Guillotine sebagai metode utama pada eksekusi mati pada Perancis sampai akhir abad ke-20. Terpidana meninggal Hamida Djandoubi sebagai korban terakhir alat ini tahun 1977. Namun penggunaan guillotine secara resmi dilarang tahun 1981 sehabis pemerintah Perancis melarang indera ini digunakan. |
Harian Sejarah -Guillotine merupakan salah satu metode untuk mengeksekusi terpidana mati di eropa. Terhitung sudah ribuan kepala yang merasakan ketajamannya. Alat ini pernah digunakan selama lebih dari 200 tahun dalam pemerintahan di berbagai Negara. Guillotine juga menjadi semacam perlambangan dari Revolusi Perancis dan digunakan hingga akhir abad ke 20 di Perancis.
Guillotine Mulai Digunakan Saat Abad Pertengahan
Halifax Gibbet, indera yang mirip Guillotine. (Foto: everystockphoto.Com) |
Alat ini mulai dinamakan guillotine pada akhir abad ke 18 saat Revolusi Perancis. Sebenarnya ada beberapa alat yang memiliki kemiripan dengan guillotine di beberapa Negara eropa lainnya, seperti planke di Jerman, Halifax Gibbet di Inggris dengan mekanisme yang serupa juga. Guillotine sebenarnya merupakan penyempurnaan dari dua alat eksekusi era Renaisans yakni mannaia dari Italia dan Scottish Maiden.
Awalnya Didesain Agar Proses Eksekusi Tidak Menyakitkan
Dr. Joseph Guillotin. (Foto: breastmilk.Com) |
Permulaan terciptanya Guillotine berakar berdasarkan akhir 1789 dimana Dr. Joseph Guillotin mengajukan rancangan indera hukuman kepada pemerintah Perancis. Ia beranggapan bahwa indera tadi dapat mengurangi penderitaan para terpidana mangkat lantaran pribadi memenggal kepala menggunakan cepat, nir seperti eksekusi menggunakan kapak ataupun pedang yang kadang mengalami kendala. Akhirmya tahun 1792, guillotine mulai ?Memakan? Korbannya. Disebut guillotine lantaran Dr. Guillotin yang menciptakannya.
Guillotine Menjadi Mainan Anak-Anak
Ilustrasi mainan guillotine. (Foto:pinterest.Com) |
Lantaran acapkali menonton eksekusi dengan guillotine, anak-anak bahkan memainkan miniaturnya. Pada abad ke 18, terdapat replica guillotine dengan tinggi 2 kaki buat mainan anak-anak. Anak-anak menggunakannya buat membunuh binatang kecil, dan akhirnya pemerintah melarangnya lantaran membahayakan.
Eksekutor Guillotine Sangat Dikenal Publik
Penonton memenuhi hukuman di publik. (Foto: rarehistoricalphotos.Com) |
Ketika popularitas alat ini naik daun, para eksekutornya juga ikut populer. Para eksekutor menerima popularitas dan kehormatan selama era Revolusi Perancis. Pekerjaan ini kadang-kadang dilakukan sebagai bisnis famili. Banyak generasi dari keluarga Sanson yang bekerja menjadi eksekutor menurut tahun 1792 hingga 1847 yg merenggut ketua Kaisar Louis XVI & Marie Antoinette & banyak lainnya. Keluarga Deibler pula dipercaya buat mengekeskusi tahun 1897 hingga 1939. Para eksekutor ini sebagai wangsit dan idola masyarakat waktu itu.
Penelitian Kepada Terpidana Guillotine dilakukan
Eksekusi pada Hadapan Publik. (Foto:pinterest.Com) |
Sejak awal penggunaannya, banyak gossip muncul dalam pelaksanaan hukuman guillotine lantaran para terpidana meninggal kabarnya masih sadar setelah kepalanya dipenggal. Debat tadi hingga ke daerah New Heights tahun 1793 waktu eksekutor menyenggol kepala terpidana tewas & para penonton melihat terdapat gerakan pada kepala yg telah dipotong. Para dokter lalu mulai meneliti apakah benar korban masih hidup waktu kepalanya sudah dipenggal. Jawaban tadi lalu ditemukan melalui percobaan menggunakan memakai tikus & mempunyai output bahwa otak masih bekerja beberapa dtk sehabis ketua orang dipenggal.
Digunakan Nazi Jerman.
Guillotine milik Nazi. (Foto: forum.Axishistory.Com) |
Mungkin guillotine paling dkenal pada Perancis, namun alat ini tercatat digunakan juga saat era Hitler. Hitler mengakibatkan alat ini sebagai metode resmi hukuman tewas tahun 1930-an dan masih ada 20 indera tadi pada seluruh Jerman. Menurut data Nazi, lebih kurang 16.500 orang dihukum dalam 1933 sampai 1945.
Digunakan Hingga 1970-an
Terpidana meninggal terakhir yg dihukum menggunakan guillotine. (Foto: jeremymercer.Net) |
Guillotine sebagai metode utama pada eksekusi mati pada Perancis sampai akhir abad ke-20. Terpidana meninggal Hamida Djandoubi sebagai korban terakhir alat ini tahun 1977. Namun penggunaan guillotine secara resmi dilarang tahun 1981 sehabis pemerintah Perancis melarang indera ini digunakan.
First Published with English language by History.Com
0 comments:
Post a Comment