Harian Sejarah - Zaman akhir sudah mulai nampak. Ulama sebagai tokoh agama dihina dan difitnah. Tidak tanggung-tanggung, hinaan dan fitnah itu disebarkan kemana-mana dengan media sosial. Yang melakukan fitnah bukan orang lain, tapi saudara Islam sendiri yang mengaku paling Islam.
Sekali beda dianggap kafir, yahudi, liberal, syi'ah dan lainnya. Lalu siapa mereka itu? Dan bagaimana kita menghadapinya?
Yang kentara bahwa ulama yang dihina dan difitnah merupakan berhaluan ahlussunnah wal jama'ah annahdliyyah. Berarti para penghina & pemfitnah adalah yg tidak suka aswaja bangkit pada bumi pertiwi.
Dalam menghadapi suasana seperti ini, maka perlu sekali makin mendekat menggunakan para Kyai. Kyai yang jelas-jelas keilmuannya dan mempunyai integritas pada tengah masyatakat. Bukan sosok ustadz karbitan yang bermodal surban & peci putih.
Suasana yg semacam ini, ulama akan menghadapi ujian dunia telah jauh hari diramalkan sang Syekh Subakir (tokoh pembawa Islam di Jawa). Sejak itu ia menitipkan supaya Jawa dijaga waktu manusia telah poly. "Ingat-ingatlah pesanku dan laksanakanlahdanquot; pesan Syekh Subakir kala itu.
Ini menampakan konkret bahwa menjaga Islam rahmatan lil 'alamin itu nir gampang. Islam yang sedang diperjuangkan di bumi Indonesia merupakan Islam kelanjutan Walisongo. Ulama lah yang melanjutkan usaha Walisongo.
Jadi jika terdapat yg mencoba berani melawan ulama, maka sanggup dipastikan menurut kelompok yang anti-Walisongo. Gerakan bid'ah dan takfiri itu yg diusung buat melemahkan kemuliaan Kyai dalam membimbing umatnya.
Bagi Kyai, dihina & difitnah itu hal biasa. Justeru akan menambah nilai plus pada menguji kedekatan pada Allah. Namun bagi santri, belum siap jika Kyainya difitnah sampai melecehkan langsung-langsung.
Dalam rangka menghadapi suasana krisis moral ini, bergandeng tangan menjadi hal krusial. Dekatlah pada Kyai agar kita dibimbing tidak dengan emosi. Dan perjuangan menjaga marwah aswaja tetap dilakukan dengan baik.
M Rikza Chamami
Dosen UIN Walisongo
Repost From Ala NU in Instagram : ala_nu
0 comments:
Post a Comment