Tentara Irak menggunakan Tank Tempur T-72M yang digunakan pada Perang Teluk II saat menginvasi Kuwait dan menghadapi pasukan NATO dan Koalisi PBB. Foto:www.navy.mil
Harian Sejarah -Perang Teluk I (1990-1991) atau yang dikenal dengan Gulf War, merupakan peperangan yang melibatkan Irak melawan Kuwait berserta koalisi pasukan PBB dan Nato. Perang tersebu berawal saat pasukan Irak menyerbu Kuwait pada 2 Agustus 1990 dipicu oleh klaim Irak yang menyatakan bahwa negeri tersebut dahulu merupakan salah satu wilayah Irak. Belakangan diketahui bahwa perang itu sebenarnya adalah usaha Irak untuk tidak membayar utangnya kepada Kuwait.
Peta Konsep Perang Teluk II. Foto: Wikimedia |
Upaya Irak menguasai Kuwait menciptakan Arab Saudi buru-buru menghubungi pasukan Amerika Serikat & NATO buat melakukan langkah keras menyerbu Irak agar berhenti menguasai Kuwait. Beberapa negara teluk lain seperti Mesir yg lain jua bergabung buat menghentikan langkah Irak. Operasi Desert Shield merupakan hasilnya, tercatat menjadi ladang tempur pasukan sekutu Amerika Serikat-Arab melawan 300.000 tentara Irak di Kuwait.
Akhir November, tepatnya tanggal 29 merupakan ketika pasukan PBB mengancam turun tangan melawan Irak jika nir meninggalkan tanah Kuwait hingga 15 Januari 1991. Jumlah pasukan Amerika Serikat-NATO-Arab untuk melawan Irak sudah terkumpul 700.000 personil dan siap menggempur Irak. Saddam Husein masih keras kepala, beliau tidak takut & malah makin berkoar-koar bahwa wilayah Kuwait memang seharusnya milik Irak.
Meskipun nir ada data resmi mengenai jumlah pasukan Irak pada Kuwait, tetapi beberapa sumber menyatakan bahwa Irak menggelontorkan hingga lebih berdasarkan 600.000 tentara. Korban mangkat dilansir mencapai 100.000 jiwa di sisi Irak, tetapi pasukan sekutu hanya kehilangan 300 nyawa di Kuwait.
Gempuran pasukan koalisi melawan Irak dimulai pada 16-17 Januari 1991. Mereka membombardir daerah Irak menurut udara dalam Operasi Desert Storm. Operasi tadi menyasar sistem komunikasi Irak, bangunan pemerintah, gudang senjata, kilang minyak & bahkan memutus akses jalan pada semua Irak.
Pesawat F-14 AS menghancurkan sumur-sumur minyak Kuwait untuk memukul mundur pasukan Irak. Foto: Britannica.com |
Irak terpaksa mengakui kedaulatan Kuwait dalam perjanjian mereka dengan pasukan sekutu dan melucuti seluruh senjata pemusnah massal dalam jangkauan hingga 150 km. Sanksi ekonomi berupa embargo jua menyiksa masyarakat Irak. Pemberontakan yg meluas yang disponsori pasukan Kurdi & Syiah pada wilayah selatan dan dibalas dengan gempuran akbar-besaran sang Saddam Husein. Aksi keras Saddam Husein dibalas dengan pelarangan pasukan udara Irak oleh PBB.
Operasi Desert Fox lalu dilancarkan sebagai usaha menetralkan pasukan udara Irak. Operasi ini dilaksanakan sampai tahun 2002 sampai akhirnya Amerika Serikat mengusulkan resolusi PBB yg berisi pemeriksaan senjata besar -besaran milik Irak. Maret 2003 adalah saat dimana Amerika Serikat & Inggris mulai menurunkan pasukannya di perbatasan Irak menjadi upayya buat melengserkan Saddam Husein menurut kepemimpinan Irak.
PBB menduga penurunan pasukan Amerika Serikat dan Inggris di Irak ini sudah hiperbola & nir mendukung aksi ini. Saddam Husein permanen tidak gentar menggunakan perlakuan ke 2 negara ini hingga Irak digempur habis-habisan selama 48 jam nonstop. Penggempuran ini menjadi penindaklanjutan supaya Saddam Husein turun kuasa. 20 Maret 2003 merupakan waktu dimana Saddam Husein terpaksa turun berdasarkan jabatan kepemimpinan Irak dan menutup kisah Perang Irak.
0 comments:
Post a Comment