Pemandangan landscape Bukit Jambul, Bali. Foto: Kintamani.id
Aku tinggal pada Desa Pesaban. Letaknya jauh di pedalaman. Jaraknya kira-kira 50 kilo meter menurut Kota Denpasar, mak kota Provinsi Bali. Kalau lalu lintas lancar, perjalanan sepanjang ini memakan waktu sejam menggunakan tunggangan beroda empat.
Desaku termasuk wilayah dataran tinggi, kurang lebih 1000 meter di atas permukaan laut. Pagi hari udara sangat sejuk. Di sekeliling pemukiman penduduk terhampar lahan-lahan pertanian yang luas dan subur. Kecamatan Rendang adalah pusat pemerintahan yang melingkupi segenap urusan kerakyatan di desaku.
Sebagian akbar penduduk di desaku mata pencahariannya merupakan bercocok-tanam. Petani menanam padi di sawah. Sayang, hampir semua penduduk pada desaku tergolong petani gurem. Hal ini ditimbulkan sang sempitnya sawah yg sebagai sandaran setiap ketua keluarga.
Tanaman bunga yg dikembangkan di desaku beberapa dasawarsa terakhir, sebagai tumpuan asa bagi petani kecil. Selain tidak membutuhkan poly lahan, bunga harganya sangat mengagumkan pada pasaran. Petani dapat menanam bunga menjadi selingan seusai panen padi di sawah.
Orang-orang muda di desaku sekarang banyak yg berlayar, menjadi awak kapal pesiar. Tidak sedikit yg berhasil mengumpulkan uang pada jumlah yg besar . Di samping tentu saja sanggup singgah pada negeri-negeri asing pada mana pun pada seluruh global. Sebuah petualangan tersendiri sebagai anak buah kapal yg mengasyikkan bagi anak belia yang mengalaminya.
Kabupaten Karangasem melingkupi pemerintahan di tingkat kecamatan. Kabupaten ini termasuk wilayah ujung timur Pulau Dewata. Orang-orang berpendidikan tinggi dapat bekerja sebagai pegawai negeri / swasta di Kota Amlapura, yang merupakan ibu kota kabupaten.
Bukit Jambul adalah tempat wisata yang sebagai primadona desaku. Jalan menuju ke tempat ini berliku-liku, menanjak dan poly tikungan jika pada tempuh menurut arah selatan. Sawah-sawah bertingkat pada sebelah jalan, tampak hijau saat isu terkini flora padi.
Panorama di Bukit Jambul sangat indah. Para pengunjung tak jarang mengabadikannya menggunakan kamera / handicam menjadi kenang-kenangan. Di tempat ini ada tempat tinggal -makan untuk beristirahat sejenak sembari menikmati hidangan masakan tradisional.
Bukit Jambul merupakan tempat singgah sementara sebelum berangkat menuju wilayah tujuan wisata Pura Besakih, yang terbesar di Bali.
Kiriman Kontributor sang I Wayan Budiartawan, Guru dan Peneliti pada ITB 1992 ? 1997, bisa dihubungi: 082250815282
0 comments:
Post a Comment