Foto: Getty Images
Sebagian akbar daerah negeri Cina terdiri menurut pegunungan. Di sebelah utara mengalir Sungai Hwang Ho atau Sungai Kuning. Di sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang. Di lembah Sungai Hwang Ho inilah berkembang kebudayaan Cina Kuno.
Nama Tiongkok berasal berdasarkan kata Chung Kuo yg berarti ?Negeri Tengah?. Orang Cina Kuno menduga negerinya berada di tengah-tengah dunia. Penduduknya dianggap Chung Hua yang berarti ?Penduduk Negeri Tengah?. Dari kata Chung kuo berubah sebagai Tiongkok, sedangkan berdasarkan istilah Chung Hua menjadi Tionghoa.
Kehidupan warga Cina Kuno dapat dicermati menurut dua sisi kehidupan, yaitu kehidupan ekonomi & sosial.
Sungai Kuning pada Cina
Peradaban Lembah Sungai Kuning merupakan peradaban bangsa Cina yg muncul pada lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yg kini disebut Huang He). Sungai Hwang Ho dianggap sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber berdasarkan Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui wilayah Pegunungan Cina Utara sampai menciptakan dataran rendah dan bermuara pada Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yg subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal.
Kehidupan Ekonomi
Pada masa Dinasti Shang, mata pencaharian penduduk Cina Kuno sebagai petani. Para petani waktu itu sudah menggunakan bajak buat mengolah tanah. Selain itu, ada juga yang beternak, berburu dan menangkap ikan. Pada masa Dinasti Chou, kehidupan masyarakat semakin berkembang. Ada yg sebagai pedagang, penenun, pengrajin, penebang kayu dan buruh. Pada masa Dinasti Chin, mata pencaharian primer penduduk adalah petani dan penenun.
Kehidupan Sosial
Dalam kehidupan sosial masyarakat Cina Kuno diatur pada aturan feodalisme. Kelompok bangsawan berkuasa atas masyarakat. Rakyat harus membayar upeti/pajak kepada bangsawan. Masyarakat Cina Kuno menghormati beberapa kekuatan gaib. Penghormatan itu ditujukan kepada
- Dewa Langit (Syangit) sebagai dewa tertinggi.
- Kekuatan alam.
- Arwah leluhur.
Sedangkan sistem pemerintahan yang lazim digunakan pada Cina waktu itu adalah sistem dinasti. Sistem ini menganut pergantian kekuasaan secara turun-temurun. Dinasti-dinasti yg pernah berkuasa pada Cina merupakan:
- · Dinasti Shang
- · Dinasti Chou
- · Dinasti Chin
- · Dinasti Han
- · Dinasti Tang
- · Dinasti Shung
Pemerintahan
Ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut pada kehidupan kenegaraan cina antik, yaitu :
A. Sistem Pemerintahan Feodalisme
Dalam sistem ini kedudukan kaisar dianggap sakral karena dipercaya sebagai utusan atau anak dari Dewa Langit. Dengan kedudukannya yang sakral tersebut maka kaisar tidak layak mengurusi politik dan menangani secara pribadi urusan kenegaraan.
B. Sistem Pemerintahan Unitaris
Dalam sistem ini kekuasaan Negara berpusat di tangan kaisar sehingga kaisar secara eksklusif menangani segala urusan politik praktis.
Dinasti-Dinasti Era Cina Kuno
1. Dinasti Shang
Pemerintahan Dinasti Shang dipusatkan pada kota Anyang pada dekat Sungai Kuning. Kota ini merupakan kota tertua & terpenting pada Cina dalam masanya. Corak pemerintahan Dinasti Shang dititik beratkan dalam bidang militer. Oleh karenanya, prajuritnya ahli dalam berperang dengan menggunakan kereta berkuda yg disertai busur & anak panah.
Masyarakat pada masa ini memuja tuhan bernama ilahi Shang-Ti (Dewa Langit), & rakyat percaya bahwa seluruh kehidupan dari berdasarkan shang-ti dan pada akhirnya akan balik pada Shang-Ti.
Pada masa ini telah lahir kebudayaan tinggi seperti membuat peralatan rumah tangga, kerajinan dari bambu, batu marmer dan perunggu.
Dua. Dinasti Chou
Dinasti Chou didirikan sang Chou Wu Wang. Sistem pemerintahannya diatur secara feodalisme & sentra pemerintahannya terletak di kota Cang-An.
Masa pemerintahan Dinasti Chou bisa dikatakan kurang gemilang lantaran sekitar abad ke-8 SM timbul kekacauan & perang dimana-mana. Dalam suasana rancu & perang inilah lahir ahli pikir terkenal yaitu Lao Tse dengan ajaran Taoisme & Kang Fu Tse dengan ajarannya yang diklaim kongfusianisme.
Pada masa ini, raja-raja menyerahkan tugas pemerintahan kepada para bangsawan. Tugas pemerintahan itu meliputi pengurusan pajak, keamanan & lain-lain. Sebagai imbalannya para bangsawan memperoleh sebidang tanah yang dianggap vazal. Sistem vazal akhirnya merugikan pemerintah, karena seringkali terjadi kekacauan antar bangsawan meupun pemberontakan. Kemudian Dinasti Chou melemah, dan menjadi gantinya merupakan berkuasa Dinasti Chin.
3. Dinasti Chin
Pada masa inilah buat pertama kalinya Cina menjadi Negara Kekuasaan yg terpusat pada Kaisar.
Sistem feodalisme dihapus beserta dengan sistem vasal, menjadi gantinya dibentuk provinsi-provinsi yg dipimpin oleh gubernur & bertanggung jawab langsung pada Kaisar.
Raja yang terkenal pada dinasti ini adalah Kaisar Shin Huang Tia tau yang dikenal sebagai Kaisar Kuning. Dia sangat memperhatikan kemakmuran masyarakat. Dalam bidang perdagangan, raja menciptakan ukuran timbangan yg seragam. Dia merintis hubungan dagang menggunakan India.
Untuk menahan agresi musuh yg acapkali masuk ke Cina, salah satunya bangsa Syung-Nu, maka Shih Huang Ti memrintahkan pembangunan Tembok Besar (The Great Wall). Tembok Besar ini dikerjakan selama kira kira 18 abad yang terselesaikan pembangunannya dalam masa pemerintaha Dinasti Ming.
4. Dinasti Han
Raja yg populer pada dinasti ini adalah Han Hwu Tie. Agama Konfusionisme dijadikan menjadi agama negara. Perdagangan menggunakan negara-negara lain ditingkatkan. Masyarakat dalam dinasti ini telah dapat membuat kertas. Bahannnya terbuat menurut kulit kayu dan kain-kain bekas.
5. Dinasti Tang
Dinasti Tang didirikan sang Li Shih Min yang populer dengan nama Kaisar T?Ang T?Ai Tsung. Ia memperluas daerah kekuasaannya ke luar negeri Cina misalnya selatan menguasai Ton-kin, Annam & Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan bahari Kaspia. Di bawah kekuasaan T?Ang T?Ai Tsung, dinasti T?Ang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis masih ada seniman-artis yg terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar T?Ang T?Ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya merupakan sebagai berikut:
- Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
- Membuat peraturan-peraturan pajak.
- Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.
Dinasti Tang mengalami kejayaan waktu diperintah sang Li Shih Min Tang tai Tsung. Bidang seni syair & seni lukis mengalami kemajuan yang baik.
6. Dinasti Shung
Raja-raja Dinasti Shung sangat memperhatikan bidang seni dan ilmu pengetahuan. Kerajinan porselin jua berkembang menggunakan baik.
Tiongkok diserang bangsa Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan. Bangsa Mongol berhasil menduduki Tiongkok. Pada abad 14, bangsa Mongol berhasil dikalahkan Tiongkok. Setelah itu Tiongkok diserang sang bangsa Mansyuria.
Seni sastra
Seni sastra Cina Kuno bersumber pada ajaran-ajaran filsafat. Pada masa Dinasti Chou ada filsuf-filsuf akbar misalnya, Lao Tse, Kong Fu Tse dan Meng Tse. Pengaruh ajaran tadi mengakibatkan keadaan pemerintahan yg semula rancu sebagai baik.
Lao Tse mengajarkan agar manusia mengikuti jalan yang dipengaruhi oleh alam & menolak kehidupan duniawi. Menurut ajaran ini, masih ada kekuatan gaib yang mengatur alam semesta.. Kekuatan mistik tadi dinamakan Tao. Keadilan dan ketentraman akan tercapai bila setiap orang tunduk pada Tao. Oleh karenanya, ajaran Lao Tse terkenal dengan nama Taoisme. Tao artinya ?Jalan?. Ajaran Lao Tse dimuat pada buku yang berjudul Tao Te Ching.
Kong Fu Tse mengajarkan agar orang-orang Cina balik pada kehidupan usang, sebagaimana tradisi atau kebiasaan para leluhur. Selain itu, Kong Fu Tse mengajarkan orang wajib mengutamakan akhlak yang baik. Ajaran ini dinamakan ?Konfusianisme Kong Fu Tse?, atau disebut Konfusius.
Meng Tse mengajarkan ajaran yang menyangkut soal pemerintahan. Ia beropini bahwa setiap manusia memiliki pembawaan yang baik. Bila seseorang berbuat jahat, hal itu akibat tidak puas atas pemerintahan yg jelek. Menurut beliau, masyarakat mempunyai hak buat memberontak bila kaisar yang berkuasa tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
Bangsa Cina kuno telah mengenal goresan pena sejak zaman Dinasti Shang. Tulisan-tulisan umumnya masih ada dalam kulit penyu, tulang-tulang binatang atau pada piring-piring. Tulisannya berbentuk gambar atau lambang (pictograf). Pada masa Dinasti Chou, goresan pena dipahatkan dalam rabat-potongan bambu. Tiap daerah memiliki bentuk tulisan sendiri. Pada Dinasti Chin, goresan pena Cina berhasil disatukan.
Dibidang seni bangunan, bangsa Cina Kuno sudah memiliki keahlian yg tinggi. Hal ini terbukti berdasarkan hasil-hasil seni bangunan misalnya Kuil Langit, Tembok Besar atau Pintu Gerbang Kuil. Kuil Langit dibangun buat menghormati Dewa Langit ini masih ada pada Peking.
Tembok Besar Cina dibangun dalam masa Dinasti Chin. Tembok Besar ini adalah keliru satu keajaiban global. Tembok ini diklaim besar atau raksasa karena ukurannya. Panjangnya 2.430 Km, lebar 8 m, & tinggi 16 m. Tembok ini dibangun selama 20 tahun dengan energi 1.000.000 orang. Tembok Besar dibangun buat menahan agresi menurut suku-suku Barbar pada sebelah utara, misalnya suku Hsiung-Nu.
Pada masa peradaban Cina Kuno, Peking adalah loka kediaman Kaisar. Di situ poly istana & kuil. Pintu gerbang kuil Kong Fu Tse sangat mengagumkan buatannya. Dinding-dindingnya dihiasi tegel berwarna-warni. Atapnya berbentuk melengkung ke atas. Pintu gerbang ini adalah jalan masuk menuju kuil. Kuil itu merupakan loka untuk menghormati arwah guru akbar bangsa Tionghoa.
Filsafat
Filsafat Cina berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Chou. Pada masa itu lahir 3 ahli filsafat Cina, yakni Lao Tse, Kong Fu Tse, & Meng Tse.
- Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya bahawa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran Lao Tse bernama Taoisme.
- Ajaran Kong Fu Tse berdasarkan Tao juga. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan.
- Meng Tse (372-280 SM) adalah seorang murid Kong Fu Tse yang melanjutkan ajaran gurunya.
- Ajaran Lao Tse, Kong Fu Tse dan Meng Tse mulai dibukukan, baik oleh filsuf itu sendiri maupun oleh para pengikutnya. Li Tai Po dan Tu Fu merupakan dua orang pujangga terkenal yang hidup di zaman Dinasti T’ang (abad ke-118 M).
Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Masyarakat Tiongkok antik mempunyai banyak ahli astronomi (ilmu perbintangan) yang dapat membantu masyarakat pada pembuatan sistem penanggalan.
Berkembangan ilmu astronomi adalah dasar menurut banyak sekali kegiatan kehidupan bangsa Cina karena sistem pertanian, pelayaran, dan bisnis lainnya memerlukan kabar mengenai pergantian & perputaran demam isu.
Perkembangan teknologi masyarakat Tiongkok antik terlihat menurut pembuatan barang-barang perdagangan misalnya barang tambang dan hasil olahannya berupa perabot tempat tinggal tangga, senjata, perhiasan, & indera pertanian.[4] Cina kaya akan barang tambang misalnya batu bara, besi, timah, emas, wolfram, dan tembaga
Seni bangunan Cina Kuno
Tembok Besar Cina (The Great Wall of China)
Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintahan dinasti chin & terselesaikan pada masa pemerintahan dinasti ming. Tembok besar cina mempunya berukuran panjang sekitar 7000 km, lebar 8 m, dan tinggi 16 m. Fungsinya merupakan untuk menahan serangan musuh berdasarkan utara, terutama suku bangsa Syung Nu & Tartar.
Kuil Dewa Langit
Kuil adalah bangunan suci buat tempat pemujaan Para Dewa. Salah satu kuil yg terkenal merupakan kuil pemujaan terhadap tuhan langit yg dibangun di kota Beijing. Bangunan ini terbuat dari batu pualam yg latif
Istana Kaisar
Bangunan megah yg dibangun pada Cina selain kuil merupakan istana Kaisar. Hal itu dikarenakan pandangan bahwa Kaisar adalah penjelmaan para Dewa yang memerintah pada cina.
0 comments:
Post a Comment