Republik Arab Bersatu atau disebut Federasi Arab, wujud penyatuan negara Timur Tengah yg tidak bertahan usang. Setelah masa kolonialisme Eropa pada Timur Tengah berakhir gerakan nasionalisme buat menyatukan negara-negara arab dibawa satu bendera atau dianggap menjadi Pan-Arabisme mencapai puncaknya. Salah satu tokoh yg paling aktif menyerukan gerakan pan-arabisme merupakan presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser. Nasser nir hanya menanamkan ideologi pan-arabisme pada rakyatnya tetapi dia juga pernah mewujudkan gerakan tadi melalui penyatuan Mesir & Suriah dalam 1958 sebagai akibatnya menciptakan Republik Arab Bersatu ditahun yg sama Irak dan Yordania jua pernah menyatukan wilayahnya & membangun Federasi Arab.
Ide buat menyatukan Mesir dan Suriah berawal dari grup penganut ba'athisme & nasserisme di Suriah yang sama-sama menganut pan-arabsime dan Presiden Gamal Abdul Nasser sendiri. Pada 1954 gerakan pan-arabisme sebagai ideologi populer di Suriah mulai menurut rakyat biasa hingga para pengusaha menginginkan penyatuan negara-negara dibawah satu bendera. Melihat situasi tadi akhirnya partai yg lebih banyak didominasi di Suriah yaitu Partai Ba'ath Suriah yg dipimpin sang Michel Aflaq & Akram Hourani mulai mencanangkan ilham buat menyatukan Suriah dengan Mesir yg saat itu dipimpin oleh Nasser.
Kelompok ba'athisme di Suriah optimis menggunakan mengangkat Nasser sebagai pemimpin Suriah karena Nasser dipercaya menjadi pahlawan bagi bangsa Arab yang baru saja mengusir bangsa barat, Inggris & Prancis, dari Mesir & juga Nasser adalah orang yg aktif menyerukan gerakan pan-arabisme. Akhirnya pada tahun Februari 1958 Presiden Nasser & Presiden Shukri al-Kuwatli dari Suriah menandatangani perjanjian penyatuan antara Mesir dan Suriah.
Referendum jua diadakan oleh kedua negara yang hasilnya mendukung bersatunya kedua negara membentuk Republik Arab Bersatu yg beribukota di Kairo. Dilain tempat Irak & Yordania yang sama-sama dipimpin raja berdasarkan Dinasti Hashemite pula bersatu & menciptakan Federasi Arab buat membendung kekuatan Republik Arab Bersatu. Raja Faisal II menurut Irak & sepupunya Raja Hussein menurut Yordania menyatukan kerajaannya & membangun Federasi Arab pada 14 Februari 1958, dua minggu sehabis berdirinya Republik Arab Bersatu.
Sayangnya riwayat Federasi Arab tidak berlangsung usang, pada Juli 1958 kudeta di Irak yang dipimpin oleh Abdul al-Karim Qasim melengserkan Raja Faisal II menurut tahta Irak. Berakhirnya monarki Hashemite di Irak juga mengindikasikan bubarnya Federasi Arab. Republik Arab Bersatu jua mengalami nasib yg sama dalam tahun 1961.
Pada 28 September 1961, petinggi militer pada Suriah mengadakan kudeta. Kudeta tersebut adalah respon menurut warga Suriah yg tidak bahagia dengan dominasi orang-orang Mesir pada pemerintahan dan perlakuan Mesir yg seolah menguasai Suriah. Rakyat Suriah yang merasa terjajah sang Mesir menginginkan kembalinya Suriah sebagai negara merdeka. Dengan berkuasanya rezim baru pada Suriah, negara tersebut menarik diri menurut Republik Arab Bersatu. Meskipun Mesir dan Suriah sudah memisahkan diri, Mesir tetap menggunakan nama Republik Arab Bersatu sebagai nama negaranya hingga tahun 1971.
Source: gu-buk.Net