Sinopsis
Soe Hok Gie dibesarkan di sebuah famili keturunan Tionghoa yg tidak begitu kaya dan berdomisili di Jakarta. Sejak remaja, Hok Gie telah berbagi minat terhadap konsep-konsep idealis yg dipaparkan sang intelek-intelek kelas global. Semangat pejuangnya, setiakawannya, & hatinya yang dipenuhi kepedulian sejati akan orang lain & tanah airnya membaur di dalam diri Hok Gie mini & membentuk dirinya sebagai langsung yg tidak toleran terhadap ketidakadilan dan mengimpikan Indonesia yang didasari sang keadilan dan kebenaran yang murni. Semangat ini seringkali salah dimengerti orang lain.
Bahkan teman-teman Hok Gie, Tan Tjin Han & Herman Lantang bertanya "Untuk apa semua perlawanan ini?". Pertanyaan ini menggunakan kalem dijawab Soe dengan penerangan akan kesadarannya bahwa buat memperoleh kemerdekaan sejati & hak-hak yg dijunjung sebagaimana mestinya, ada harga yang wajib dibayar, dan memberontaklah caranya. Semboyan Soe Hok Gie yg mengesankan berbunyi, "Lebih baik diasingkan daripada menyerah dalam kemunafikan."
0 comments:
Post a Comment