Sistem pondasi cakar ayam ini telah jua dikenal pada banyak negara, bahkan sudah menerima pengakuan paten internasional pada 40 negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, India, RRC, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Arab Saudi, Bahrain, Srilanka, Brazil, Qatar, Uni Soviet, Burma, Mesir, Afrika Selatan, Portugal, Spanyol, Argentina, Cile, Australia, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Maroko, Jerman Barat, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda; & Denmark. |
Prof Dr Ir Sedijatmo tahun 1961 waktu menjadi pejabat PLN harus mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol Jakarta. Dengan susah payah, 2 menara berhasil didirikan menggunakan sistem pondasi konvensional, sedangkan sisa yang lima lagi masih terbengkelai. Menara ini buat menyalurkan listrik & pusat tenaga listrik di Tanjung Priok ke Gelanggang Olah Raga Senayan di mana akan diselenggarakan pesta olah raga Asian Games 1962.
Oleh Sedijatmo, hasil temuannya itu diberi nama sistem pondasi cakar ayam. Menara tersebut dapat diselesaikan sempurna pada waktunya, & permanen kukuh berdiri pada daerah Ancol yg sekarang sudah sebagai tempat industri. Bagi wilayah yg bertanah lembek, pondasi cakar ayam nir hanya cocok buat mendirikan gedung, akan tetapi juga untuk menciptakan jalan & landasan. Satu laba lagi, sistem ini tidak memerlukan sistem drainase dan sambungan kembang susut.
Konstruksi ini sebagai bahan perdebatan sengit para ahli konstruksi bangunan pada Indonesia, karena konstruksi ini belum didukung sebuah perhitungan ilmiah yg terinci. Namun aplikasinya telah dilaksanakan di poly loka, diantaranya apron Bandar Udara Juanda, landasan pacu bandar Udara Saekarno-Hatta, pondasi jalan tol Jakarta Cengkareng. Untuk konstruksi yang lain pondasi ini sudah diterapkan dalam pondasi gedung Bank Indonesia di Pekanbaru, kolam renang di Surabaya dan Samarinda, dan lain-lain.
Keunggulan konstruksi ini adalah biayanya lebih ekonomis dibandingkan pondasi jenis lain. Sangat cocok dipakai buat jenis tanah yg ada pada Jakarta, buat pondasi gedung bertingkat empat yg dibangun hanya membutuhkan pondasi tiang pancang dengan panjang 20-25 m, penggunaan pondasi cakar ayam dapat mengurangi harga konstruksi sampai kurang lebih 30%. Cakar ayam bisa diterapkan pada semua macam tanah, kecuali batu & tanah keras. Lebih cocok dipakai dalam tanah berawa-rawa.
Sistem pondasi cakar ayam ini telah jua dikenal pada banyak negara, bahkan sudah menerima pengakuan paten internasional pada 40 negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, India, RRC, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Arab Saudi, Bahrain, Srilanka, Brazil, Qatar, Uni Soviet, Burma, Mesir, Afrika Selatan, Portugal, Spanyol, Argentina, Cile, Australia, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Maroko, Jerman Barat, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda; & Denmark.
0 comments:
Post a Comment