Perang Enam Hari adalah perseteruan bersenjata antara Israel melawan Mesir, Suriah, dan Yordania yang terjadi antara tanggal lima - 10 Juni 1967. Perang ini berhasil dimenangkan oleh Israel & Israel menerima banyak daerah menurut negara lawannya. Awal mula pertarungan ini bisa dipandang menurut tahun 1948 dimana para pemukim yahudi pada Palestina mendeklarasikan berdirinya negara Israel. Deklarasi ini pun diakui sang negara-negara akbar misalnya AS dan Uni Soviet, tetapi tidak sama dengan negara-negara Arab yg tidak mau mengakui kedaulatan Israel karena Israel merdeka saat konkurensi antara penduduk Arab & Yahudi pada Palestina belum terselesaikan.
Penolakan ini pun berujung dalam diadakannya pencaplokan terhadap Israel yg dilakukan oleh koalisi negara-negara Arab pada 1948. Perang hanya berlangsung setahun, meskipun perang telah berakhir namun pertarungan antara penduduk arab Palestina & Israel belum selesai. Akhirnya para penduduk arab Palestina pun mengadakan agresi gerilya terhadap daerah Israel dan banyak menurut gerilyawan ini yg mengakibatkan negara tetangga seperti Suriah, Yordania, & Mesir sebagai markas mereka.
Geram atas serangan yang dilakukan gerilyawan Palestina, Israel pun melancarkan agresi ke markas gerilyawan di desa As Samu yang berada di daerah Yordania pada 1966. Serangan ini pun memancing kemarahan menurut pemerintah Yordania karena serangan Israel tadi juga tentang rakyat sipi Yordania. Selain berdasarkan Yordania, gerilyawan Palestina yg bermarkas di Suriah pula melancarkan serangan mereka terhadap Israel. Menanggapi hal ini pemerintah Israel mengancam Suriah akan mengambil langkah militer bila Suriah permanen membantu gerakan gerilya Palestina.
Sesudah keluarnya ancaman itu, Suriah segera memperingatkan Mesir jikalau Suriah akan diserang oleh Israel. Karena sebelumnya Suriah dan Mesir menyepakati perjanjian militer dimana ke 2 negara akan saling membantu bila salah satu dari mereka diserang maka Mesir segera melakukan mobilisasi dan menempatkan pasukannya di Semenanjung Sinai. Selain karena mempunyai hubungan aliansi dengan Suriah, alasan Mesir ikut membantu perang terhadap Israel karena Mesir masih dendam pada Israel karena Israel bersama Inggris & Prancis pernah menyerang daerah Mesir saat tengah terjadi krisis atas kepemilikan Terusan Suez pada 1956.
Mesir vs Israel
Pada bulan Mei 1967, Mesir melarang kapal-kapal Israel buat beroperasi di Selat Tiran yg terletak antara Sinai dan Arab Saudi. Khawatir menggunakan situasi ini akhirnya dalam bulan Juni 1967 pemerintah Israel memulai agresi terhadap Mesir menggunakan harapan bisa melumpuhkan militer negara tadi. Akhirnya perang dimulai dalam 5 Juni 1967 waktu pesawat tempur Israel mengadakan agresi udara besar -besaran yg menargetkan lapangan udara Mesir. Akibat berdasarkan serangan ini Mesir kehilangan lebih dari 300 pesawat tempurnya. Masih di hari yg sama pasukan darat Israel menyerang daerah Mesir menurut Sinai Utara & Selatan.
Pasukan Israel pun menyerang pasukan Mesir yang terkonsentrasi pada Abu-Ageila. Penyerangan ini berjalan mulus karena sebelumnya pasukan penerjung payung Israel sudah menyabotase artileri milik Mesir. Setelah bertempur selama tiga,5 hari pasukan Israel berhasil menduduki Abu-Ageila. Akhirnya pada tanggal 8 Juni 1967, Israel sukses menaklukan wilayah Semenanjung Sinai.
Suriah vs Israel
Kesalahan kabar yg diterima Suriah yang berisi bahwa Mesir berhasil mengalahkan Israel dan bersiap menyerang ibukota Israel di Tel Aviv, membuat Suriah ikut terjun ke medan perang. Suriah membuka serangannya dengan melancarkan agresi udara terhadap pemukiman Israel pada Galilea. Pesawat tempur Israel berhasil mencegat dan berhasil menjatuhkan tiga pesawat tempur Suriah. Pada 5 Juni 1967 Israel membalas dengan mengadakan udara akbar-besaran. Pangkalan udara & 30 pesawat tempur Suriah berhasil dihancurkan oleh AU Israel. Setelah melewati 5 hari pertempuran, Suriah mengajukan tawaran gencatan senjata namun ditolak sang Israel sesudah menerima kabar dari intelejen Israel akhirnya pada tanggal 9 Juni 1967 pasukan Israel menyerang Dataran Tinggi Golan yg berada di perbatasan Israel-Suriah.
Setelah diawali menggunakan serangan udara yg menghancurkan gudang logistik dan meriam milik Suriah, pasukan darat Israel menembus pertahanan yg dibangun oleh pasukan Suriah. Meskipun dihadapkan sang medan pegunungan yang sulit, tentara Israel masih mampu menandakan superioritasnya. Pasukan Israel terus bergerak kedalam daerah Suriah ad interim pasukan Suriah hanya bisa sesekali menunda serangan Israel & mundur. Akhirnya pada 10 Juni 1967, Israel berhasil menguasai Dataran Tinggi Golan dan perang menggunakan Suriah pun berakhir menggunakan kemenangan Israel.
Israel vs Yordania
Tanggal 5 Juni 1967, pasukan Yordania mulai membombardir wilayah timur Israel dengan tembakan artileri. Hujan tembakan artileri tersebut lalu diikuti oleh serangan udara oleh pasukan Yordania. Israel lantas membalas serangan-serangan tersebut dengan serangkaian serangan udara & tembakan misil darat yang sukses menghancurkan beberapa pesawat tempur & stasiun radar milik Yordania.
Pada sore hari tanggal 5 Juni 1967, pasukan Israel bergerak untuk merebut Yerusalem. Meski awalnya mendapat kesulitan karena bertempur dengan pasukan Yordania yang lebih terlatih, berkat kombinasi serangan AD dan AU Israel, pertahanan Yordania sukses ditembus pada 7 Juni 1967 dan pasukan Israel sukses memasuki wilayah timur Yerusalem. Di sekitar Yerusalem masih berlangsung pertempuran sengit antar kedua pihak.
Awalnya Yordania mampu menahan serangan pasukan Israel dan berhasil menghancurkan kendaraan tempur Israel. Namun serangan udara yang dilancarkan Israel selama 2 jam mampu menghancurkan pasukan Yordania. Akhirnya Yordania menarik pasukannya dan wilayah Tepi Barat dikuasai oleh Israel.
Pasca Perang
Kesuksesan Israel mengalahkan tiga negara tetangganya membuat Israel keluar sebagai pemenang Perang 6 Hari. Dalam perang ini korban jiwa dari negara-negara Arab cukup banyak Mesir kehilangan 15.000 tentaranya, Yordania kehilangan 6.000 tentaranya, sementara Suriah kehilangan 2.500 tentaranya. Berbeda dengan lawan mereka, Israel yang kehilangan 900 tentaranya.
Faktor penyebab kemenangan Israel atas negara-negara Arab lawannya adalah superioritas pesawat tempur Israel atas pesawat tempur negara-negara Arab ditambah data intelejen yang diperoleh dari agen Israel. Selain itu kurangnya kordinasi dan semangat tempur pasukan Mesir, Suriah, dan Yordania juga berpengaruh terhadap hasil perang.
Wilayah Israel bertambah luas akibat dari keberhasilannya menguasai wilayah negara-negara tetangganya selama perang. Di sebelah selatan, mereka mendapatkan Semenanjung Sinai &
Jalur Gaza dari Mesir. Sementara di sebelah timur, mereka mendapatkan Tepi Barat dari Yordania & Dataran Tinggi Golan dari Suriah.
Kekalahan yang diderita negara-negara Arab tidak membuat mereka berhenti untuk memerangi Israel. Sebulan sejak perang berakhir Mesir dan Yordania terlibat perang kecil-kecilan dengan Israel hingga tahun 1970. Memasuki tahun 1973, Mesir dan Suriah kembali terlibat perang besar dengan Israel di Perang Yom Kippur. Perang pun berakhir dengan disepakatinya gencatan senjata dan Mesir kembali mendapatkan wilayah Sinai melalui Perjanjian Camp David, dan hingga saat ini konflik antara Israel dan Palestina terus berlanjut.
-Wellesley/Wellington
Sumber: OA Line Historypedia