa nasionalisme bangsa Asia bukanlah dampak penjajahan yg dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika, melainkan rasa persatuan itu telah dimiliki sejak zaman dahulu kala terutama sesama ras, ataupun kerjasama perdagangan yang telah saling melengkapi antara suku penghasil benda yang berlainan (sehingga terjadi pertukaran tanpa adanya keserakahan misalnya yg dilakukan bangsa barat). Mereka saling menghormati dan menjaga. Namun kedatangan bangsa barat yang menjajah mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sebagai akibatnya mereka ingin menentang imperialisme barat.
3. Munculnya golongan cendekiawan
Perkembangan pendidikan mengakibatkan keluarnya golongan cendekiawan baik hasil berdasarkan pendidikan barat juga pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak & pemimpin munculnya organisasi konvoi nasional Indonesia yg selanjutnya berjuang buat melawan penjajahan.
4. Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan
- Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari Indonesia.
- Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.
- Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya asing di Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga serta menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.
Faktor dari luar (Eksternal)
1. Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
Pada tahun 1904-1905 Jepang melawan Rusia & tentara Jepang berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini dikarenakan, modernisasi yg dilakukan Jepang yang sudah membawa kemajuan pesat pada berbagai bidang bahkan dalam bidang militer. Awalnya dengan kekuatan yang dimiliki tadi Jepang sanggup melawan Korea tetapi lalu dia melanjutkan ke Manchuria dan beberapa daerah di Rusia. Keberhasilan Jepang melawan Rusia inilah yang mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika mulai bangkit melawan bangsa asing di negerinya.
2. Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara
Pergerakan Kebangsaan India
India buat menghadapi Inggris menciptakan organisasi kebangsaan menggunakan nama ?All India National Congres?. Tokohnya, Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal Nehru, B.G. Tilak, dsb. Mahatma Gandhi memiliki dasar perjuangan :
- Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.
- Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun walaupun mereka masuk kantor atau pabrik.
- Satyagraha, merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris.
- Swadesi, merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri.
- Selain itu adanya pendidikan Santiniketan oleh Rabindranath Tagore.
Gerakan Kebangsaan Filipina
Digerakkan oleh Jose Rizal menggunakan tujuan buat mengusir penjajah bangsa Spanyol pada wilayah Filipina. Novel yang dikarangnya berupaNoli Me Tangere (Jangan Sentuh Aku). Jose ditangkap tanggal 30 September 1896 dijatuhi sanksi mangkat . Akhirnya dilanjutkan Emilio Aquinaldo yang berhasil memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni 1898 tetapi Amerika Serikat berhasil menguasai Filipina dari kemerdekaan baru diberikan Amerika Serikat dalam 4 Juli 1946.
Gerakan Nasionalis Rakyat Cina
Gerakan ini dipimpin sang Dr. Sun Yat Sen, yg mengadakan pembaharuan dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu I:
1. Republik Cina adalah suatu negara nasional Cina
2. Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan masyarakat)
tiga. Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya.
Apa yg dilakukan sang Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan masyarakat Indonesia. Terlebih lagi selesainya terbentuknya Republik Nasionalis Cina (1911)
Pergerakan Turki Muda (1908)
Dipimpin sang Mustafa Kemal Pasha menuntut pembaharuan & modernisasi pada segala sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar bisa menumbangkan Khilafah (Negeri Islam)menggunakan faham racun (nasionalisme & sekulerisme). Mustafa Kemal merupakan agen Inggris (Negeri Penjajah). Gerakan Turki Muda ini poly mensugesti munculnya konvoi nasional di Indonesia.
Pergerakan Nasionalisme Mesir
Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) menggunakan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri Mesir. Adanya pandangan terbaru dari Mesir yang dikemukakan sang Muhammad Abduh mempengaruhi berdirinya organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia misalnya Muhammaddiyah.
Intinya dengan gerakan kebangsaan dari banyak sekali negara tersebut mendorong negara-negara lain termasuk Indonesia buat melakukan hal yang sama yaitu melawan penjajahan dan kolonialisme di negaranya.
Tiga. Munculnya Paham-paham baru
Mundulnya paham-paham baru di luar negeri seperti nasionalisme, liberalism, sosialisme, demokrasi dan panislamisme juga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa pada Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi (paham) pada organisasi pergerakan nasional yg ada pada Indonesia.
Pertumbuhan dan Pearkembangan Nasionalisme Di Indonesia
Tumbuhnya Nasionalisme pada Indonesia
Lantaran adanya faktor pendukung diatas maka pada Indonesiapun mulai muncul semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme ini dipakai menjadi ideologi/paham bagi organisasi pergerakan nasional yg ada. Ideologi Nasional di Indonesia diperkenalkan olehPartai Nasional Indonesia (PNI) yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
PNI bertujuan buat memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dari penjajahan. Sedangkan cita-citanya merupakan mencapai Indonesia merdeka dan berdaulat, dan mengusir penjajahan pemerintahan Belanda pada Indonesia. Dengan Nasionalisme dijadikan menjadi ideologi maka akan menampakan bahwa suatu bangsa memiliki kecenderungan budaya, bahasa, wilayah dan tujuan dan harapan. Sehingga akan mencicipi adanya sebuah kesetiaan yang mendalam terhadap grup bangsa tadi.
Perkembangan Nasionalisme pada Indonesia
Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali menggunakan pembentukan identitas nasional yaitu menggunakan adanya penggunaan istilah ?Indonesia? Buat menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia ditinjau sebagai identitas nasional, lambang usaha bangsa Indonesia pada menentang penjajahan.
- Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi kepentingan Indonesia bukan atas J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan nusantara dalam tulisannya pada tahun1850.
- Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut penduduk nusantara dengan Indonesia.
- Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.
- Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang awalnya bernama Indische Vereningingmenjadi Perhimpunan Indonesia.
- Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka
- Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang di luar wilayah Indonesia.
- Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Peranan Nasionalisme pada Indonesia
Perkembangan nasionalisme yg menunjuk pada upaya buat melakukan konvoi nasional guna seakan melawan penjajah tidak sanggup lepas dari kiprah aneka macam golongan yg terdapat pada warga , seperti golongan terpelajar/kaum cendekiawan, golongan profesional, dan golongan pers.
a. Golongan Terpelajar
Golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia waktu itu termasuk pada grup elite karena masih sedikit penduduk pribumi yg bisa memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang istimewa bagi masyarakat Indonesia.
Mereka memperoleh pendidikan melalui sekolah-sekolah yg didirikan kolonial yang dirasa mempunyai kualitas baik. Dengan pendidikan model barat yang mereka miliki, golongan terpelajar dicermati menjadi orang yang memiliki pandangan yang luas sehingga nir sekedar dikenal saja tetapi mereka dipercaya memiliki kepekaan yang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di kelas mereka akan menciptakan kelompok mini buat saling bertukar pandangan baru menyatakan pemikiran mereka tentang negara Indonesia melalui diskusi bersama.
Meskipun mereka asal dari daerah yg tidak sinkron tetapi mereka merasa senasip sepenanggunagan buat mengatasi beserta adanya penjajahan, kapitalisme, dekadensi, peneterasi budaya, & kemiskinan masyarakat Indonesia. Hingga akhirnya mereka membentuk serikat yg selanjutnya sebagai Oragnisasi Pergerakan Nasional. Mereka membentu organisasi-organisasi modern yang berwawasan nasional.
Mereka berusaha menanamkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, menanamkan rasa nasionalisme, menanamkan semangat buat memprioritaskan segalanya demi kepentingan nasional daripada kepentingan eksklusif melalui organisadi tersebut. Selanjutnya melalui organisasi pergerakan nasional tersebut mereka melakukan gerakan buat melawan penjajahan yang selanjutnya membawa Indonesia dalam kemerdekaan.
Jadi Golongan terpelajar memiliki peran yang akbar bagi Indonesia meskipun keberadaannya sangat terbatas (minoritas) tetapi golongan terpelajar inilah yang menjadi pelopor konvoi nasional Indonesia hingga akhirnya kita berjuangan melawan penjajah dan memperoleh kemerdekaan.
b. Golongan Profesional
Golongan profesional merupakan mereka yang memiliki profesi tertentu seperti guru, dan dokter. Keanggotaan golongan ini hanya terbatas pada orang seprofesinya. Golongan profesional ini lebih banyak ada dan mengembangkan profesinya didaerah perkotaan. Golongan profesional pada masa kolonial memiliki hubungan yang dekat dengan rakyat, sehingga mereka dapat mengetahui keberadaan rakyat Indonesia pada saat itu. Sehingga golongan ini dapat menggerakkan kekuatan rakyat untuk menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda.
1. Peran Pengajar
- Guru merupakan ujung tombak perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya dan berjuang memajukan bangsa Indonesia dari keterbelakangan.
- Guru memberikan pendidikan dan pengajaran kepada generasi penerus bangsa melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada baik itu sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial maupun sekolah yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia.
- Melalui pendidikan tersebut guru dapat menanamkan rasa kebangsaan/ rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga anak-anak kaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari pemerintah kolonial Belanda.
- Guru telah membangun dan membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia.
- Guru telah mendidik dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang yang dapat diandalkan dalam memperjuangkan kebebasan bangsa Indonesia dari cengkeraman kaum penjajah.
- Orang-orang pribumi mulai menghimpun kekuatan dan berjuang melalui organisasi-organisasi modern yang didirikannya. Organisasi-organisasi perjuangan yang didirikan oleh kaum terpelajar bangsa Indonesia dijadikan sebagai wadah perjuangan di dalam menentukan langkah-langkah untuk mengusir pemerintah kolonial Belanda dan berupaya membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan asing.
Bagi guru tempat perjuangan mereka merupakan forum-forum pendidikan yg terdapat, pada sekolah tersebut pengajar membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia buat mencapai kemerdekaannya.
Contoh lembaga pendidikan yang terdapat, yaitu :
- Perguruan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara
- Lembaga Pendidikan Perguruan Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan
- Melalui gurulah dihasilkan tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia maupun tokoh-tokoh besar dunia. Di tangan gurulah terletak maju mundurnya sebuah bangsa. Jadi jika tidak ada guru maka mungkin Indonesia tidak dapat terbebas dari Kekuasaan kolonial.
2. Peran Dokter
- Pada masa kolonial dokter memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat.
- Dokter dapat merasakan kesengsaraan dan penderitaan yang dialami rakyat Indonesia melalui penyakit yang dideritanya. Ia mendengarkan berbagai keluhan yang dialami oleh rakyat Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Indonesia adalah akibat dari berbagai tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.
- Ketergerakan hati mereka diwujudkan melalui perjuangan dengan membentuk wadah organisasi yang bersifat sosial dan budaya yang diberinama Budi Utomo yang didirikan 20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Gunawan Mangunkusumo.
c. Golongan Pers
Pers telah mulai masuk ke Indonesia dalam abad ke-19, & masuknya pers pada Indonesia memberikan pengaruh yang cukup akbar bagi bangsa Indonesia. Wujud perkembangan pers dapat dilihat dalam bentuk surat warta juga majalah. Awalnya surat liputan yg tersebar hanya digunakan untuk orang-orang asing tetapi karena buat mengejar pelanggan berdasarkan rakyat pribumi maka ada surat informasi yg pada modali orang Cina namun memakai bahasa Melayu. Peran media :
- Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui surat kabar tersebut ternyata dimuat isu-isu mengenai masalah politik yang sedang berkembang sehingga secara tidak langsung melalui surat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Indonesia.
- Melalui Surat kabar/ majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu memperluas pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat membentuk pendapat (opini) umum.
- Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan di surat kabar dan media masa sehingga menumbuhkan pemikiran dan pandangan kritis pembaca yang dapat membangkitkan kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia.
- Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang paling potensial untuk memuat berita, wawasan dan polemik (tukar pikiran melalui surat kabar), bahkan ide dan pemikiran secara struktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luas.
- Meskipun pada masa itu ruang gerak pers dibatasi dan dikontrol ketat oleh pemerintah kolonial. Tetapi melalui surat kabar tersebut sebagai sarana untuk menyampaikan segala sesuatu yang dikehendaki dan diprogramkan oleh pemerintah sehingga sedapat mungkin bisa diinformasikan kepada masyarakat luar. Dimana pemberitahuannya lebih memihak pada pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Pada masa konvoi nasional Indonesia, surat fakta memiliki peranan yg sangat krusial bahkan organisasi konvoi nasional Indonesia telah mempunyai surat fakta sendiri-sendiri, misalnya Darmo Kondo (Budi Utomo), Oetoesan Hindia (Sarekat Islam), Het Tiidsriff & De Expres (Indische Partij), Indonesia Merdeka (Perhimpunan Indonesia), Soeloeh Indonesia Moeda (PNI), Pikiran Rakyat(Partindo), Daulah Ra?Jat (PNI Baru)
Surat informasi yang dimiliki oleh organisasi-organisasi tadi sebagai keliru satu wahana buat menyampaikan bentuk-bentuk usaha pada warga , supaya warga dapat mengetahui dan memberikan dukungan kepada organisasi-organisasi itu.
Nasionalisme di Indonesia mengalami kemajuan & perkembangan yang sangat pesat ketika secara resmi Budi Utomo (Perpanjangan tangan Belanda) diakui oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1908. Secara singkat perkembangan nasionalisme Indonesia sebagai lebih ramai semenjak berdiri Budi Utomo hingga Proklamasi Kemerdekaan. Sejak budi utomo berdiri organisasi-organisasi yg mengusahakan pemugaran dan syarat warga Indonesia.
Tahapan perkembangan nasionalisme Indonesia merupakan menjadi berikut.
- Periode Awal Perkembangan - Dalam periode ini gerakan nasionalisme diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Indonesia, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah.
- Periode Nasionalisme Politik - Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Indische Partij dan Gerakan Pemuda.
- Periode Radikal - Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah). Organisasi yang bergerak secara non kooperatif, seperti Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI.
- Periode Bertahan - Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh pertimbangan. Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi dan gerakan yang berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.
Dari perkembangan nasionalisme tadi akhirnya sanggup menggalang semangat persatuan dan impian kemerdekaan menjadi bangsa Indonesia yg bersatu menurut berbagai suku di Indonesia. Nasionalisme adalah rasa luhur yang dimiliki bangsa Indonesia, cerminan dari komitmen yang pernah diikrarkan berpuluh-puluh tahun lampau, bertolak berdasarkan rasa persaudaraan, senasib sepenanggungan.
Source Included
0 comments:
Post a Comment