Battle of Jutland 1916 ilustrated by: Royal Navy
Harian Sejarah - Pertempuran Jutlandia atau Pertempuran Skagerrak (Inggris: The Battle of Jutland atau Battle of Skagerrak) adalah sebuah pertempuran angkatan laut yang dilakukan oleh Armada Laut Inggris di bawah Laksamana Sir John Jellicoe, melawan Armada Laut Tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jerman di bawah Wakil Laksamana Reinhard Scheer selama Perang Dunia Pertama.
Pada tanggal 31 Mei 1916, sebuah kapal Angkatan Laut Inggris yang dikomandani sang Laksamana Muda David Beatty menghadapi sebuah skuadron kapal Jerman, yg dipimpin sang Laksamana Franz von Hipper, lebih kurang 75 mil menurut pantai Denmark. Keduanya kemudian saling tembak satu sama lain. Pertempuran laut ini adalah awal pertempuran angkatan bahari terbesar Perang Dunia I, yaitu Pertempuran Jutlandia.
Setelah Pertempuran Dogger Bank dalam bulan Januari 1915, Angkatan Laut Jerman memilih buat nir menghadapi Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang mempunyai jumlah yang lebih poly selama lebih dari satu tahun. Jerman lebih menentukan buat mengistirahatkan kapal-kapalnya pada bahari dan bergantung pada kapal selam U-boat yg mematikan.
Pada bulan Mei 1916, sebagian akbar Armada Besar Inggris berlabuh pada Scapa Flow, di lepas pantai utara Skotlandia, komandan Armada Laut Tinggi Jerman, Wakil Laksamana Reinhard Scheer, meyakini bahwa hal tersebut merupakan momen buat menghancurkan Armada Laut Inggris. Scheer lalu memerintahkan 19 kapal selam U-boat buat memposisikan diri mereka untuk bersiap melakukan serangan di kota pesisir Laut Utara Sunderland.
Cuaca jelek menciptakan Scheer harus membatalkan agresi tadi. Scheer kemudian berlayar ke ke utara, ke Skagerrak, sebuah jalur air yang terletak pada antara Norwegia & utara Denmark menggunakan alih-alih keperluan membeli kapal 24 kapal perang, 5 kapal penjelajah tempur, 11 kapal penjelajah ringan, dan 63 kapal perusak.
Scheer lalu bersama armadanya bergerak menuju luar Semenanjung Jutlandia, di mana mereka bisa menyerang kepentingan pengiriman Sekutu & meninju sebuah celah dalam blokade Inggris yg ketat.
Namun, tanpa sepengetahuan Scheer, unit intelijen Inggris sudah memecahkan kode-kode Jerman dan memperingatkan komandan Armada Inggris, Laksamana John Rushworth Jellicoe, mengenai niat Scheer. Akhirnya dalam 30 Mei, armada Inggris dikerahkan dengan komposisi 28 kapal perang, 9 kapal penjelajah perang, 34 kapal penjelajah ringan dan 80 kapal perusak yg berangkat menurut Scapa Flow, menuju posisi di Skagerrak.
Pada tanggal 31 Mei, Beatty, yang memimpin skuadron Inggris, melihat kapal perang Hipper. Lantaran setiap skuadron bermanuver ke selatan buat memperbaiki posisinya, tembakan dilesatkan. Kedua belah pihak kemudian saling balas melepaskan tembakan sampai siang hari.
Skadron Laut 5 Inggris dalam Pertempuran Jutlandia 1916. Foto: britishbattles.com
Tahap awal pertempuran berlangsung selama 55 mnt, pada mana 2 kapal penjelajah perang Inggris, Indefatigable dan Queen Mary hancur, menewaskan lebih berdasarkan dua.000 pelaut. Pukul 4:43, skuadron Hipper bergabung menggunakan sisa armada Jerman, yang dipimpin oleh Scheer. Beatty terpaksa melawan tindakan penundaan selama satu jam berikutnya, hingga Jellicoe bisa tiba bersama anggota Armada lainnya.
Dengan ke 2 armada yang berhadapan secara keseluruhan, pertempuran akbar strategi angkatan bahari dimulai pada antara keempat komandan, terutama antara Jellicoe & Scheer. Ketika bagian menurut dua armada terus saling terkait sepanjang malam dan pagi hari lepas 1 Juni, Jellicoe menggerakkan 96 kapal Inggris membangun perpaduan V mengelilingi 59 kapal Jerman.
Pertempuran Jutland atau Pertempuran Skagerrak, misalnya yg diketahui orang-orang Jerman melibatkan 100.000 orang di atas kapal sebanyak 250 kapal selama 72 jam. Orang-orang Jerman, mengklaimnya sebagai pemenang dalam pertempuran tersebut, sesudah armada Inggris melarikan diri.
Awalnya pers Inggris putusan bulat, akan tetapi sebenarnya tidak begitu kentara. Angkatan Laut Jerman kehilangan 11 kapal, termasuk sebuah kapal perang dan sebuah kapal penjelajah perang, & menderita 3.058 korban; Inggris mengalami kerugian lebih berat, dengan 14 kapal karam, termasuk 3 kapal penjelajah perang, dan 6.784 korban jiwa.
0 comments:
Post a Comment