Organisasi semi-militer sebenarnya diperuntukan menjadi pasukan cadangan yang dibuat oleh Jepang. Hal ini karena peperangan Asia Timur Raya yg hanya melibatkan Jepang di pihak blok poros harus mengerahkan pasukan yang akbar melawas kekuatan sekutu yang beserta-sama memerangi Jepang di Asia-Pasifik, sekaligus memerangi Jerman pada Eropa dan Italia di Afrika.
SEINENDAN
Seinendan atau yang dikenal menjadi Korps Pemuda merupakan organisasi semi militer yang dibuat Jepang dengan beranggotakan para pemuda berusia antara 14-22 tahun. Seinendan didirikan tepatnya dalam lepas 29 April 1943 dengan beranggotakan sekiranya 3500 orang pemuda berdasarkan seluruh Jawa.
Seinendan dibentukan menggunakan buat mendidik & melatih para pemuda supaya bisa menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
Dibalik tujuan tersebut tentu saja, terdapat tujuan lain dengan dibentuknya Seinendan ini. Jepang melatih para pemuda Indonesia pula dimaksudkan untuk memperoleh tenaga cadangan menurut pemuda guna memenangkan peperangan Asia Timur Raya melawan Sekutu.
Fungsi Seinendan
Dalam pertahanan peperangan, Seinendan difungsikan sebagai barisan cadangan yang mengamankan barisan belakang. Agar lebih efektif dan efisien, pengkoordinasian Seinendan diserahkan kepada penguasa setempat. Misalnya pada wilayah taraf syu, diketuai syucokan. Begitu juga di daerah ken, ketuanya kenco dan seterusnya.
Keanggotaan Seinendan
Untuk memperbanyak anggota, Seinendan pula menggerakkan Seinendan bagian puteri (Josyi Seinendan). Seiring berjalannya waktu, jumlah Seinendan terus bertambah hingga akhir pendudukan Jepang di Indonesia. Jumlahnya kala itu bahkan mencapai 500 ribu pemuda.
Adapun tokoh perjuangan Indonesia yang pernah sebagai anggota Seinendan diantaranya, Latif Hendraningrat dan Sukarni.
KEIBODAN
Keibodan atau Korps Kewaspadaan merupakan organisasi semimiliter yg anggotanya merupakan pemuda berusia antara 25 hingga 35 tahun. Organisasi ini dibentuk dalam tanggal 29 April 1943 dengan tujuan buat membantu Polisi Jepang dalam masa penjajahan di Indonesia.
Keibodan jua memiliki ketentuan utama supaya setiap orang yg dapat masuk harus memiliki badan yang sehat dan berkepribadian baik. Jika dipandang dari usia anggotanya, keibodan lebih siap dan matang buat membantu tentara Jepang dalam keamanan dan ketertiban. Contoh kegiatan pada membantu polisi pada mengatur kemudian lintas dan pengamanan desa.
Organisasi Seinendan dan Keibodan didirikan di seluruh daerah Indonesia, meski namanya berbeda-beda. Misalnya di Sumatera dikenal dengan Bogodan dan di Kalimantan disebut dengan Borneo Konan Kokokudan/Sameo Konen Hokokudan. Selain di Indonesia, penduduk Cina juga mengenal organisasi ini dengan sebutan Kakyo Keibotai.
FUJINKAI
Fujinkai atau Perkumpulan Wanita adalah organisasi semi militer Jepang yg beranggotakan para perempuan , dibuat pada bulan Agustus 1943. Pembentukan organisasi ini di prakarsai sang para istri pegawai wilayah & diketuai oleh isteri-istri kepala wilayah tadi.
Untuk anggota dari Fujinkai itu sendiri minimal wajib berusia 15 tahun. Tugas utama Fujinkai ini yaitu menaikkan kesejahteraan dan kesehatan warga melalui aktivitas pendidikan dan kursus-kursus. Saat situasi semakin memanas, Fujinkai dilatih militer sederhana, bahkan pada tahun 1944 dibuat ?Pasukan Srikandi? Guna membantu perang melawan Sekutu.
SUISHINTAI
Suishintai dibentuk dari atas dasar keputusan kedap Chuo-Sangi-In (Dewan Pertimbangan Pusat). Salah satu keputusan rapat tadi adalah merumuskan cara buat menumbuhkan pencerahan warga untuk memenuhi kewajiban dan membentuk persaudaraan pada rangka mempertahankan tanah airnya menurut serangan musuh.
Rapat tadi membuat keputusan rapat dalam lepas 1 November 1944 yang lalu Jepang menciptakan organisasi bernama ?Suishintai? Pada bahasa Indonesia ?Barisan Pelopor?.
Suishintai ini dibutuhkan bisa menaikkan kesadaran warga sehingga siap buat membantu Jepang pada mempertahankan Indonesia. Suishintai pula mengadakan training militer bagi para pemuda, walaupun memakai peralatan sederhana (seperti bambu runcing & senapan kayu). Selain itu juga, Suishintai dilantih buat menggerakkan massa, memperkuat pertahanan dan hal lain yg intinya buat kesejahteraan rakyat.
Keanggotaan Suishintai
Organisasi semimiliter ini juga tergolong unik karena pemimpinnya merupakan seorang nasionalis, yaitu Ir. Soekarno (dibantu R.P Suroso, Otto Iskandardinata, & Buntaran Martoatmojo).
Di bawah naungan Jawa Hokokai, organisasi ini memiliki anggota mencapai 60.000 orang. Dalam organisasi ini, dibentuk juga “Barisan Pelopor Istimewa” sejumlah 100 orang yang anggotanya dipilih dari berbagai asrama terkenal. Anggota “Barisan Pelopor Istimewa” ini antara lain yaitu Supeno, D.N. Aidit, Johar Nur, Asmara Hadi dan Sudiro sebagai ketuanya. “Barisan Pelopor Istimewa” di bawah kepemimpinan para nasionalis menyebabkan organisasi ini berkembang pesat. Organisasi semi-militer ini dapat mengobarkan semangat nasionalisme dan rasa persaudaraan di Indonesia.
HIZBULLAH atau KAIKYO SEINEN TEISHINTI
Hizbullah (Tentara Allah) adalah organisasi semimiliter yg dibentuk Jepang menggunakan beranggotakan para sukarelawan khusus pemuda Islam.
Pentukan organisasi ini dilatarbelakangi kondisi peperangan Asia Timur Raya, Jepang semakin terdesak dan mengalami kesulitan karena poly mengalami kekalahan. Keadaan tadi memicu Jepang buat menambah kekuatan menggunakan merencanakan pembentukan pasukan cadangan sebesar 40.000 orang (terdiri dari para pemuda Islam).
Rencana Jepang tadi cepat menyebar pada tengah rakyat & segera disambut positif berdasarkan tokoh-tokoh Masyumi, pemuda Islam Indonesia dan pihak lainnya. Bagi Jepang, pasukan Islam ini dipakai buat membantu memenangkan perang, tetapi bagi Masyumi pasukan Islam terebut digunakan buat persiapan menuju hasrat kemerdekaan Indonesia.
Sehubungan dengan itu, pemimpin-pemimpin Masyumi mengusulkan pada Jepang buat membangun pasukan sukarelawan yang spesifik terdiri dari pemuda Islam. Kemudian pada lepas 15 Desember 1944 dibentuklah organisasi semimiliter yang terdiri dari pasukan sukarelawan pemuda Islam yg dinamai Hizbullah (Tentara Allah) dalam kata Jepangnya yaitu Kaikyo Seinen Teishinti.
Tugas pokok Hizbullah
(1) Sebagai tentara cadangan :
- Membantu tentara Dai Nippon.
- Melatih diri, jasmani dan rohani dengan segiat-giatnya.
- Menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh.
- Menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang.
(2) Sebagai pemuda Islam
- Membela agama dan umat islam di Indonesia.
- Menyiarkan agama Islam.
- Memimpin umat Islam untuk taat beragama.
Keanggotaan Organisasi Hizbullah
Untuk mengkoordinasikan acara dan aktivitas Hizbullah, dibentulah pengurus sentra Hizbullah. Ketua pengurus pusat adalah K.H. Zainul Arifin menggunakan Wakilnya yaitu Moh. Roem. Anggota pengurus lainnya diantaranya, Kyai Zarkasi, Prawoto Mangunsasmito dan Anwar Cokroaminoto.
Para anggota Hizbullah telah menyadari bahwa tanah Jawa merupakan pusat pemerintahan tanah air Indonesia yg wajib dipertahankan. Jika Jawa pada serang musuh, Hizbullah akan mempertahankannya dengan dengan penuh semangat dan rasa nasionalisme yg tinggi.
Semangat ini tentunya bukan serta merta untuk membela Jepang, melainkan untuk tanah air tercinta. Jika barisan pelopor disebut sebagai organisasi semi-militer di bawah naungan Jawa Hokokai, maka Hizbullah merupakan organisasi semi-militer di bawah naungan Masyumi.- Harian Sejarah
0 comments:
Post a Comment