Terlahir dengan nama Lev Nikolayevich Tolstoy dalam famili bangsawan dalam September 1828, Leo Tolstoy ?Dinobatkan? Menjadi galat satu pengarang terbaik sepanjang masa. Setelah mereguk kesuksesan dengan buku ?War and Peace? Dan ?Anna Karenina,?Beliau justru meninggalkan segala kemapanan yang dia miliki demi mencari kepuasan spiritual, mencari hakikat kehidupan serta menggemakan perdamaian yang menginspirasi perjuangan pada masa depan, termasuk usaha Mahatma Gandhi & Martin Luther King Jr.
Kehidupannya Sangat Sesuai Jadwal
Terlihat pada 13 hal yang dikatakan Benjamin Franklin dalam autobiografi miliknya, Tolstoy menjalani kehidupan yg sangat teratur. Meski kita waktu ini menganggap hal tersebut masuk akal misalnya tidur jam 10 malam dan bangun jam lima pagi, pola makan sehat & menghindari kuliner manis hal ini lantaran kehidupan mudanya yang begitu nir teratur dan jelek. Mulailah pada masa dewasa ia mengatur kehidupannya dengan menciptakan buku kegiatan sehari-hari dan menjalankannya menggunakan disiplin. Hal ini berlanjut bahkan hingga hal-hal mendetil seperti jadwal mendengarkan music sampai bermain kartu selama beliau tinggal di Moskow.
Istrinya Membantu Menyelesaikan Buku ?War and Peace?.
(Foto: dailymail.Co.Uk) |
Tahun 1862, Tolstoy yg ketika itu berusia 34 tahun menikahi gadis 18 tahun bernama Sophia Behrs, bahkan hanya seminggu sesudah rendezvous pertamanya. Tahun tersebut pula bertepatan dengan pengerjaan karyanya berjudul ?War and Peace,? Yg hamper selesai tahun 1865. Hamper setiap saat, Tolstoy selalu merevisi karyanya & istrinyalah yg bertugas menuliskan kembali karyanya laman per page. Hamper tujuh tahun setelahnya, istrinya selesai menulis ulang naskah tadi pada delapan rangkap menggunakan tulisan tangan.
Hubungannya menggunakan Pendeta Gereja Ortodoks Rusia Memburuk
(Foto: Wikipedia) |
Setelah kesuksesan ?Anna Karenina? Tahun 1870-an, Tolstoy merasa latar belakang bangsawan miliknya mulai kurang terasa nyaman, bahkan dengan kemapanan dan popularitas yg mulai meroket ketika itu. Ia justru merasa hampa dan selalu bertanya-tanya mengenai keyakinan yang dianutnya selama ini lantaran terjadi praktek keagamaan yg dianggapnya menyimpang. Penolakannya terhadap ritual keagamaan dan kritiknya mengenai Negara dan kepemilikan kekayaan sebagai asal masalah menggunakan gereja. Pemerintah Tsar lalu menaruhnya pada penjagaan kepolisian dan Gereja Ortodoks Rusia tetapkan interaksi dengan dirinya tahun 1901.
Ia Menginspirasi Pergerakan termasuk Mahatma Gandhi.
(Foto:humweb.ucsc.edu) |
Disaat Gereja & pemerintah Rusia mencoba menghilangkan popularitas Tolstoy, dia bahkan menggunakan cepat menarik perhatian poly orang menggunakan keyakinannya yakni perdamaian & kritik terhadap kekerasan serta melawan ketidakadilan menggunakan damai.
Banyak pengikut ?Tolstoyans? Tertarik & berguru kepadanya, sementara lainnya mulai mendirikan perkumpulan pada Rusia dan belahan dunia lainnya. Kebanyakan menurut gerombolan ini hanya bertahan seumur jagung dan beberapa lainnya berhasil bertahan hingga sekarang, termasuk dua cabang di Inggris. Di antara mereka yang terinspirasi menurut pemikiran Tolstoy adalah seseorang Gandhi, pendiri gerakan pengangum Tolstoy pada Afrika Selatan & saling herbi Tolstoy, mengaguminya menggunakan pemikiran dan filosofi kehidupan yg dianutnya.
Hubungan Pernikahan Tolstoy Kacau Balau
(Foto: classicbookreader) |
Dibalik keharmonisan rumah tangga yg diperlihatkan Tolstoy kepada public, pernikahannya tidak semulus yang dicermati orang-orang. Pertarunga mulai muncul saat Tolstoy memaksa istrinya membaca kitab hariannya sehari sebelum pernikahan mereka. Ketika rasa spiritual Tolstoy mulai tumbuh, interaksi menggunakan keluarganya mulai merenggang, meninggalkan Sophia menggunakan popularitas & kekayaan yg dirintisnya. Sekitar 1880-an, dengan segala aturan yang ketat dari Tolstoy yang membelenggu, istrinya yang muak pun memaksanya mengalihkan hak royalty karyanya sehabis mereka mengalami kebangkrutan.
Tahun 1910, Tolstoy yang berusia 82 tahun mulai jenuh. Dalam suatu malam ia kabur dari rumahnya dengan salah satu putrinya dan tinggal dalam sebuah rumah kecil milik saudarinya. Kepergiannya tersebut menimbulkan sensasi dan ketika ia ditemukan di rel kereta beberapa hari kemudian. Dalam keadaan sakit, Tolstoy menolak kembali ke rumah dan setelah berjuang melawan pneumonia, ia meninggal dalam desa kecil tanggal 20 November 1910. - Harian Sejarah
first published by gu-buk.Net
0 comments:
Post a Comment