Pada bulan Desember1941,Hitler mengeluarkan sebuah memorandum rahasia, yang memerintahkan agar OKW membentuk dua unit Muslim, yaitu Turkestanisch Legion dan Kaukasisch Mohammedan Legion. Turkestanisch Legion dibentuk pada tanggal 24 Maret 1942 di Polandia. Anggotanya terdiri atas para sukarelawan Muslim dari Asia Tengah, seperti orang Turkoman, Uzbek, Kazakh, Kirghiz, Karakalpak, dan Tadjik. Para prajuritnya mengenakan panji berupa salah satu versi dari panji lengan ”Turkistan.” Unit itu sendiri beranggotakan 20.550 orang prajurit.
Kaukasisch? Mohammedan Legion terdiri atas par asukarelawan Muslim Kaukasus, misalnya orang Azerbaijan, suku-suku Daghestan, Chechen, Ingush, & Lezghin. Unit ini dibentuk pada tanggal 24 Maret 1942 di Jedlnia, Polandia. Legiun ini beranggotakan kurang lebih 36.500 orang prajurit. Kemudian legiun ini dibagi 2, yaitu Aserbeidschanische Legion yg beranggotakan orang Azerbaijan dan NordKaukasische Legion yg beranggotakan suku?Suku Kaukasus Utara.
Sebuah legiun Muslim ketiga dibuat pada Polandia pada bulan Januari 1942, yaitu Wolgatatarische Legion. Unit ini beranggotakan para sukarelawan Tatar yang berasal menurut daerah Volga. Para prajuritnya mengenakan panji lengan bertuliskan ?Idel-Ural? (dalam bahasa Tatar, ?Idel? Berarti ?Volga?).
Pada mulanya, para sukarelawan Muslim tersebut ditempatkan di bawah Kommando der Ostlegionen (Komando Legiun Timur, yaitu Komando yang membawahi formasi formasi sukarelawan Soviet nonSlavia yang bertugas dalam Angkatan Darat Jerman) di Polandia dan Ukraina. Namun harus diketahui bahwa nama sebuah ”legiun” tidak sama dengan sebuah formasi taktis. Faktanya, legiun tersebut hanyalah sebuah pusat pelatihan, di mana unitunit kebangsaan—kebanyakan setingkat batalyon— disusun dan dilatih. Ketika Kommando der Ostlegionen dibubarkan pada akhir tahun 1943, unit tersebut telah membentuk 14 batalyon Turkistan, 8 batalyon Azerbaijan, dan 7 batalyon Tatar Volga. Batalyonbatalyon itu sendiri dikirimkan ke garis depan secara bergelombang setelah memperoleh pelatihan di Polandia.
Sementara itu, sebuah unit besar para sukarelawan Asia dibentuk pada bulan Mei 1943. Pada saat itu, 162. Infanterie Division yang dibubarkan setelah hancur di Front Timur diaktifkan kembali dengan menggunakan batalyon-batalyon Turkistan dan Kaukasus dari Ostlegion yang dilatih di Kruszyna, Polandia. Divisi yang mendapatkan nama baru sebagai 162.DeutscheTurkestanisch Infanterie Division itu sendiri tetap memakai staf markas besar dan personel pelatih lamanya. Panglima divisi ini adalah Mayor Jenderal Oskar von Niedermayer. Seorang ahli Asia Tengah dan bekas atase militer Jerman di Persia, Niedermayer pernah memainkan peranan seperti Lawrence dari Arabia ketika dia berusaha menarik kaum Muslim di Asia Tengah untuk memihak Jerman pada masa Perang Dunia I.
Orang Jerman sendiri berusaha keras buat menjaga kesetiaan para sukarelawan Muslim ini. Dalam kesaksiannya di Pengadilan Nuremberg sesudah perang, Alfred Rosenberg menyatakan bahwa dia memberikan sebuah laporan tentang keadaan yg sangat baik pada kamp Turkestanisch Legion kepada Hitler. Menurut laporannya, komandan legiun tersebut bahkan belajar bahasa Turkistan, dan bahwa para sukarelawan Turkistan menerima nilai?Nilai militer Jerman & mempunyai perilaku anti-Bolshevik. Legiun?Legiun Muslim Kaukasus & Tatar jua dibentuk menurut contoh yang sama.
Sebegitu besarnya harapan Nazi terhadap penggunaan para sukarelawan Muslim ini sehingga bahkan pada bulan Desember 1942 Hitler berkata mengenai mereka: ”Saya memandang bahwa hanya kaum Muslim saja yang dapat dipercaya ... Saya tidak melihat adanya bahaya untuk membentuk unit-unit Muslim murni.”
Untuk memperkokoh kesetiaan para sukarelawan terhadap bisnis?Usaha perang Nazi, Hitler mengizinkan legiun?-legiun Muslim tersebut memperoleh pendidikan politik menurut para tokoh nasionalis mereka sendiri yg bermukim pada Berlin. Di antara para tokoh nasionalis Muslim ini yang terkenal merupakan Veli Kajun Khan, pemimpin Komite Nasional Turkestan; Mehmet Emin Rasulzade, bekas pemimpin Musavat Azerbaijan; Ali Kantimer dari Kaukasus Utara dan Ahmet Temir & A. Chafi-Almas, keduanya tokoh nasionalis Tatar Volga.
Propaganda utama yang disebarkan oleh orang Jerman adalah janji Nazi untuk membentuk sebuah negara Turkistan Raya di bawah perlindungan mereka setelah perang. Adapun wilayah yang dijanjikan mereka itu meliputi daerah Asia Tengah Soviet, Azerbaijan, Kaukasus Utara, dan Xinjiang (Cina Barat). Selain itu, Jerman juga menjanjikan orangorang Tatar Volga pembentukan sebuah Keemiran IdelUral di bawah protektorat Nazi, yang wilayahnya akan mencakup kawasan antara Sungai Volga dan Pegunungan Ural, karena mereka ”adalah unsur yang paling solid, aktif dan secara politis berharga dari semua penduduk Turki Uni Soviet.”
Sumber: Legiun Arya Kehormatan oleh Nino Oktorino
Jangan lupa buat membeli bukunya
Bourbon