Gerakan Pramuka Indonesia yang resmi didirikan semenjak 14 Agustus 1961 merupakan organisasi kepanduan terbesar pada Indonesia yg berdiri secara Independen. Sejak pendiriannya sekiranya gerakan pramuka sudah berganti kepemimpinan yg berpusat dalam Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka.
Berikut nama-nama Tujuh sosok yg pernah berbakti sebagai Ka Kwarnas Gerakan Pramuka menurut masa ke masa.
1. Sri Sultan Hamengkubuwono IX masa bakti 1961?1974.
Gusti Raden Mas Dorodjatun atau dikenal Sri Sultan Hamengkubuwana IX lahir di Nyogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912 . Ia adalah salah seorang Sultan yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940–1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973–1978. Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Sejak usia belia Hamengkubuwana IX sudah aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan. Menjelang tahun 1960-an, Hamengkubuwana IX sudah menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan). Pada tahun 1961, ketika berbagai organisasi kepanduan pada Indonesia berusaha disatukan dalam satu wadah, Sri Sultan Hamengkubuwana IX mempunyai peran penting di dalamnya. Presiden RI waktu itu, Sukarno, berulang kali berkonsutasi dengan Sri Sultan tentang penyatuan organisasi kepanduan, pendirian Gerakan Pramuka, dan pengembangannya.
Pada lepas 9 Maret 1961, Presiden Sukarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Panitia ini beranggotakan Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Prof. Prijono (Menteri P dan K), Dr.A. Azis Saleh (Menteri Pertanian), & Achmadi (Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa). Panitia inilah yang lalu mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka & terbitnya Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Pada lepas 14 Agustus 1961, yg lalu dikenal sebagai Hari Pramuka, selain dilakukan penganugerahan Panji Kepramukaan dan defile, jua dilakukan pelantikan Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari Gerakan Pramuka. Sri Sultan Hamengkubuwana IX menjabat sebagai Ketua Kwarnas sekaligus Wakil Ketua I Mapinas (Ketua Mapinas adalah Presiden RI).
Sri Sultan bahkan menjabat menjadi Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka sampai empat periode berturut-turut, yakni dalam masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974. Sehingga selain sebagai Ketua Kwarnas yg pertama kali, Hamengkubuwana IX pun sebagai Ketua Kwarnas terlama ke 2, yg menjabat selama 13 tahun (4 periode) sehabis Letjen. Mashudi yang menjabat sebagai Ketua Kwarnas selama 15 tahun (tiga periode).
Keberhasilan Sri Sultan Hamengkubuwana IX pada membangun Gerakan Pramuka dalam masa peralihan berdasarkan ?Kepanduan? Ke ?Kepramukaan?, menerima kebanggaan bukan saja berdasarkan pada negeri, tetapi pula menurut luar negeri. Dia bahkan akhirnya menerima Bronze Wolf Award berdasarkan World Organization of the Scout Movement (WOSM) dalam tahun 1973. Bronze Wolf Award merupakan penghargaan tertinggi dan satu-satunya berdasarkan World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada orang-orang yg berjasa akbar pada pengembangan kepramukaan.
Atas jasa tersebutlah, Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1988 yg berlangsung pada Dili (Ibukota Provinsi Timor Timur, sekarang negara Timor Leste), mengukuhkan Sri Sultan Hamengkubuwana IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pengangkatan ini tertuang pada Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 mengenai Bapak Pramuka.
2. Letjen. M. Sarbini masa bakti 1974?1978.
Ketua Kwarnas ke 2 adalah Letjen. Sarbini. M. Sarbini sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia di masa pemerintahan Presiden Soekarno (1966) & Menteri Transmigrasi & Koperasi pada masa Presiden Soeharto (1968-1973). Beliau terpilih menjadi kepala Kwarnas dalam Munas I Gerakan Pramuka, 20-27 November 1974 pada Manado, Sulawesi Utara. Meninggal setahun sebelum masa baktinya menjadi Ketua Kwarnas berakhir.
3. Letjen. Mashudi masa bakti 1978 ? 1993.
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Haji Mashudi (lahir di Desa Cibatu, Garut, Jawa Barat, 11 September 1919 ? Mati di Jakarta, 22 Juni 2005 dalam umur 85 tahun) merupakan mantan Gubernur Jawa Barat dan mantan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dalam tahun 1978-1993.
Ia pernah menjadi Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Jawa Barat sejak tahun 1961. Pada tahun 1974, sesudah melepas jabatan sebagai Wakil Ketua MPRS (1967-1972), dia sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Pada tahun yang sama, Mashudi dipilih menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
Di tengah masa baktinya sebagai Wakil Ketua Kwarnas, Mashudi ditunjuk sebagai Pjs Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menggantikan Sarbini hingga tahun 1978. Dalam Munas Gerakan Pramuka di Bukit Tinggi, Sumatera Barat dalam tahun 1978, Mashudi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka sampai tahun 1993.
4. Letjen. Himawan Soetanto masa bakti 1993?1998.
Letjen. Himawan Sutanto terpilih sebagai Ketua Kwarnas yg keempat dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Gerakan Pramuka dalam tanggal 2-8 November 1993 di Jayapura, Papua. Beliau menjabat hanya selama satu periode.
Lima. Letjen. Rivai Harahap masa bakti 1998?2003.
Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purn.) Rivai Harahap (lahir pada Pematang Siantar, 21 April 1928; umur 88 tahun) merupakan seseorang tentara asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia.
6. Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH masa bakti 2003?2013.
Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH terpilih sebagai ketua Kwartir Nasional yang keenam dalam Munas VII yang berlangsung pada tanggal 15-19 Desember 2003 di Pontianak, Kalimantan Barat. Pada Munas VIII (15-18 November 2008 pada Cibubur, Jakarta), beliau terpilih pulang menduduki pada masa bakti yang ke 2 kalinya.
7. Adhyaksa Dault masa bakti 2013?2018.
Profil dan biodata Kak Adhyaksa Dault, Ketua Kwarnas masa bhakti 2013-2018 yang baru terpilih kemarin dalam Munas Gerakan Pramuka pada Kupang, NTT. Hampir seluruh orang mengenal sosok Kak Adhyaksa Dault. Apalagi sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009).
Secara fisik maupun kepribadian, Sang Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka terbaru ini juga mudah dikenali. Postur tubuh & kumis tebalnya, sampai gaya bicaranya yang tegas & berapi-barah mudah diingat. Namun pada kepramukaan, apa yang diingat oleh para pramuka se Indonesia? Mungkin Kak Adhyaksa Dault kalah pamor dibanding dengan tokoh-tokoh pramuka lainnya semisal Kak Dede Yusuf (Ka Kwarda Jawa Barat) yg berulang kali masuk tv dengan mengenakan seragam pramuka. Atau dengan para andalan nasional & pengurus kwartir lainnya yg tak jarang kali muncul pada gelaran kegiatan kepramukaan. Dan memang, praktis sebelumnya Kak Adhyaksa Dault belum pernah menduduki jabatan struktural baik pada Kwartir Nasional juga Kwartir Daerah.
Namun perhatian dan kecintaannya terhadap pramuka tidak sanggup diragukan. Selain sejak kecil telah aktif sebagai anggota Gerakan Pramuka, keluarnya Undang-undang Gerakan Pramuka nir lepas dari campur tangan dia yg ketika sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pemuda & Olahraga. (HK).
First Published by adhyaksadault.Isu
0 comments:
Post a Comment